Etape 4: Turunan Curam, 311 Tikungan dalam 35 KM, dan Tanjakan ‘Gila’ Lagi

by -162 views

BAJAWA – Etape keempat Tour de Flores akan menempuh jarak 136,6 kilometer dari Bajawa, Ngada, ke Ruteng di Manggarai. Trek sepanjang 35 kilometer itu menyuguhkan 311 tikungan.

TdF terus memberikan kejutan kepada para pebalapnya kendati masing-masing tim peserta sudah memegang manual race. Dalam etape keempat dari Bajawa ke Ruteng di Nusa Tenggara Timur ini cuaca memang sudah tak lagi sepanas di Larantuka dan Maumere, tapi jalur tetap menantang.

Para pebalap akan melintasi empat kecamatan lagi setelah lepas dari start di Kantor Bupati Ngada, yakni melalui Aimere, Wailengga, Waerana, dan Kisol. Diperkirakan pebalap tercepat bakal masuk Kabupaten Manggarai Timur pukul 10.00 Wita.

Sekitar satu jam dari batas kabupaten, jalur masih flat hingga sepuluh kilometer ke depan. Para pebalap baru akan disuguhi tanjakan ekstrem lagi di kilometer ke-96, tepat di tanjakan Sita.

Jalur akan terus berupa tanjakan hingga titik tertinggi jalur ini 1.330 mdpl, yakni pada Lanamerem, Ranamese, pada kilometer ke-115,7. Diperkirakan para pebalap akan melewati jalur ini pukul 12.00 Wita dengan start direncanakan pukul 09.00.

Satu poin King of Mountain akan diperebutkan di Wadi pada ketinggian 1.237 mdpl. Lima kilometer dari Wadi, para pebalap akan tiba di garis finis di Kantor Polres Manggarai di Ruteng.

Dari Bajawa juga dilaporkan, sebanyak 82 pembalap menjajal etape keempat Tour de Flores (TdF) dengan rute Bajawa-Ruteng Minggu (22/5) pagi. Mereka memulai balapan dari titik start di kantor bupati Ngada, Bajawa. Jarak yang akan ditempuh sejauh 136,6 kilometer.

Pada etape ketiga kemarin, sebanyak 95 pembalap memulai start. Tetapi 12 pembalap tidak mencapai garis finis. Atau kalaupun mencapai finis, berada di luar limit waktu yang ditentukan.

Sejak pukul 08.00 Wita, para pembalap sudah berdatangan ke titik start untuk melakukan signing on board. Setelah itu mereka melakukan pemanasan menyusuri jalan-jalan Kota Bajawa sebelum kembali ke titik start dan memulai balapan pada pukul 09.00 Wita.

Sementara itu, situasi Minggu pagi di titik start sedikit berbeda dengan tiga etape sebelumnya. Menjelang start, situasi di titik start tidak seramai sebelumnya karena warga sedang mengikuti misa di beberapa gereja. Padahal sejak etape pertama warga sudah menyemut sejak dari titik start. (*/jdz)

Foto : Para pebalap ketika keluar dari titik start di kantor Bupati Ngada, Minggu (22/5).