Pelaku Penembakan Teridentifikasi, Polisi Amankan Anak Peluru

by -118 views

Maumere, mediantt.com – Kerja keras Polres Sikka mengungkap kasus penembakan terhadap Alfridus mulai menunjukkan titik terang. Salah satu pelaku penembakan mulai teridentifikasi dan sudah diketahui identitasnya. Polres Sikka pun telah mengamankan barang bukti berupa anak peluru yang menyerupai hagel, yang bersarang pada lengan kiri korban Alfridus. Dari anak peluru itu, kemungkinan senjata yang digunakan adalah jenis air short gun. Milik siapa?

Informasi yang direkam mediantt.com dari seorang saksi mata, saat kejadian, seorang pelaku yang bercelana pendek sempat menegur dirinya. Saksi mata yang meminta namanya tidak ditulis ini, mengaku mengenal pelaku yang menegurnya, karena pernah sama-sama menjalankan tugas dalam kapasitas yang berbeda. Ia juga menyebut inisial pelaku yang dimaksudkan.

“Waktu itu 2 orang pelaku baru habis kejar anak-anak yang lari sembunyi di rumah penduduk. Setelah mau kembali ke jalan sempat ketemu saya di depan rumah, terus dia tegur, dia bilang Om SM kenal kah anak-anak itu? Saya jawab tidak kenal, karena memang saya sendiri tidak sempat lihat anak-anak yang dikejar. Saat itu bukan hanya saja yang melihat dia, tapi cukup banyak masyarakat lain,” cerita SM kepada wartawan di rumah korban, Selasa (16/2) malam.

Rupanya informasi tentang adanya komunikasi antara SM dan seorang pelaku, juga sudah diketahui kepolisian. Pasca kasus penbembakan, malam itu juga SM ditemui salah seorang polisi. Ketua RT 007 Yohanis D.N. Wangge juga menginformasikan bahwa malam itu juga SM sempat menyampaikan informasi tersebut kepada salah seorang perwira polisi yang turun di tempat kejadian perkara.

Berulang kali SM meminta namanya untuk tidak ditulis. Dia beralasan akan sangat mengganggu kerjanya. Dia pun menolak difoto oleh wartawan. Tetapi SM berjanji akan siap memberikan keterangan kepada kepolisian jika dibutuhkan.

Kapolres Sikka I Made Kusuma Jaya yang dikonfirmasi wartawan terkait informasi ini, menyampaikan terima kasih atas informasi dari wartawan. Dia mengaku sudah pula mendapatkan informasi yang sama dari lapangan. Namun pihaknya perlu melakukan pendalaman dan analisa sampai mengarah kepada kesimpulan untuk meastikan pelaku penembakan.

Dintaya wartawan tentang sikap Kapolres Sikka jika pelaku penembakan adalah polisi aktif di Polres Sikka, ia mengatakan, kalau pelakunya adalah polisi maka wajib diproses hukum pidana umum di pengadilan. “Selain itu sesuai aturan, polisi yang melakukan pelanggaran harus menjalani sidang kode etik,” tegasnya.

Amankan Barang Bukti

Kapolres Sikka I Made Kusuma Jaya, juga menjelaskan, pihaknya sudah mengamankan barang bukti berupa anak peluru yang menyerupai hagel yang bersarang pada lengan bagian kiri Alfridus, korban penembakan orang tak dikenal. Dari anak peluru itu, maka kemungkinan senjata yang digunakan berjenis Air Short Gun.

“Jadi sudah diketahui benda yang bersarang di lengan kiri korban itu adalah anak peluru yang biasa digunakan pada senjata berjenis Air Short Gun. Barang bukti sudah ada pada kami,” jelas I Made Kusuma Jaya.

Terhadap senjata berjenis Air Short Gun yang digunakan pelaku, I Made Kusuma Jaya mengatakan, pihaknya terus melakukan penyelidikan. Menurut dia, selain aparat keamanan, ada juga masyarakat yang menggunakan senjata setelah mendapat izin khusus. Namun, tambahnya, dengan teknologi yang kini semakin canggih, bisa saja ada yang menggunakan senjata tanpa ketentuan.

Di tempat terpisah, Direktur RSUD TC Hillers Maumere Junaedi Sinaga mengakui korban mengalami luka tembak, dan pada Selasa (16/2) siang, dokter bedah sudah melakukan operasi mengangkat sebuah benda asing yang bersarang di lengan kiri korban penembakan. Benda asing itu berbentuk bulat dengan isi yang padat, berwarna keputih-putihan, dan berdiameter sekitar setengah centimeter.

“Dalam isitilah medis, kami menyebutnya sebagai benda asing. Kami tidak menyebutnya sebagai peluru, karena istilah itu harus tanya kepada orang yang khusus atau ahli. Tadi pagi, kami sudah serahkan kepada polisi dari Polres Sikka,” jelasnya sangat hati-hati.

Rabu (17/2) siang, keluarga korban melaporkan peristiwa penembakan ini kepada Polres Sikka. Keluarga korban yang melapor yakni Klemens Goleng selaku ayah korban, dan Yohanis Jhon selaku kakak kandung korban.

Keluarga korban mendatangi Mapolres Sikka didampingi Ketua RT 007 Yohanes D.N. Wangge, dan Laurensius Weling dari PBH Nusra. Laporan polisi ini diterima petugas polisi bernama Edison B. Seda. Usai membuat laporan, polisi langsung memeriksa saksi-saksi.

Warga Berjaga-Jaga

Suasana di Kelurahan Waioti Kecamatan Alok Timur tampak cukup mencekam, pasca kasus penembakan Alfridus. Puluhan warga datang ke rumah korban, Selasa (16/2) malam. Selain untuk berjaga-jaga mereka juga datang memberikan hiburan kepada keluarga korban.

Pantauan mediantt.com di rumah korban, sekitar pukul 20.00 Wita banyak sekali warga yang datang. Mereka saling bercerita tentang peristiwa penembakan itu. Namun terlihat suasana tegang dan kegelisahan pada wajah mereka.

Yohanis D.N. Wangge mengatakan, suasana di lingkungannya selama ini aman dan kondusif. Namun pasca penembakan itu, warga mulai ketakutan dan trauma. Ketakutan mulai muncul menyusul penembakan membabi-buta tanpa motif yang jelas.

“Ya, ini inisiatif warga, malam ini ke sini dan berjaga-jaga. Kebetulan ini anak-anak muda semua yang sehari-harnya adalah teman dari korban. Bisa saja karena mereka prihatin dengan kondisi yang dialami temannya. Sebagai Ketua RT saya berkewajiban memberikan imbauan agar warga di sini selalu menjaga suasana kondusif,” jelas Yohanis D.N. Wangge. (vicky da gomez)

Foto: Warga masyarakat berjaga-jaga di rumah korban di Jalan Sudirman Kelurahan Waioti, Selasa (16/2) malam, pasca penembakan terhadap Alfridus.