Kupang, mediantt.com – Setelah mendapat keluhan dari Kepala Desa Lamalera B, Jefry Bataonà, soal kekurangan dana untuk peremajaan pjpa air minum dari Lewuka-Lamalera, yang selalu bermasalah, anak Lefo Lamalera di rantau atau yang sedang bergelut di lefa geak (lautan lain), langsung merespons dengan membuat Dompet Lefo. Ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian anak-anak Lamalera terhadap setiap persoalan di lefo/kampung.
Keluhan Jefri juga dibenarkan Mikhael Rajamuda, yang menyaksikan sendiri bagaimana sulit dan menderitanya Jefry dann anak-anak lefo Lamalera B yang urus air ini selama saya di sana sebulan. Sungguh pengorbanan yang tidak bisa dibayar dengan apa pun. Sehingga Lefo Lamalera sudah bisa dapat minum air dengan bahagia. Kalau ada sumbangsih seperti ini, saya secara pribadi akan mendukung dengan gembira,” tutur Rajamuda.
Ide ini pertama kali digagas Pius Kia Tapoona, setelah membaca curhat dari Jefry Bataona di group whatsApp Lefo Lamalera. Banyak usul saran soal bagaimana partisipasi anak lefo di rantau terhadap setiap permasalahan di kampung. Carel Bataona mengusulkan setiap orang bisa menyumbang Rp 50.000 per bulan, dan bisa disetor tiap tiga bulan atau enam bulan. Tetapi Pius Kia dengan bijak mengusulkan agar nilainya tergantung kemampuan finansial setiap anak Lamalera di tanah rantau.
“Prinsipnya kita ada kepedulian untuk Lefo. Kalau ada rejeki lebih, jangan lupa lefo. Berkat akan melimpah kalau kita selalu perhatikan lefo,” kata Pius Kia. Tidak semua anggota group WA Lefo Lamalera terlibat diskusi karena kesibukan, tapi hampir semua sepakat dengan apa yang diputuskan.
Pius yang adalah pelaku Asuransi ini juga menuturkan, “Usul saya, kita bebaskan saja nilainya, Rp 50 ribu cukup besar, tapi kita harapkan kaka ari yang mampu rela memberikan lebih. Saya percaya dengan dukungan Lefotanah, Dompet ini akan jalan. Ada kelebihan uang belanja, jangan lupa Dompet Lefo”. Dalam bahasa Lamalera ia juga berharap kepada semua; “te one tou te grie lefotanah tite. lefo liko lapak tite“. Artinya, semua harus satu hati jaga kampug halaman agar lefo jg melindugi kita”.
Karena itu, pada Kamis (2/3), penginisiator Pius Kia bersama Carel Bataona dan Marsel Buang bertemu di Rendezvous,seputar kawasan KWI, lalu membuka rekening untuk Dompet Lefo di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Cut Mutia, Jakarta, dengan nomor 023-0 01-083031-50.0, atas nama Karolus Useng.
“Horeee…puji Tuhan, no rekening sudah jadi, transfer ke rekening Lefo Lamalera 0230 01 083031 50 0 atas nama Karolus Useng,” begitu yang diumumkan Pius Kia usai membuka rekening untuk Dompet Lefo.
Dan, orang pertama yang langsung menyetor sumbanganya adalah Carel Bataona dan Pius Kia Tapoona dengan saldo per Kamis 3 Maret adalah Rp 1 juta. “Bagi yang sudah mentransfer, tolong disampaikan di group agar diketahui dan akan ada laporan di group ini tentang keadaan saldo yang ada di rek,” kata Carel.
Kades Lamalera B, Jefry Bataona, atas nama lefo menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada anak-anak lefo Lamalera di rantau yang telah memberikan bukti nyata kepedulian terhadap lefo.
Pius Kia juga berpesan kepada kades Lamalera, “Ama, pokonya dana itu ada di Dompet Lefo, kalau ama butuh untuk Lefotanah dan Levahari, ama tinggal panggil nama group WA Lefo Lamalera”.
“Untuk putra putri lefo Lamalera di belahan dunia manapun, silahkan menunjukkan kepedulian da n perhatian ke lefo dengan berpartisipasi di Dompet Lefo ini,” tambah Marsel Buang Korohama. (jdz)
Ket Foto : Kampung tradisional Lamalera, yang dipotret dari Wutunglolo. (Foto : Adi Ubas Tapoona)