Tahun Ini Pemkab Sikka Lepas 669 Paket Proyek

by -112 views

Maumere, mediantt.com – Persaingan di bidang usaha jasa dan konstruksi di tahun 2016 ini diprediski bakal seru. Sebab tahun ini, Pemkab Sikka melepas 669 paket yang tersebar pada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Sikka. Rencananya proses pelelangan akan dimulai awal Maret 2016.

Informasi tentang jumlah paket proyek pemerintah pada tahun 2016 ini disampaikan Kepala Bagian Pembangunan Setda Sikka Daniel Ratu, dalam Rapat Anggota Tahunan 2016 BPC Gapensi Sikka yang berlangsung di Aula Heinrich Maumere, Jumat (26/2).

Ia menjelaskan, seluruh paket proyek ini sedang diproses melalui sistem informasi umum pengadaan, yang mana dapat diakses melalui website. Dari jumlah paket proyek sebanyak itu, yang akan dilelang secara elektronik 168 paket dan pengadaan langsung 501 paket.

Iamerinci, untuk yang lelang eletronik adalah 103 paket konstruksi, 52 paket barang, dan 13 paket konsultasi. Sementara yang menggunakan metode pengadaan langsung yakni 194 paket konstruksi, 200 paket barang, dan 107 paket konsultasi.

Menurut Daniel Ratu, jumlah paket proyek tahun ini lebih banyak dari tahun 2015, di mana pemerintah hanya melepas 611 paket. Di tahun 2015 itu terdapat 65 paket yang mengalami penambahan waktu kerja selama 50 hari, dan saat ini pihaknya sedang melakukan monitoring untuk memastikan apakah pekerjaannya sudah selesai atau belum. Sementara itu ada paket yang terpaksa dilakukan pemutusan hubungan kerja.

Mantan Sekretaris Dinas PU, Pertambangan dan Energi Sikka ini menambahkan, menurut rencana sebenarnya semua paket proyek tersebut dilepas pada Februari 2016. Namun karena berbagai hal seperti penyesuaian harga dan perencanaan, akhirnya rencana diulur sampai ke awal Maret 2016. Kini Bagian Pembangunan tengah melakukan input melalui sistem informasi umum pengadaan.

Sekretaris BPC Gapensi Sikka Paulus Papo Belang berharap pemerintah melalui SKPD benar-benar mempertimbangkan keadilan dan keadilan bagi para kontraktor, terutama yang mengikuti proses dengan metode pengadaan langsung.

Dia membandingkan pengadaan langsung tahun 2015, di mana dalam 1 tahun ada banyak rekanan yang mendapatkan sampai 6-7 paket, tetapi ironinya banyak rekanan lain yang justeru tidak mendapatkan 1 paket pun. Kondisi ini, katanya, selain tidak menunjukkan semangat keadilan dan pemerataan proyek, tapi juga berdampak pada tepat mutu, tepat waktu, dan tepat guna.

“Tahun ini dengan paket yang makin banyak, apalagi pengadaan langsung bisa sampai 501 paket, mohon dipikirkan keadilan dan pemeratan. Kalau bisa 1 rekanan dapat 1-2 paket, jangan seperti tahun lalu,” pinta Papo Belang.

Sebelumnya, Ketua BPC Gapensi Sikka Frans Seles juga sudah menyinggung soal keadilan dan pemerataan dalam pelaksanaan proyek-proyek pemerintah. Dengan nada gurau dia mengatakan, setiap tahun anggaran yang baru, anggota BPC Gapensi Sikka selalu berdoa agar pemerintah meluncurkan serbanyak mungkin paket proyek, termasuk doa agar profil-profil perusahaan yang sudah dimasukkan kontraktor pada SKPD mendapat respons positif.

Seorang kontraktor yang tidak mau menyebutkan identitasnya mengakui kurang adanya pemerataan dan keadilan pada proyek pengadaan langsung. Kata dia, 2015 lalu, ada banyak kontraktor baru yang notabene belum punya pengalaman pekerjaan, justeru mendapatkan banyak pekerjaan melalui metode pengadaan langsung. Kondisi ini makin diperparah dengan hadirnya proyek-proyek yang bersumber dari pokok-pokok pikiran (pokir) anggota DPRD Sikka. (vicky da gomez)

Foto: Kepala Bagian Pembangunan Setda Sikka Daniel Ratu