Bangkai Shimpo Segera Dievakuasi, Kapal Pelni Tetap Masuk Lewoleba

by -251 views

LEWOLEBA – Dinas Perhubungan Provinsi NTT sedang berupaya mempercepat evakuasi bangkai KM Shimpo 16, sebuah kapal tol laut perintis, yang tenggelam di kolam labuh Pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata, Selasa (10/12) sore.

“Percepatan evakuasi ini penting dilakukan karena keberadaan bangkai kapal tersebut, dapat mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan itu,” kata Kepala Dinas Perhubungan NTT Isyak Nuka di Kupang, Rabu (11/12).

Ia mengaku sedang melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait untuk mempercepat proses evakuasi bangkai kapal tersebut.

Menurut Nuka, saat ini hanya kapal penumpang Pelni saja yang tidak bisa sandar di Pelabuhan Lewoleba, tetapi kapal-kapal barang masih bisa berlabuh.

“Dari laporan, kapal di luar Kapal Pelni masih dapat bersandar di Pelabuhan Lewoleba,” katanya.

KM Shimpo 16, Selasa (10/12) sekitar pukul 18.30 WITA tenggelam di kolam labuh Pelabuhan Lewoleba, Lembata.

Kapal tersebut tenggelam karena ditabrak KM Maju 08 pada bagian lambung sehingga lambung kapal bagian depan sebelah kanan mengalami jebol dan air masuk dengan cepat yang mengakibatkan kapal miring ke kanan dan tenggelam.

Kapal yang dinakhodai Sularjo itu lego jangkar di perairan Teluk Lewoleba pada 3 Desember 2019, untuk antre sandar di Pelabuhan Lewoleba.

KM Shimpo 16 membawa muatan semen Tonasa sebanyak 1.700 ton dari Biringkasih, Makassar, yang akan di bongkar di Pelabuhan Lewoleba.

Pada 10 Desember 2019, sekitar pukul 07.30 WITA, kapal merapat di Pelabuhan Lewoleba untuk melaksanakan bongkar muatan, dan baru dibongkar sebanyak 143 ton semen, sebelum tenggelam pada sore harinya. Ribuan ton semen sisanya amblas bersama tenggelamnya kapal tersebut.

34.000 Zak Semen Lenyap

Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/12), menjelaskan, berdasarkan informasi yang diperolehnya kapal tol laut tersebut mengangkut sekitar 1.700 ton semen dari Biringkasih, Makassar, Sulawesi Selatan, yang akan dibongkar di Pelabuhan Lewoleba.

Ketika muatan baru terbongkar sekitar 143 ton semen, terjadi tabrakan sehingga kapal tersebut oleng dan kemudian tenggelam.

Kapal Pelni Tetap Layani

Menyikapi hal itu Manajemen PT. Pelni mengumumkan bahwa kapal milik PT Pelni tetap melayani calon penumpang yang akan menggunakan jasa kapal Sirimau, Umsini dan Bukit Siguntang. Para penumpang bisa dilayani dari dan ke darat dengan menggunakan kapal Rede.

PT. Pelni Sub Cabang Lewoleba melalui seorang Staf Roswita Simda mengatakan, untuk sementara pelabuhan laut Lewoleba tidak dapat sandar kapal dan melayani bongkar muat penumpang dan barang.

“Kepada calon penumpang yang sudah memiliki tiket untuk berpergian agar tetap naik di pelabuhan Lewoleba dengan menggunakan rade transport,” kata Simda.

Penumpang dan barang diangkut menggunakan KM Gandha Nusantara 3 milik PT. Pelni, dan kepada calon penumpang yang sudah memiliki tiket dan ingin membatalkan keberangkatannya maka tiket dapat dibatalkan seratus persen dengan membawa serta kartu identitas.

Vice President operasi dan layanan operasional angkutan barang dalam suratnya No.12. 11/01/ND-B/023/2019 tertanggal 11 Desembar 2019 kepada kepala cabang (kantor Cabang Larantuka) perihal pergerakan kapal Ghanda Nusantara 3 dari Larantuka ke Lewoleba guna membantu melayani penumpang di sekitar pangkalan dan tempat tujuan sesuai SK yang telah diberikan.(an/che/jdz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *