Wagub Ajak Bupati-Walikota Kerjasama Bangun NTT

by -138 views

Kupang, mediantt.com – Wakil Gubernur NTT, Drs. Benny A. Litelnoni menyambau baik kebijakan Presiden Jokowi untuk membangun Indonesia dari pinggiran. Dan, NTT yang berbatasan dengan Timor Leste dan Australia, menjadi alasan pemerintah menjadikan NTT salah satu daerah prioritas pembangunan.

“Kita (NTT) menyambut baik kebijakan Presiden Jokowi untuk Membangun Indonesia dari pinggiran. Letak NTT yang berbatasan dengan Timor Leste dan Australia menjadi salah satu alasan bagi Pemerintah menjadikan NTT, salah satu daerah prioritas pembangunan. Kami terus meminta dukungan anggaran pemerintah pusat dalam meningkatkan infrastruktur di daerah ini,” tegas Wagub Litelnoni, ketika membuka Musrembang RKPD Provinsi NTT Tahun 2016 di Hotel Ima, Kamis (14/4).

Acara Musrembang dihadiri Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Dr. Sumarsono, Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas, Rahma Iryanti, Forkompinda NTT,Ketua DPRD NTT beserta para Ketua Komisi, Bupati/Walikota se-NTT, Ketua DPRD Kabupaten/Kota se-NTT serta para pimpinan SKPD Lingkup Pemprov NTT.

Wagub juga mengajak para Bupati/Walikota agar terus membangun koordinasi dan kerjasama demi mendukung pembangunan di Provinsi NTT. “Pertumbuhan ekonomi kita terus mengalami perkembangan. Angka kemiskinan serta pengangguran juga terus kita tekan melalui pembangunan berbasis pedesaan,” urai Benny Litelnoni. Tukar pengalaman antarkabupaten, tambah Wagub, juga diperlukan demi percepatan pembangunan yang terintegrasi.

Menyinggung soal perencanaan, Wagub mengharapkan agar prosesnya harus semakin baik dengan dukungan data yang akurat. “Saya berharap melalui ketersediaan data yang akuntabel dapat memetakan peluang-peluang serta dapat merespon pencapaian target dan sasaran pembangunan,” tegas Wagub.

Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakrjaan Bappenas, Rahma Iryanti saat menyampaikan sambutan Kepala Bappenas menegaskan, kesepakatan-kesepakatan yang dihasilkan dalam Musrembang Provinsi disesuaikan dengan ketersediaan anggaran yang terbatas. “Karena politik perencanaan dan anggaran dikendalikan oleh efektifitas dan efisiensi. Untuk tahun 2017, prioritas utama pembangunan adalah pembangunan infrastruktur dan ekonomi untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan antarwilayah,” jelas Kepala Bappenas dalam sambutannya.

Diuraikannya,kebijakan anggaran bukan lagi Money Follow Function tapi Money Follow Programm terutama program-program prioritas. Konsekuensinya, distribusi anggaran bukan lagi dibagi rata tapi didasarkan pada indikator dan prioritas yang jelas serta terukur.

Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Dr. Sumarsono yang mewakili Mendagri dalam paparannya menyentil penambahan anggaran yang terus meningkat dari tahun ke tahun, namun tak membawa dampak signifikan bagi ekonomi makro.

“Hal ini disebabkan karena terlalu banyaknya regulasi dan pola perizinan yang berbelit-belit. Akibatnya daya serap anggaran tidak maksimal. Ruang investasi juga tidak bertumbuh dengan baik,” tandas Sumarsono, mengingatkan.

Sumarsono juga menegaskan, pihaknya dalam setiap bulan harus mengeliminasi kurang lebih 500 Peraturan Daerah (Perda) yang sudah diputus oleh Mahkamah Konstitusi, Perda yang intoleransi serta Perda yang menghambat iklim investasi.

Sementara itu, Ketua Panitia Musrembang dalam laporannya menjelaskan tujuan Musrembang Provinsi untuk menghasilkan kesepahaman, koordinasi dan sinkronisasi program Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Provinsi, Menghasilkan RKPD Tahun 2017 serta mengkristalisasi usulan dan program untuk Musrembangnas. (*/st)

Foto : Wagub Benny Litelnoni ketika membuka Musrembang tahun 2017 di Aula Hotel Ima, Kamis (14/4), disaksikan Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno.