KUPANG – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, punya cara sendiri untuk menangani pelaku pencurian ternak yang marak terjadi di Pulau Sumba. Ia malah mengancam bahwa ia adalah orang jahat yang meraih gelar profesor. Tapi Tuhan membawa dia ke jalan yang benar.
Hal itu disampaikan Gubernur Viktor saat menerima pengaduan dari kepala desa dalam rapat kerja dengan para bupati, camat dan kepala desa se-NTT yang digelar di Gelanggang Olahraga Oepoi, Kota Kupang, Kamis (24/10/2019).
“Ini pencuri ternak di Sumba ini merajalela. Saya bilang di Sumba bahwa selain gubernur, saya juga adalah profesor penjahat. Dengar baik baik, selain gubernur, saya juga adalah profesor penjahat,” ujar Viktor di hadapan ribuan peserta rapat.
Karena itu, jika bicara tentang kejahatan, dia itu profesornya. Namun, sekarang Tuhan telah membawanya menjadi orang yang baik.
Viktor mengatakan, dia akan berkoordinasi dengan instansi terkait agar para narapidana kasus pencurian ternak di Sumba, dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan di luar NTT, seperti di Pulau Jawa dan Sumatera.
Hal itu dilakukan agar para narapidana tidak bisa dikunjungi oleh keluarga maupun kerabat. “Dia belum merasakan yang namanya masuk penjara, yang tak pernah dikunjungi oleh keluarga. Kalau tidak ada keluarga yang menjenguk, tentunya akan banyak menerima hukuman dan kerap dianiaya,” ujar Viktor.
Pernah Masuk Penjara
Viktor juga mengaku pernah masuk penjara, sehingga tahu kondisi berada di dalam penjara yang jauh dari keluarga.
Untuk pemindahan narapidana kasus pencurian ternak asal Sumba, Viktor mengatakan akan menggunakan biaya dari gubernur.
“Saya ini orang jahat yang meraih gelar profesor. Cuma Tuhan sayang saya dan membawa saya ke jalan yang benar,” ujar Viktor.
Viktor juga kembali mengancam para pencuri ternak agar jangan coba-coba bermain dengannya. “Anda tidak pikir saya sudah pikir. Kalau kau tidak berhenti, maka saya akan urus dengan cara saya sendiri dan itu artinya saya akan mencuri para pencuri,” ujar Viktor.
Viktor mengatakan, untuk mengurus Provinsi NTT dengan cara biasa, maka semua tidak akan berjalan maksimal sesuai dengan harapan NTT bangkit menuju sejahtera.
“Kita kerja baik-baik dengan beternak, ada yang datang dan rampok. Sehingga harus kita tangani para pencuri dengan luar biasa dan ekstrem,” kata Viktor. (kpc/jk)