‘Makarios’ Tenggelam, 2 Nelayan Tewas, 1 Kritis

by -171 views

KUPANG – Sebuah sampan yang digunakan oleh tiga nelayan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tenggelam di Perairan Namosain. Akibatnya, dua orang meninggal dan satu orang dalam kondisi kritis.

Kepala Bidang Humas Polda NTT AKBP Jules Abraham Abast mengatakan, dua orang nelayan yang meninggal adalah Semuel Bansoma (31) dan Jhoni Mone (42). Sedangkan yang mengalami kondisi kritis, yakni Mad Sari (30). Ketiganya, lanjut Jules, adalah anak buah kapal bernama Makarios.

Kejadian itu bermula ketika Kapal Makarios menurunkan sejumlah anak buah kapal dari atas kapal menuju Pantai Namosain. Sampan itu dikemudikan Fatur Isak (16).

Awalnya Fatur mengantar dua orang anak buah kapal, Hasan dan Husein menuju pantai. Setelah itu, Fatur kembali lagi ke Kapal Makarios.

Saat itu, air laut masuk ke dalam sampan. Ketika Fatur tengah membuang air laut, ketiga korban langsung menaiki sampan. Fatur langsung mendayung menuju arah Pantai Namosain.

“Tapi kurang lebih baru 50 meter dari Kapal Makarios, sampan yang dikemudikan oleh Fatur terbalik dikarenakan banyaknya air laut yang masuk ke dalam sampan dan beban muatan yang berlebihan, sehingga mengakibatkan sampan terbalik dan tiga korban tersebut tenggelam,” kata Jules kepada Kompas.com, Jumat (30/6/2017).

Sebelum tenggelam, lanjut Jules, dua orang korban masih sempat berpegangan ke Fatur. Fatur pun berteriak meminta tolong kepada warga sekitar. Melihat hal itu, nahkoda kapal Makarios lalu datang dengan menggunakan kapal untuk menolong mereka.

Beberapa orang dari pantai juga datang untuk menolong dan langsung membawa para korban ke Pantai Namosain. Ketiga korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Laut. Namun, nyawa Semuel dan Jhoni tak bisa diselamatkan.

“Dari tiga korban tersebut ada dua orang yang meninggal dunia Jhoni Mone dan Semuel Bensoma. Sedangkan Mad Sari masih dalam keadaan kritis dan dirawat di RSAL Kupang,” kata Jules.

Saat ini, jenazah keduanya sudah dibawa keluarga. Jhoni disemayamkan di rumah duka di Kelurahan Manutapen, Kecamatan Alak. Sedangkan jenazah Semuel disemayamkan di rumah duka Kelurahan Bakunase, Kecamatan Kota Raja. (*)

Foto : Ilustrasi