Oelamasi, mediantt.com – Setelah ditetapkan menjadi Laboratorium Inovatif, Kabupaten Kupang yang dinahkodai Bupati Ayub Titu Eki, terus menunjukkan kinerja yang semakin membaik. Bahkan, menurut Sekda Hendrik Paut, capaian kinerja itu sudah berada di jalur yang benar.
“Kalau ditanya soal capaian kinerja Kabupaten Kupang saat ini, maka kalau kita sandingkan dengan RPMJM, maka capaian kinerja kita sudah berada pada jalur yang benar. Tapi tentu itu baru akan dievaluasi pada akhir masa kepemimpinan bupati dan wakil bupati Kupang saat ini di tahun 2019,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kupang, Hendrik Paut kepada mediantt.com di ruang kerjanya, Oelamasi, Kamis (3/11).
Ia menjelaskan, dari capaian kinerja dengan indikator yang ada saat ini, maka diwajibkan kepada seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) agar setiap awal tahun mulai bekerja setelah APBD ditetapkan. Sebab, APBD sudah ditetapkan sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku.
Sekda juga menegaskan, hal lain yang perlu diapresiasi di Kabupaten Kupang adalah gagasan-gagasan baru dan cerdas yang dicetuskan Bapak Bupati Ayub Titu Eki, yang juga mendapat tanggapan positif dari Pemerintah Pusat, seperti tentang PAUD Holistik Integratif, yang juga mendapat dukungan positif dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Pemerintah New Zeland. Buktinya, Dubes New Zeland datang untuk menghadiri launching.
“Tentu kita juga mendorong menjadi payung dari semua program adalah Taman Eden, yang merupakan lanjutan dari Program Tanam Paksa dan Paksa Tanam, yang telah merubah wajah Kabupaten Kupang. Orang mulai menanam apa saja yang bisa menghasilkan uang, mulai dari taman gizi, hingga tanaman produktif dan umur panjang. Ini program yang hanya ada di Kabupaten Kupang,” kata Sekda Paut, bangga.
Ia juga menambahkan, dari aspek pelaksanaan program, dalam dua tahun terakhir sudah ada konsistensi dengan jawal yang ditetapkan. “Artinya, pembahasan APBD tepat waktu, termasuk pembahasan perhitungan perubahan. Kita juga berusaha untuk selalu tepat waktu. Kita berharap minggu depan kita sudah bisa bahas KUA PPS dan APBD induk 2017, dan sebelum 30 November 2016, sudah bisa ditetapkan dan dievaluasi,” tegasnya.
Menurut dia lagi, terhitung sejak 1 Januari 2017, sudah bisa dilaksanakan dengan format yang baru, sesuai PP No 18 tahun 2014. “Saat ini kita sedang koordinasi dengan legislatif (DPRD) Kabupaten Kupang agar ini terus menjadi komitmen bersama. Jadwal yang sudah disepakati dilaksanakan agar kinerja pemerintah semakin baik,” tegas Hendrik Paut.
Satu Yang Belum
Sekda juga menjelaskan, sejak awal tahun 2016 ini, Pemerintah Kabupaten Kupang telah membangun kerjasama dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN). Awalnya, mereka ragu-ragu menetapkan Kabupaten Kupang sebagai salah satu kabupaten yang melaksakana Program Laboratorium Inovasi. Karena itu, berdasarkan dokume RPJMD, dan dokumen RPJMN, juga provinsi, LAN mencoba melakukan penilaian dengan mengangkat sejumlah indikator kunci terkait pelaksanaan pemerintahan desa, antara lain, kesehatan, pendidikan, masalah infrastuktur, lalu keterkaitan program antara kabupaten, provinai dan nasional.
Menurut dia, ada tujuh indikator yang dipakai sebagai referensi untuk menilai apakah Kabupaten Kupang ini layak ditetapkan sebagai kabupaten yang melaksanakan Laboratorium Invonasi. Ternyata berdasarkan penilaian LAN, dari tujuh indikator itu melampaui rata-rata nasional.
“Artinya, Kabupaten Kupang dalam melaksanakan pemerintahan, ada sebuah konsistensi yang dilakukan dengan memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan strategis, baik pada level provinsi maupun nasonal. Sehingga ketika dilakukan evaluasi, berada pada posisi yang benar,” katanya.
Menariknya, sebut dia, dari tujuh indikator itu, hanya satu saja yang belum, yakni masih terdapat kematian bayi baru lahir dan ibu melahirkan, masih tinggi. “Kita akui itu, sebab di dalam evaluasi kita pun capaan kinerja di bidang kesehatan masih rendah bila disandingkan dengan bidang lain. Tentu, rujukan kita adalah visi misi Pemerintah Kabupaten Kupang,” terang Hendrik Paut, yang juga digadang menjadi calon bupati pasca Titu Eki. (jdz)
Foto : Sekda Kabupaten Kupang, Hendrik Paut