Megawati: Kalau Ketahuan Ada Orang PDIP Minta Uang, Saya Pecat!

by -182 views

JAKARTA – Para bakal calon kepala daerah PDI Perjuangan diminta untuk jangan pernah memberikan mau membayar uang hanya untuk mendapatkan rekomendasi dari partai untuk jadi calon kepala daerah. Sebab sebagai ketua umum, dirinya sama sekali tak pernah mewajibkan ‘mahar’.

Hal itu ditegaskan Megawati saat berbicara di hadapan bakal calon kepala daerah yang mengikuti Sekolah Partai PDIP, di Depok, Selasa (6/9).

‎”Coba tanyain, apakah saya pernah minta uang sama kalian? Jangan pura-pura. Karena dari dulu saya tak pernah minta-minta,” tegas Megawati.

“Kalau pernah ada orang PDIP saya dengar seperti itu (meminta-minta uang), saya pasti panggil. Kalau ketahuan saya pecat,” tandasnya.

Bagi Megawati, prinsip itu demi memenuhi tujuan utama agar partai politik menjadi alat perjuangan yang murni demi mencapai cita-cita Proklamasi Kemerdekaan.

Kalaupun ada yang harus dikeluarkan oleh calon kepala daerah, maka itu akan digunakan untuk biaya saksi yang dibutuhkan dalam setiap ajang politik.

“Kalau tak mau mengikutinya, mohon pikir-pikir,” imbuhnya.

Dia lalu berkisah betapa perih yang dia rasakan ketika di Pilgub Jakarta 2012, PDIP disebut telah mendapatkan ‘mahar politik’. Megawati mengaku sempat meminta kepada Basuki Tjahaja Purnama, yang dulu diusung PDIP, agar memberitahu ke publik bahwa PDIP yang justru mengeluarkan biaya untuk pemenangan.

“Setengah mati di Jakarta. Saya sendiri ikut masak. Bayangkan, ada16 ribu relawan. Mereka sudah datang. Memang ada mereka bawa makan minum?” ujar Megawati.

Pada kesempatan itu, Megawati juga mengingatkan bahwa seluruh calon kepala daerah yang diusung PDIP agar taat aturan dan benar-benar menjauhi perilaku korupsi. Ditegaskannya, AD/ART PDIP jelas-jelas melarang perilaku yang melanggar aturan

“Kalau lagi berkuasa itu loh. Saya lihat Penggede menikahkan anaknya. Yang datang segala macam orang. Inilah kalau lagi berkuasa, coba nanti kalau lagi tidak. Ingat, ada gula ada semut,” kata Megawati.

“Ketika kita jadi pemimpin, kita lah yang mengartikulasikan keinginan rakyat. Maka Anda kalau jadi bupati, jangan berpesta-pesta lah, langsung kerja saja.”

“Sekarang, ada otonomi daerah. Lalu anggaran dibikin istana kepala daerah. Berhentikan lah itu. Kalau tinggal di rumah sendiri dulu. Jadi rakyat tak takut datang ke anda,” tambah Megawati lagi.

“Rumah kepala daerah kayak istana dibangun, padahal, polsek dan polresnya tak ada. Kejaksaan boro-boro. LP juga. Itu fisik minmal. Alasannya, habis untuk pengeluaran belanja tak langsung.” (beritasatu.com)

Foto : Megawati Soekarnoputri