Kupang, mediantt.com – Ratusan sopir jasa angkutan pick up yang tergabung dalam Aliansi Perjuangan Sopir Pick Up Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, Rabu (13/04), berunjuk rasa di halaman Kantor Gubernur NTT untuk mendesak Dinas Perhubungan Provinsi NTT segera merevisi retribusi ijin trayek dan ijin operasional angkutan barang dan orang secara berkeadilan. Para pengunjuk rasa akhirnya berhasil diterima Wakil Gubernur NTT Benny A. Litelnoni didampingi Kadis Perhubungan NTT Richard Djami, Kadis Perhubungan Kota Kupang Erens Leka, Kepala UPT Perijinan-Dinas Perhubungan Provinsi NTT Goro JR, Kasat Pol PP NTT, Jhon Hawula serta Kabag Pelmas Biro Humas NTT Lidia Dunga Poety.
Pertemuan Wagub Benny bersama 15 orang utusan dari Aliansi Perjuangan Sopir Pick Up Kota dan Kabupaten Kupang yang dipimpin Koordinator Lapangan Anthonius J. Afeanpah berlangsung dua jam di ruang kerja wagub. Pertemuan itu berhasil menampung aspirasi para sopir terkait tuntutan revisi ijin trayek dan operasi angkutan barang dan orang; desakan kepada Pemprov NTT untuk segera mengambil alih ijin trayek yang diterbitkan Pemkab Kupang maupun Pemkot Kupang; melakukan evaluasi kerja kinerja Dinas Pehubungan Kota dan Kabupaten Kupang berkaitan dengan penagihan retribusi angkutan; penghentian tindakan intimidasi yang dilakukan oknum pegawai perhubungan (LLAJ) secara tidak manusiawi dalam menjalankan tugas serta desakan untuk upah sopir dibayar sesuai Upah Minimum Provinsi (UMP).
Selain aspirasi itu, para pengunjuk rasa mendesak Pemkot Kupang untuk menyiapkan lahan parkir bagi kendaraan pick up yang bongkar muat barang di wilayah Kota Kupang. Mereka juga meminta Pemprov NTT untuk menjelaskan mengapa Surat Iin Trayek yang diperoleh dari Dishub Kabupaten Kupang tidak berlaku alias dikatakan palsu oleh Dishub Kota Kupang. Atas dasar ini para pengunjuk rasa meminta klarifikasi pihak Pemprov NTT melalui Wagub NTT Benny Litelnoni.
Kadishub Kota Kupang Erens Leka dalam penjelasannya mengatakan, berdasarkan UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ, setiap angkutan yang melintasi antar kabupaten dan kota harus memperoleh ijin trayek dari Pemprov. “Terkait lahan parkir, Dishub Kota Kupang tidak akan menyiapkan terminal bagi angkutan barang mobil pick up yang melintas dari Kabupaten Kupang. Tetapi Dishub Kota Kupang mengacu pada regulasi untuk mengijinkan mobil angkutan barang pick up dengan batas maksimal penumpang tiga orang. Kami dari Dishub Kota Kupang tetap membenahinya dengan mengacu pada regulasi tersebut,” jelas Erens.
Wagub Benny Litelnoni dihadapan utusan Aliansi Perjuangan Sopir Pick Up menginstruksikan kepada Dishub Provinsi dan Kota untuk membenahi proses perijinan trayek berdasarkan regulasi yang ada. Ia berharap, Dishub Provinsi dan Kota dapat membentuk tim khusus untuk membuka ruang pengaduan dari pengusaha jasa angkutan untuk menyampaikan berbagai permasalahan. (*/st)
Foto : Wagub Benny sedang berdialog dengan utusan Aliansi Perjuangan Sopir Pick Up Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.