Kata SBY, Isu TPF Munir Bergeser ke Ranah Politik

by -146 views

BOGOR – Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memandang perlu menjelaskan temuan dan rekomendasi Tim Pencari Fakta Kasus Almarhum Munir (TPF Munir). Saat memberikan keterangan di Pendopo Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/7), SBY didampingi mantan Menko Polhukam Djoko Suyanto, mantan Kapolri Bambang Hendarso Danuri, mantan Sekretaris Kabinet dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi.

Selain itu, ada juga mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Syamsir Siregar serta mantan Ketua Tim Pencari Fakta Kasus Munir Marsudi Hanafi.

“Hari ini sebagaimana telah saya sampaikan melalui Twitter saya, saya memenuhi janji saya untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat, dua sampai tiga hari sejak pesan lewat Twitter saya sampaikan dan setelah saya memberikan pengantar ini, nanti penjelasan lengkap akan disampaikan oleh Sudi Silalahi,” kata SBY.

“Dengan demikian semua bisa diketahui secara lengkap, secara utuh, apa yang pemerintah lakukan dulu untuk menindaklanjuti temuan TPF Munir, termasuk yang saya lakukan sebagai Presiden dulu dalam menindaklanjuti rekomendasi TPF Munir.”

SBY mengaku terus memantau pemberitaan media massa, utamanya dua minggu terakhir ini, termasuk perbincangan publik. “Saya dengarkan dengan seksama, saya baca dengan baik. Sebagian perbincangan, tanggapan dan komentar itu kontekstual,” katanya.

“Memang itulah kalau kita bicara tentang TPF Munir, temuannya dan rekomendasinya.”

Akan tetapi, menurut SBY, perbincangan terkait TPF Munir bergeser ke ranah politik. “Yang tadinya legal isu, menjadi bernuansa politik. Tapi saya bukan orang baru dalam dunia perpolitikan di negeri ini, hal begitu biasa,” ucapnya.

“Tapi kewajiban kami memberikan penjelasan sesuai konteksnya yang paling relevan dengan apa yang menjadi perhatian publik, utamanya barang kali saudara-saudara kami pegiat atau aktivis HAM yang tentu sangat peduli dengan kasus meninggalnya almarhum Munir.”

SBY memilih untuk tidak reaktif dan menjawab asal-asalan. “Saya memilih bersama dengan mantan pejabat terkait yang dulu bertugas bersama-sama saya untuk mempersiapkan jawaban yang lengkap dan utuh. Jawaban yang berangkat dari data, fakta dan peristiwa serta logika,” tegasnya.

“Saya sampaikan kepada rakyat Indonesia, berkaitan dengan tindak lanjut temuan dan rekomendasi TPF Munir, saya sebagai Presiden waktu itu bertanggung jawab. Saya pun sekarang sebagai mantan Presiden, saya bertanggung jawab atas apa yang kami lakukan dulu dalam menegakkan hukum kasus meninggalnya Munir dan lebih khusus di dalam merespons dan menindaklanjuti temuan serta rekomendasi TPF Munir.” (beritasatu.com)

Ket Foto : SBY memberikan penjelasan terkait hilangnya berkas pembunuhan aktivis Munir di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 25 Oktober 2016.