Tukang Sol Ditemukan Tewas di Depan Kos, Motifnya Belum Jelas

by -131 views

Kupang,mediantt.com – Nasib tragis dialami seorang tukang sol sepatu, Hary, 30. Di saat semua umat Kristiani sedang bersiap merayakan Jumat Agung, Hari Kematian Yesus Kristus, ia juga harus meregang nyawa di depan kamar kosnya, di bilangan Jalan Soeharto, Kelurahan Naikoten 1, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, sekitar pukul 05:00 Wita. Motifnya belum jelas, masih dalam penyelidikan polisi.

Keterangan yang dihimpun mediantt.com, Jumat (25/3), korban pertama kali ditemukan oleh Martinus, yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan di sekitar lokasi kejadian.

Kasat Reskrim Polres Kupang, AKP Didik Kurnianto, SIK kepada wartawan menjelaskan, korban ditemukan oleh saksi Marthinus, seorang buruh bangunan yang lokasinya tidak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Menurut Didik, korban ditemukan oleh saksi sekitar pukul 05:00 wita. “Dari tubuh korban keluar kotoran dan korban sempat keluarkan air kencing,” katanya.

Menurut saksi, sebut Didik, pada Kamis (24/3) malam, saksi masih melihat korban sedang bercerita dengan salah satu rekannya yang tidak diketahui identitasnya. Sekitar pukul 24:00 wita, demikian Didik, rekan korban pamit pulang, sedangkan korban masuk ke dalam kamarnya untuk istirahat.

Tapi anehnya, kata Didik, keesokan harinya, Jumat (25/3) sekitar pukul 05:00 wita, saksi melihat korban tidur terlentang tepat di depan pintu kosnya.

“Saksi berupaya membangunkan korban namun korban tidak bangun. Karena korban tidak bangun, saksi memanggil saksi lainnya yakni security Hotel Silvia untuk melihat korban. Ternyata korban sudah tidak lagi bernyawa. Saksi pun melaporkan kejadian itu kepada penjagaan Polda NTT,” terang Didik.

Saksi Marthines ketika dikonfirmasi mengaku bahwa dirinya menemukan korban sudah tidak lagi bernyawa. “Karena sudah tidak lagi bernyawa, saya melaporkan kasus itu ke Polda NTT,” katanya.

Menurut saksi, sebelum meninggal, dirinya melihat korban sedang bercerita dengan salah satu rekannya yang tidak diketahui hingga tengah malam. “Namun anehnya, keesokannya harinya saya melihat korban tidur terlentang di depan kosnya dalam kondisi tidak lagi bernyawa,” ujarnya. (che)

Foto : Korban tergelatak tak bernyawa di depan kosnya.