PROVINSI Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu ini mulai menunjukkan “taring”nya. Provinsi ini mulai jadi destinasi favorit wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Banyak lokasi wisata yang indah, unik dan menarik di wilayah yang berbatasan dengan Timor Leste dan Australia ini.
Sebut saja Pulau Komodo, Pulau Padar, Pulau Rinca, dan Pantai Pink di Kabupaten Manggarai Barat. Ada pula Desa Adat Wae Rebo di Kabupaten Manggarai, Danau Tiga Warna Kelimutu di Kabupaten Ende, Pantai Nemberala di Kabupaten Rote Ndao, dan sejumlah obyek wisata alam lainnya di Pulau Sumba, Alor, Lembata, dan Sabu Raijua.
Obyek wisata lainnya yang tak kalah menarik juga terdapat di Pulau Timor. Ada Pantai Lasiana, Pantai Oesapa, Pantai Tambolong, dan Pantai Batu Warna Kolbano.
Namun ada satu obyek wisata alam menarik lainnya yang wajib dikunjungi yakni Bukit Tuamese.
Bukit tersebut berada di Desa Tuamese, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
Sepintas, Tuamese sangat mirip dengan Pulau Padar. Namun, tidak sedikit yang menyamakannya dengan Raja Ampat di Papua. Para pemandu cilik di sekitar lokasi juga menyebutnya dengan Papua.
“Nusa Tenggara Timur adalah daerah yang sangat kaya akan nature. Alamnya indah. Dan banyak sekali destinasi unggul di sini. Semuanya masih alamiah,” tutur Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana, beberapa waktu lalu.
Berdasarkan lokasi, Tuamese dekat dengan Kabupaten Belu. Hanya dibutuhkan sekitar satu jam perjalanan dari Kota Atambua, ibukota Kabupaten Belu. Jarak Tuamese juga relatif dekat dari Distrik Oekusi di Timor Leste.
“Dengan lokasi di daerah cross border, Tuamese sangat potensial untuk mendatangkan wisatawan negara tetangga, yaitu Timor Leste. Namun masih harus kita gali dan promosikan agar destinasi ini bisa menjadi unggulan,” papar Pitana.
Lokasi Bukit Tuamese sangat luar biasa. Sebelum sampai lokasi, kita akan melewati pantai yang bersih, lengkap dengan deretan pohon yang instagramable.
Karena belum banyak diketahui wisatawan, pengunjung Tuamese belum begitu ramai. Padahal, lokasi ini kerap menjadi pilihan untuk melakukan foto prewedding. Maklum, dari puncak Bukit Tuamese kita bisa mendapatkan banyak view sekaligus.
Ada hamparan tambak yang berubah layaknya danau. Di bagian lain, kita bisa berfoto dengan spot bukit batu yang super keren. Spot lain adalah view laut yang dipadu dengan hijaunya vegetasi di pesisir pantai.
Menurut Asisten Deputi Pemasaran I Regional III Ricky Fauziyani, Tuamese adalah alternatif baru untuk mengisi waktu libur di NTT. Khususnya bagi mereka yang berkunjung ke daerah Atambua, Kefamenanu, ibukota kabupaten TTU, dan sekitarnya.
“Tuamese ini benar-benar masih alamiah. Bahkan, untuk menikmatinya tidak dikenakan biaya. Karena berada di alam terbuka. Jika sudah dikenalkan lewat dunia maya, dan sudah diviralkan, Tuamese akan menjadi destinasi hebat,” tutur Ricky.
Kabid Pemasaran Area II Regional III pada Deputi Bidang Pemasaran I Hendry Noviardi, memuji destinasi baru ini.
“Kita sudah akan dibuat takjub jika dalam perjalanan ke sana. Karena lokasinya benar-benar luar biasa. Ada tantangan untuk mencapai puncak, tapi setelah sampai di atas, semua rasa lelah akan terbayar. Karena pemandangannya sangat indah,” katanya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya (saat itu) juga tidak ragu dengan keindahan alam NTT. Hanya saja, Menpar mengingatkan agar destinasi yang ada dikemas dengan baik.
“Selain itu, unsur 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas) harus diperhatikan. Karena unsur 3A bisa menjadi pegangan bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke suatu destinasi. Tapi saya yakin destinasi alam di NTT adalah salah satu yang terbaik di Indonesia,” tutupnya. (kompas.com)