Kupang, mediantt.com – Polemik dan kisruh di tubuh Universitas PGRI NTT telah berakhir dan pangkalan data pun telah diaktifkan Kementerian Riset dan Dikti. Nasib mahasiswa baik yang masih aktif maupun yang sudah diwisuda, akan diberi perhatian serius. Karena itu, Universitas PGRI akan berganti nama menjadi Universitas Pendidikan Guru 1945, yang akan disingkat UPG 1945.
“Kita sedang melakukan secara bertahap migrasi atau konversi nama Universitas PGRI NTT ke nama baru Universitas Persatuan Guru 1945,” kata Rektor Universitas PGRI NTT 2015-2018, David R E Selan, saat Perss Conference di ruang kerjanya, Selasa (28/6).
Selan yang didampingi Purek I, II dan III ini menjelaskan, 8.746 mahsiswa Universitas PGRI NTT, saat ini sedang menjalankan kuliah, dan yang akan melakukan her registrasi dapat menjalankan sebagaimana mestinya, sambil secara bertahap melakukan migrasi/konversi nama Universitas PGRI NTT ke nama baru Universitas Persatuan Guru 1945.
Hal yang sama dilakukan terhadap 3.000 ijasah yang dinyatakan tak sah. “Sudah banyak ijasah yang disesuaikan dengan proses kuliah yang normal, administrasi dengan proses sah yang akan dilihat sesuai dengan proses pembelajaran di Undang Undang Perguruan Tinggi,” katanya.
Kisruh di tubuh Universitas PGRI NTT telah menampakkan titik terang sejak melalui 8 kali proses peradilan dan upaya damai pada 12 November 2014. Maka Kopertis mengambil alih polemik antara kubu Samuel Haning dan Soleman Radja, hingga dikeluarkan Keputusan YPLP PGRI menjadikan Samuel Haning sebagai salah satu Ketua YPLP Pusat, yang didukung dengan diaktifkannya Pangkalan Data Perguruan Tinggu (PDPT) Universitas PGRI NTT secara resmi oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek dan Dikti). Dengan demikian, polemik dan kisruh di PGRI NTT selama kurang lebih 2,5 tahun ini dinyatakan berakhir. (rony banase)
Foto : Rektor PGRI, David Selan bersama para Pembantu Rektor menggelar konferensi pers di ruang kerjanya, Selasa (28/6)
