Maumere, mediantt.com – Daeng Saing, pelaku pembacokan terhadap Agustinus Hartono, papalele ikan, berkeinginan menyerahkan diri, namun dengan syarat. Ia meminta hanya satu orang polisi yang boleh menjemputnya di tempat persembunyian.
Demikian informasi disampaikan Karolus Paru, salah satu keluarga pelaku kepada mediantt.com di Kantor Kelurahan Wolomarang, Senin (11/4). Karolus Paru merupakan Kepala Pengelola Pasar Senja Wuring, yang mengizinkan Daeng Saing tinggal di dalam lokasi pasar.
“Tadi pagi saya masih sempat komunikasi dengan dia melalui telepon selular. Dia bilang mau serahkan diri, tapi hanya satu polisi yang boleh menjemputnya. Dia juga sebut nama polisi itu, katanya karena dia cukup kenal dengan polisi tersebut. Keluarga sudah informasikan permintaan pelaku kepada Kasat Intel dan Kabag Ops,” jelas Karolus Paru.
Menurut Paru, selama komunikasi dengan Daeng, yang bersangkutan tidak memberitahukan di mana dia bersembunyi. Pelaku hanya mengatakan posisinya masih di dalam Kota Maumere.
Sementara itu, polisi yang diminta untuk menjemputnya sempat ditemui di Mapolres Sikka, Senin (11/4) siang. Dia mengaku sudah mendapat informasi itu. Dia sendiri sudah diberi tugas untuk menjemput pelaku. Beberapa kali dia sempat menghubungi pelaku melalui telepon selular, namun pelaku masih belum memberitahukan lokasi persembunyiannya.
“Tadi saya sudah telepon, nyambung, sepertinya pelaku sedang dalam perjalanan, karena ada suara brisik sekali, seperti bunyi mesin kendaraan. Tiba-tiba handphonenya off. Saya sudah tinggalkan pesan untuk koordinasi menjemput dia, sampai sekarang belum ada balasan,” ujar polisi ini.
Masih Buron
Hingga saat ini pelaku pembacokan masih buron. Aparat Polres Sikka masih terus melacak tempat persembunyiannya. Polisi meminta bantuan informasi dari keluarga atau orang-orang yang diperkirakan punya kedekatan dengan pelaku.
“Kami terus melacak keberadaannya. Kami sudah koordinasi dengan keluarga. Tadi malam katanya ada di Geliting, tapi ketika ke sana ternyata tidak ada. Terus ada info lagi kemungkinan di rumah keluarga di Wairbubuk, tapi juga pelaku tidak ada di sana. Prinsipnya jika ada informasi kami akan terus mengejar,” jelas Kabag Ops Polres Sikka, Arif Sadikin.
Dalam pertemuan dengan para pengelola dan pemanfaat Pasar Senja Wuring, Arif Sadikin dengan tegas meminta bantuan keluarga dan siapa saja yang tahu keberadaan pelaku untuk segera informasikan ke polisi. Dia menjamin polisi akan menghormati hak-hak hukum pelaku, dan bertindak sesuai prosedur.
Camat Alok Barat Laurensius Regi juga meminta agar siapa saja yang tahu keberadaan pelaku segera informasikan ke polisi. Dia berharap, koordinasi dan kerja sama terutama dari keluarga pelaku. “Sebaiknya pelaku segera serahkan diri sehingga persoalan ini bisa diselesaikan secepatnya,” katanya.
Pedagang Terancam
Para pedagang Pasar Senja Wuring merasa sangat terganggu dengan peristiwa pembacokan. Apalagi hingga kini pelaku masih berstatus buron. Dikhawatirkan, aktifitas mereka terganggu oleh pihak-phak yang membonceng peristiwa ini.
“Terus terang kami merasa terancam sekali, jangan-jangan nanti waktu kami sedang gelar dagangan tiba-tiba ada orang datang serang kami. Jadi kami semua di sini takut, mau dagang cari nafkah juga jadi takut,” tutur Ida, seorang pedagang ikan.
Menanggapi itu, Arif Sadikin menegaskan bahwa peristiwa pembacokan adalah tindakan kriminal murni yang melibatkan oknum. Tidak ada hubungan dengan urusan politik atau bahkan sentimen Sara. Saya jamin keamanan bagi para pedagang,” ujarnya. (vicky da gomez)
Foto: Kabag Ops Polres Sikka Arif Sadikin.