Belum Ada Format Koalisi, Pilgub NTT Terancam Tanpa Figur

by -199 views

Kupang, mediantt.com – Konstelasi politik menuju Pilgub NTT tahun 2018 belum menunjukkan arah yang jelas. Hingga saat ini, partai-partai politik belum memperlihatkan format koalisi yang tepat. Apalagi kandidat cagub yang bermunculan pun masih didominasi figur tua yang cenderung melemah dan figur muda yang tidak menjanjikan. Karena itu, analis politik dari Universitas Muhamadyah Kupang, Dr Ahmad Atang, memprediksi, Pilgub NTT tahun 2018 bisa terancam tanpa figur.

“Menjelang peluncuran tahapan Pilkada serentak 2018, saya melihat partai-partai politik belum menemukan format koalisi yang militan dan tepat sehingga belum ada kesepakatan di antara mereka untuk menentukan figur calon pemimpin,” katanya kepada Antara di Kupang, Jumat (25/8).

Alasan mendasarnya, menurut dia, karena sampai saat ini belum ada satupun partai yang menemukan mitra koalisi, sementara semua partai yang memiliki kursi di parlemen tidak memenuhi syarat untuk mengajukan calon sendiri kecuali koalisi.

“Sebenarnya menurut saya, masalahnya bukan pada kesepakatan koalisi antarparpol tetapi pada figur calon. Pilgub kali ini tidak menghadirkan figur yang benar-benar memenuhi harapan publik,” kata Atang yang juga staf pengajar ilmu politik pada Fisip Undana itu.

Ia menuturkan, jika dilihat dari daftar calon yang bermunculan saat ini terdapat dua arus, dimana ada figur tua yang cenderung melemah dan figur muda yang tidak menjanjikan.

“Inilah yang membuat partai politik menjadi gamang dalam menentukan sikap politik menghadapi Pilgub NTT,” tegasnya.

Kegamangan ini, sebut dia, dapat dipahami karena setelah partai melakukan rekruitmen hingga saat ini belum ada parpol yang benar-benar menyatakan dukungan kepada figur mana yang sudah mendaftar.

Artinya, jika partai memberikan dukungan kepada figur tua justru respon publik tidak menggembirakan, dan jika figur muda yang didukung ada keraguan publik soal kapasitas kepemimpinan yang dimiliki.

“Dengan demikian kami belum benar-benar menemukan format koalisi yang militan terlebih pada partai besar, apalagi partai kecil,” katanya.

Menurut dia, fenomena ini menggambarkan bahwa partai politik sedang dihinggapi penyakit takut kalah.  “Jika ini yang terjadi maka boleh jadi Pilgub NTT 2018 yang dilaksanakan serentak dengan pilkada di sepuluh kabupaten di NTT terancam tanpa figur,” kata Ahmad Atang. (jdz)