Victory-Joss Butuh Otoritas Rakyat untuk Bangkit Menuju NTT Sejahtera

by -200 views

RAELORO – Menyadari keberadaannya yang datang dari keluarga susah dan menderita, Cagub NTT Nomor Urut 4, Viktor Bungtilu Laiskodat, berani menyatakan bahwa pemimpin hebat selalu lahir penderitaan. Untuk itu, Victory-Joss membutuhkan otoritas dari rakyat untuk bangkit menuju sejahtera, sesuai spirit yang diusung; “Kita Bangkit, Kita Sejahtera”.

“Saya dan Kaka Jose membutuhkan otoritas dari rakyat untuk memenuhi mimpi kebangkitan NTT menuju sejahtera. Jadi, kami butuh otoritas bukan jabatan. Kami mau agar rakyat NTT tidak takut berhadapan dengan masyarakat dari daerah lain karena kita sejajar dari segi kesejahteraan dan ilmu pengetahuan juga ketrampilan. Pemimpin harus mampu menarik rakyat dari kegelapan menuju sejahtera, menarik rakyat dari kemiskinan menuju sejahtera,” tegas Viktor dalam orasi politiknya saat kampanye terbatas di Desa Raeloro, Kecamatan Sabu Barat, Senin (5/3/2018).

Viktor menjelaskan, pemimpin besar lahir dari kontemplasi penderitaan. Dengan pengalaman dalam penderitaan itulah, maka seorang pemimpin bisa marasakan denyut kesusahan rakyat. Pemimpin yang pernah menderita akan menggunakan otiritas yang dimiliki hanya untuk kepentingan rakyat yang telah memberikan kuasa kepadanya.

“Saya bahagia karena berada di tengah orang-orang yang kuat dan mampu bertahan dalam kondisi yang sangat sulit. Orang Sabu Raijua hanya dengan gula air tapi mereka bisa bertahan tanpa membutuhkan karbohidrat lain. Orang Sabu tidak hanya ulet dan pekerja keras tapi juga memiliki kemampuan untuk bertahan dalam kondisi sulit. Saya tidak heran jika banyak orang hebat lahir dari Sa u Raijua,” kata Viktor.

Pemimpin, sebut Viktor, harus mampu menggerakkan semua potensi. Syarat bagi seorang pemimpin dalam membangun sebuah daerah adalah harus cerdas. Pemimpin harus mampu menyiapkan sumberdaya manusia sehingga generasi penerus memiliki masa depan yang baik. Tidak mungkin sebuah daerah mengalami kemajuan jika tidak ditunjang dengan sumberdaya manusia yang mumpuni.

“Untuk itu, pemimpin harus bekerja bagaimana menyiapkan buku dan perpustakaan yang memadai bagi anak-anak. Biasakan anak-anak untuk baca 2 jam sehari. Jika itu tidak dilakukan maka spirit kebangkitan yang kita bicara selama ini hanya dibangun diatas pasir yang rapuh. Guru juga harus disiapkan dengan baik agar bisa mentranfer semua ilmu dan juga karakter yang harus dimiliki oleh seorang anak,” kata Viktor.

Menurut Viktor, seorang pemimpin juga harus memiliki kekuatan spiritual agar tidak gampang tergoda. Sekalipun seratus kali jatuh tapi akan bangkit seribu kali dan tidak pernah kehilangan harapan. Pemimpin harus mampu memberi harapan kepada rakyatnya.

“Pemimpin harus cerdas. Marthen Dira Tome telah merintis garam di Sabu Raijua dan itu adalah tipe pemimpin cerdas. Kalau kita mampu menutupi kekurangan garam nasional maka kita punya harga di mata nasional. Bukan hanya sekedar peluang kerja tapi bagaimana kita hadir untuk memenuhi kebutuhan nasional,” kata Viktor, dan menambahkan, jalan yang dibangun harus lebar seperti yang dilakukan Marthen Dira Tome di Sabu Raijua,” kaga Viktor.

Cawagub Nae Soi pada saat itu mengatakan, dia dan Viktor datang ke NTT tidak lagi mencari jabatan maupun kedudukan, tapi semata-mata untuk mengabdi bagi rakyat NTT yang mereka cintai. “Kami ada jabatan di pusat dan kami datang ke NTT untuk mengabdi bagi rakyat. Jika rakyat memberi legitimasi maka apapun akan kami korbankan bagi kemajuan dan martabat daerah ini,” tegas Nae Soi.

Mae Soi mengambil kisah Injil Yesus mengusir setan di Kapernaum. “Kenapa Yesus mampu mengusir setan karena Yesus memiliki kuasa. Untuk itu kami datang untuk meminta kuasa kepada rakyat supaya kami bisa mengusir setan yang ada di NTT. Setan-setan itu adalah setan kemiskinan, setan kebodohan dan setan-setan lainnya yang telah hidup sekian lama di NTT sehingga daerah ini tetap tertinggal,” tegas Nae Soi. (jdz)