KUPANG – “Pak Jefry Riwu Kore itu panglima yang turut memperjuangkan bantuan dan penyaluran beasiswa Program Indonesia Pintar (PPI) untuk siswa kurang mampu tapi cerdas”. Demikian Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Sutan Adi Hendra, kepada wartawan di Kupang, Senin (1/8). Karena itu, masyarakat Kota Kupang bisa memberikan dukungan kepada Jefry Riwu Kore yang maju sebagai calon walikota Kupang berpasangan dengan Herman Man, atau yang populer dengan tagline FirmanMu.
“Kalau Pak Jefry berniat tulus untuk membangun Kota Kupang, ya berilah dia kesempatan. Inilah saatnya untuk Pak Jefry, karena ia telah berbuat untuk Kota Kupang,” kata Sutan, sesama anggota Komisi X DPR RI ini.
Sutan yang adalah politisi Partai Gerindra ini menjelaskan, penyaluran beasiswa PIP yang dilakukan anggota DPR RI asal NTT, Jefry Riwu Kore, adalah tepat. Sebab, PIP adalah program pemerintah pusat untuk membantu siswa kurang mampu dan berprestasi.
Menurut dia, Jefry bersama anggota DPR RI lainnya asal NTT, Fery Kase, yang berandil memperjuangkan PIP untuk 500 ribu lebih siswa di Nusa Tenggara Timur. “Khusus Kota Kupang diperjuangkan Pak Jefry ada 50-an ribu siswa. Mestinya senang karena ini uang negara yang diperjuangkan teman-teman anggota DPR dari Dapil NTT,” kata Sutan.
Ia juga menyesalkan munculnya berbagai persoalan berkaitan dengan penyaluran beasiswa PIP di Kota Kupang. “Kami kecewa dengar itu. Daerah lain tidak pernah persoalkan bantuan beasiswa itu. Tindakan yang dilakukan Walikota Jonas Salean adalah tindakan menghambat penyaluran dana untuk siswa kurang mampu dan cerdas di Kota Kupang,” katanya.
Ia mengingatkan bahwa dana PIP itu adalah uang negara, dari APBN, bukan APBD. Karena itu, Walikota Jonas Salean tidak berhak menghambat, termasuk pihak sekolah atau dinas terkait. “Beasiswa ini tidak ada urusannya dengan dengan walikota atau bupati, ini urusannya dengan dinas terkait. Kalau dinas lebih dengar walikota, cukup rekomendasi dari kepala sekolah,” tandas Sutan.
Menurut dia, jika penyaluran dana PIP di Kota Kupang dipersulit oleh Walikota, maka tentunya akan berdampak pada kualitas pendidikan serta sumber daya manusia. Ia malah menilai, apa yang dilakukan Walikota Kupang merupakan bagian dari upaya pembunuhan karakter pendidikan anak bangsa.
“Jangan karena ada muatan kepentingan politik, lantas menghambat penyaluran dana PIP. Setidaknya, Walikota juga harus memahami juknis dan juklak yang telah diserahkan,” ujarnya.
Ia menambahkan, seharusnya Walikota Kupang bersyukur atas perjuangan Jefry Riwu Kore untuk memperhatikan generasi bangsa yang ada di Kota Kupang dalam dunia pendidikan. “Akan menjadi sangat aneh jika Walikota sendiri yang menghambatnya. Ini sudah secara terang-terangan Walikota tidak berpihak terhadap masyarakat kecil,” tegasnya.
Ia malah berharap, Jonas Salean harus bersikap kooperatif dan jujur dalam penyaluran dana ini. Karena program PIP bukan diperuntukan bagi Kota Kupang saja, tapi seluruh Indonesia. “Program PIP bisa sampai di Kota Kupang berkat perjuangan Jefri Riwu Kore dan Fery Kase, anggota DPR RI asal NTT,” sebut dia. (tim)