ASDP Hentikan Pelayaran Kapal Fery karena Cuaca Buruk

by -276 views

KUPANG – PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Fery Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menghentikan seluruh operasional kapal mulai Selasa (26/12) akibat cuaca buruk.

Tinggi gelombang di perairan berkisar 3-4 meter dan kecepatan angin maksimal 30 kilometer per jam. Kondisi ini membahayakan pelayaran. Penutupan pelayaran dijadwalkan sampai 2 Januari 2018.

“Seluruh lintasan ditutup karena cuaca buruk. Kami menunggu informasi lanjutan dari BMKG,” kata Nakhoda Kapal Motor (KM) Lakaan, Arif Akbar seperti dikutip Media Indonesia.

Sesuai jadwal pelayaran, KM Lakaan bersama KM Ine Rie II bertolak menuju Pulau Rote pada pukul 08.00 Wita, namun dua kapal itu tetap sandar di pelabuhan penyeberangan Bolok setelah BMKG mengeluarkan informasi prakiraan cuaca yang menyebutkan gelombang tinggi di perairan antara Kupang dan Rote.

Ratusan calon penumpang yang akan berangkat ke Pulau Rote sempat tertahan di pelabuhan sebelum memilih pulang ke rumah masing-masing. Penutupan pelayaran juga mengakibatkan puluhan truk ekspedisi yang mengangkut barang kelontong dan bahan bangunan, tertahan di pelabuhan.

Selain  itu, dua armada lainnya juga tidak berlayar yakni KM Ile Mandiri yang sesuai jadwal bertolak ke Kalabahi, Kabupaten Alor pukul 12.00 Wita, dan KM Ile Ape yang akan bertolak pada pukul 12.30 Wita menuju Lewoleba di Kabupaten Lembata, dan Larantuka, Flores Timur.

Sesuai informasi yang diperoleh dari Kantor PT ASDP Indonesia Fery di Pelabuhan Penyeberangan Bolok, menyebutkan pembukaan pelayaran bergantung dari prakiraan cuaca dari BMKG.

Operasional fery di NTT selalu terganggu akibat cuaca buruk seperti saat ini. Angin kencang dan gelombang tinggi yang melanda perairan daerah itu kadang berlangsung berminggu-minggu.

Perairan yang selalu memiliki gelombang tinggi seperti Selat Rote dan Laut Sawu yang merupakan jalur pelayaran dari Kupang tujuan Rote, Sabu, Sumba, dan Flores. Gelombang tinggi juga sering terjadi di selat antara Pulau Timor dan Pulau Alor. (mi/jk)