Selamatkan Kawasan Mapitara, WTM Hijaukan 8 Sumber Mata Air

by -160 views

Maumere, mediantt.com – Wahana Tani Mandiri (WTM), Rabu (22/2), menginisiatifi penanaman pohon pada 8 sumber mata air di Kecamatan Mapitara. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai untuk menyelamatkan kawasan tersebut.

Dalam press release yang diterima melalui Herry Naif, Program Manager WTM, disebukan kawsasan Egon Ilimedo kian hari menurun layanan alam akibat berbagai aktifitas yang berdampak negate seperti destruktif logging, permabhanan hutan, pembukaan lahan dalam kawasan, dan pengembangan pola pertanian lading bergulir.

Melihat fakta ini, WTM bekerja sama dengan Critycal Ecosystem Partnership Fund (CEPF) dan Burung Indonesia menggelar program Improving Ecosystem Manajemen and Livehoods arround Mt. Egon-Indonesia. Sebagai salah satu implementasi konkrit, WTM kemudian bekerja sama dengan para pihak di Kabupaten Sikka, terutama beberapa instansi pemerintahan yang punya keterkaitan dengan isu penyelamatan sumber daya alam.

Instansi yang terlibat adalah Dinas Lingkungan Hidup Sikka, UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Sikka, Dinas Sosial, Kapolsek Bola, Koramil Bola, Pemerintah Kecamatan Mapitara, Puskesmas Mapitara serta empat desa, yakni Natakoli, Egon Gahar, Hale, dan Hebing. Kegiatan ini kemudian dinamai “Gerakan Penyalamatan Kawasan Mata Air di Kawasan Egon Ilimedo

Delapan sumber mata air yang ditanami pohon yaitu Wair Toke dan Wair Lago di Natakoli), Wair Sokon Petut di Egon Gahar, Wair Puat dan Habi Narin di Hale, dan Wair Tena dan Kara Wair di Hebing.

Herry Naif menerangkan, kegitan tersebut dibuka Bupati Sikka Yoseph Ansar Rera di Kantor Kecamatan Mapitara. Yoseph Ansar Rera menyerahkan secara simbolik bibit tanaman kepada pemerintah desa. Hadir pada acara pembukaan Kadis Badan Lingkungan Hidup Yunida Pollo, Kepala UPT Kesatuan Pengelolaan Kehutanan Sikka Vitalis Nong Veni, Sekretaris Dinas Sosial Farid Ladapase, Camat Mapitara Dra. Theresia Silmeta M. Donata, Danramil Bola Yosep Parera, Kapolsek Bola Yohanes Balla, Kepala Desa Egon Gahar, Hebing, dan Natakoli, serta Pastor Paroki Renya Rosari Hale Hebing Rm. Tasman Ware, Pr.

Direktur WTM Carolus Winfrdus Keupung menyampaikan semula kegiatan ini hanya dilakukan dengan para petani warga kelompok tani. Namun WTM melihat bahwa kawasan ini merupakan paru-paru Kabupaten Sikka yang merupakan tanggung jawab semua pihak.

“Untuk itu kemudian kami berinsiatif mengundang instansi pemerintah di kabupaten, kecamatan, desa dan mengajak keterlibatan semua warga di Mapitara. Terima kasih untuk kontribusi semua pihak,” ujar dia.

Camat Mapitara Theresia Silmeta M. Donata mengungkapkan bahwa air adalah kebutuhan vital. Bahwa sejak bangun pagi hingga tidur, setiap manusia pasti membutuhkan air. Karena itu, tidak salah bila hari ini semua pihak perlu melakukan gerakan penyelamatan kawasan. Dia menyebut gerakan ini sebagai gerakan nurani, cinta kasih kepada generasi mendatang.

“Di Mapitara sebetulnya banyak mata air, tetapi faktanya banyak pipa yang ada, tapi tanpa air. Apakah ini karena kekurangan debit air karena kerusakan di hulu ataukah karena hal lain? Saya menegaskan bahwa hari ini kita menanam, tetapi ada sekelompok orang yang masih berniat untuk menebang, maka saya mengajak kita semua untuk menjaga kawasan ini,” ujar dia.

Yoseph Ansar Rera mengapreseasi kegiatan yang diinisasi WTM. Dia mengatakan Maumere dikenal sebagai the heart of Flores, maka kawasan ini penting untuk dilestarikan. Dia pun mengajak semua pihak agar gerakan seperti ini terus dilakukan dalam upaya melestarikan lingkungan.

Herry Naif menyebutkan gerakan tersebut melibatkan hampir seluruh warga Mapitara.  Warga dari tiap-tiap desa berada pada titik-titik mata air yang akan dihijaukan. (vicky da gomez)

Ket Foto: Bupati Sikka Yoseph Ansar Rera, Rabu (22/2), sedang menanam pohon di sekitar salah satu mata air di Kecamatan Mapitara, kegiatna ini sebagai upaya penyelematan kawasan mata air.