Kupang, mediantt.com – Gubernur NTT, Drs Frans Lebu Raya mengatakan, kegiatan olahraga internasional Tour de Flores (TdF) akan mewujudkan NTT sebagai New Tourism Territory (Kawasan Wisata Baru). Perhelatan yang digelar 16-26 Mei 2016 itu juga merupakan bagian dari program menjadikan NTT sebagai provinsi pariwisata.
“Tour de Flores yang dicanangkan pemerintah pusat ini bertepatan dengan penetapan NTT sebagai provinsi tujuan pariwisata,” katanya, di Kupang, kemarin.
NTT seperti gugus kepulauan berbentuk segitiga melingkar dengan dua baris kepulauan utama. Di utara terdapat barisan Pulau Flores dan di selatan ada barisan Pulau Sumba-Pulau Timor. Frans Lebu Raya mengaku telah berkoordinasi dengan semua pihak untuk menyukseskan TdF agar potensi pariwisata yang ada di pulau Flores semakin dikenal wisatawan, baik mancanegara maupun lokal.
“Urusan prestasi balap sepeda itu urusan lain, tapi kepentingan kami adalah mempromosikan pariwisata NTT,” ujarnya.
Sebanyak 20 tim dari 24 negara di benua Eropa, Amerika, Asia, dan Australia akan ikut serta dalam perhelatan balap sepeda internasional dengan total hadiah Rp 8 miliar itu.
Peserta balap sepeda akan menempuh jarak 661,5 kilometer yang terbagi dalam lima etape, yakni pertama Larantuka-Maumere dan peserta menginap di kota tersebut. Etape kedua Maumere-Ende yang merupakan kota pengasingan Bung Karno semasa penjajahan, diikuti etape ketiga Ende-Bajawa.
Etape keempat Bajawa-Ruteng dan etape kelima Ruteng-Labuan Bajo, tepatnya di ujung barat Pulau Flores.
Lomba balap sepeda itu akan diselingi dengan kegiatan pariwisata termasuk bazar, kunjungan ke destinasi wisata gunung api, serta atraksi budaya. Gubernur mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan semua pihak untuk menyukseskan acara tersebut.
Pihaknya mengucurkan anggaran sekitar Rp 3 miliar untuk mendukung perhelatan sport tourism itu. Adapun daerah-daerah lintasan balapan akan mengalokasikan dana tersendiri untuk menggelar acara hiburan di sela-sela etape. Tour de Flores telah diluncurkan 28 Januari lalu sebagai sport tourism bertaraf internasional.
TdF dirancang sebagai event balap sepeda internasional tahunan yang dipadukan dengan kegiatan wisata di NTT, yang berisi kunjungan ke objek wisata alam, acara budaya, bazar, dan pesta rakyat.
Sedangkan balap sepeda internasional akan dilaksanakan di bawah pengawasan Union Cycliste Internationale (UCI). Jalur balap sepeda ini akan membentang dari timur ke barat Pulau Flores, melintasi pantai hingga pegunungan dengan suhu 15-32 derajat Celsius, serta melewati lebih dari 10 king of the mountains.
Bagi pemerintah, TdF dan pengembangan pariwisata Labuan Bajo-Flores merupakan bagian dari skenario besar untuk mendorong sektor pariwisata nasional. Pemerintah telah menetapkan 10 destinasi unggulan sebagai salah satu upaya untuk meraih kunjungan 12 juta wisman ke Tanah Air tahun ini, yang diharapkan menghasilkan devisa US$ 14,4 miliar.
Sedangkan untuk jangka menengah, 2019, kunjungan wisman diharapkan melonjak ke 20 juta dengan devisa minimal US$ 24 miliar. (ant/invd/jdz)