Pancasila Dilecehkan, Panglima TNI: Menyakitkan!

by -155 views

JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sangat kecewa atas sikap dari militer Autralia yang melecehakan ideologi bangsa Indonesia, Pancasila. Tindakan tentara negeri kangguru itu dianggap sangat menyakitkan.

“Terlalu menyakitkan sehingga tidak perlu dijelaskan,” ujar Jenderal Gatot Nurmantyo di Hotel Bidakara, Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (5/1).

Gatot menjelaskan kedaulatan Indonesia yang dihina oleh militer Australia salah satunya adalah menyebut Pancasila menjadi Pancagila. Oleh karena itu, sikap demikian tidak ada pilihan lain untuk menghentikan kerja sama itu.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mayjen TNI Wuryanto, membenarkan penyebab kerja sama dihentikan karena lambang Pancasila telah dilecehkan. “Iya salah satunya itu (pelecehan Pancasila) itu penyebabnya. Jadi saling menghargai dan menghormati kan perlu,” ujar Wuryanto.

Ia juga menegaskan, saat ini kerja sama militer seperti latihan perang, pertukaran perwira dan pelatihan bahasa tidak akan ada lagi untuk sementara waktu.

Sikap militer Australia yang melecehkan ideologi Indonesia yang menyebut Pancasila menjadi pancagila membuat Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo geram dan melaporkan hal itu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pelaporan itu disertai dengan penghentian kerja sama militer kedua negara. “Presiden itu atasan saya, pimpinan saya. Pasti apa yang saya lakukan akan laporkan,” ujar Gatot di Hotel Bidakara, Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (5/1).

Gatot menjelaskan, kedaulatan Indonesia yang dihina oleh militer Australia salah satunya adalah menyebut Pancasila menjadi Pancagila. Karenanya tidak ada pilihan lain untuk menghentikan kerja sama itu.

“Tentang tentara yang dulu Timor Leste, Papua juga harus merdeka dan tentang Pancasila yang diplesetkan jadi Pancagila. Tidak benar dan saya hentikan dulu (kerja sama),” pungkasnya.

Menyesal

Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengungkapkan, atas insiden itu, Menteri Pertahanan Australia, Marise Payne  menelepon dirinya, dan menyesali insiden tersebut.

“Dia (Marise Payne) kan perempuan, biasanya gembira, tapi ini sedih, menyesal sekali, saya omong kok dia jadi sedih artinya dia menyesali,” ujar Ryamizard di Kantor Kemenhan, Jakarta, Kamis (5/1).

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu mengaku, pagi tadi sudah mendapatkan surat dari Menteri Pertahanan Australia, Marise Payne mengenai permohonan maaf negeri kangguru.

“Menyesali terjadi insiden tersebut, dan sekali lagi bukan mencerminkan kebijakan pertahanan dan angkatan bersenjata Australia (menghina ideologi bangsa),” katanya.

Kendati demikian Ryamizard mengaku, dirinya tidak bisa serta merta setelah Australia minta maaf lantas kerja sama bisa dilanjutkan kembali. Menurut dia, harus ada investigasi mengenai kasus itu. (jpnn/jdz)

Foto : Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo