Kabupaten Sikka Sudah Darurat Sampah

by -155 views

Maumere, mediantt.com – Masalah sampah di Kabupaten Sikka sepertinya sudah menjadi urusan serius. Jika sedikit ekstrim, boleh dibilang Kabupaten Sikka masuk kategori darurat sampah. Pelbagai upaya telah dilakukan, misalnya dengan aksi nyata gerakan bersih-bersih. Namun, hari ini dibersihkan, besok sampah sudah kembali menggunung di lokasi yang sama.

Meski demikian, sejumlah kelompok yang peduli sampah terus melakukan gerakan bersih-bersih. Walau sadar upaya tersebut bukan solusi ampuh untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat, kelompok-kelompok seperti ini masih menaruh harapan untuk biar sedikit pun bisa mempengaruhi perilaku hidup sehat dan bersih.

Ini yang dilakukan aktifis pariwisata di Kabupaten Sikka yang terdiri dari Asita, HPI, dan PHRI. Kelompok yang tergabung dalam Sekretariat Bersama Pemerhati Pariwisata ini punya jadwal tetap untuk aksi nyata bersih-bersih. Pada Minggu (28/2) mereka “gempur” di Taman Kota Maumere. Kemudian dilanjutkan lagi pada Jumat (11/3) di samping Taman Kota hingga ke sekitar Toko Lio.

Pada Jumat (11/3), kelompok ini turun hanya dengan segelintir orang. Fasilitas kerja pun sederhana, seperti sapu lidi, sekop, karung bekas, sarung tangan, juga masker. Semua dibawa dari rumah masing-masing. Meski personil terbatas, kelompok ini tidak patah semangat, sebaliknya cukup enjoy.

Sebuah spanduk penyemangat dibentangkan di antara pepohonan; “Ayo Maumere, Let’s Go Green and Clean”. Di bawah tulisan tersebut ada lagi sebuah ajakan berbahasa Sikka, “Mai Ita Jaga Nian Tana Itan Naha Meluk Misok, Da’an Dadin”.

Dominggus Koro, salah satu anggota Sekber Pemerhati Pariwisata, menyuarakan orasi di sela-sela aksi nyata ini. Lewat wireless kecil, dia mengingatkan semua masyarakat Sikka untuk menghormati bumi dan tanah dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat. Dia pun mengajak siapa saja agar berpeduli terhadap urusan yang satu ini.

Sedikit menyentil, pelaku wisata ini mengatakan pemerintah dan para wakil rakyat sedang sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan besar. Untuk itu, masyarakat perlu membantu pemangku kepentingan di daerah ini dengan kerja-kerja kecil seperti memberishkan sampah.

Ketua Sekber Pemerhati Pariwisata Herry Adjo menambahkan, aksi nyata seperti ini akan terus dilakukan pada setiap Jumat. Mereka akan berkonsentrasi pada pusat-pusat pertokoan yang menjadi kerumunan orang setiap hari, termasuk fasilitas publik seperti pasar.

Dalam diskusi kecil di counter milik Ketua Asita Herman Go usai bersih-bersih, kelompok ini akan berkoordinasi dengan pengurus lingkungan, RT/RW dan Lurah di setiap lokasi kerja, dengan harapan para pemimpin di tingkatan tersebut bisa mengajak semua anggota masyaralat untuk ikut ambil bagian.

Aksi nyata seperti ini, selain untuk menumbuhkembangkan kesadaran akan kebersihan lingkungan, juga untuk mendukung dua agenda besar yang akan dihadapi pemerintah dan masyarakat Sikka yakni Tour d’Flores dan Festival Teluk Maumere. “Minat orang untuk datang ke Kota Maumere semakin berkurang jika melihat kota ini kotor penuh sampah yang berserakan,” kata Herry Adjo. (vicky da gomez)

Foto: Pengurus Sekretariat Bersama Pemerhati Pariwisata Kabupaten Sikka sedang membersihkan sampah di seputar pusat pertokoan di Maumere, Jumat (11/3).