Kupang, mediantt.com – Hubungan persaudaraan yang harmonis sebagai warisan leluhur yang disebut ‘Bela’, tercoreng dan dikhianati oleh ulah tak manusiawi anak Alor, saat membacok putra Adonara, Xaverianus Lawan Geroda, pada malam syukuran wisuda di Kelurahan Lasiana, Jumat (7/10). Karena itu, Bupati Alor, Amon Djobo, menyesalkan perbuatan anak Alor itu, sekaligus meminta maaf kepada keluarga besar Adonara, baik yang ada di Kupang maupun di Adonara dan dimana saja berada.
Buapati Amon Djobo mengungkapkan itu ketika dihubungi Wartawan dari Kupang via ponselnya, Rabu (12/10). Bupati Amon Djobo juga menyampaikan dukacita yang mendalam kepada keluarga korban.
“Saya atas nama keluarga Lamaholot dan sebagai Bupati Alor, saya mengucapkan turut berduka cita yang mendalam. Sebagai bupati saya juga meminta maaf kepada keluarga korban dan saudara saya keluarga besar Adonara yang ada di Kupang,” tutur Amon Djobo.
Ia juga mengungkapkan kekesalannya terhadap mahasiswa asal Alor yang telah melakukan penyerangan itu, dan meminta agar para pelaku ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.
“Saya sangat kecewa dengan perilaku mahasiswa yang melakukan penyerangan itu. Persaudaraan Lamaholot yang kita bangun selama ini dihancurkan oleh oknum-oknum yang tidak bermoral. Saya minta pelaku ditindak tegas,” kata Amon.
Ia juga menegaskan, masalah tersebut adalah orang per orang, bukan atas nama etnis. Karena itu, pelaku harus diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.
Amon Djobo juga kembali mengingatkan, hubungan persahabatan antara keluarga Alor dan Adonara (Lamaholot) dikenal dengan sebutan “Bela” atau hubungan persahabatan yang sudah terjalin sejak dahulu kala, oleh para para leluhur. “Hubungan persaudaraan Alor dan Adonara itu disebut Bela, atau hubungan persahabatan yang terwariskan dari leluhur atau orang-orang tua kita terdahulu,” kata Amon Djobo.
Ditanya soal asrama milik Pemda Alor di Kota Kupang yang saat ini dihuni oleh mahasiswa asal Alor, yang sering membuat konflik, Amon Djobo menegaskan, sudah mengutus Asisten I Setda Alor ke Kupang untuk melakukan penertiban. “Saya sudah utus pak Asisten I ke Kupang untuk melakukan penertiban. Beliau sudah ada di Kupang. Yang terlibat kerusuhan akan dikeluarkan. Ke depan asrama itu hanya dihuni oleh mahasiswa yang berprestasi,” tegas Amon. (*/jdz)
Foto : Bupati Alor, Amon Djobo.