Bupati Titu Eki Ancam Mundur, Ini Alasannya

by -153 views

Oelamasi, mediantt.com – Bupati Kupang, Ayub Titu Eki kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial. Gara-gara kesal dengan hilangnya alokasi angagaran untuk pembelian alat berat, Bupati Titu Eki mengancam akan mundur dari jabatannya.

“Saya inginkan ada alat berat untuk kerja jalan terutama di daerah terpencil seperti di Amfoang Barat Daya dan daerah terisolir lainnya di Kabupaten Kupang. Daripada kita sewah dan bayar mahal, lebih baik gunakan alat berat dari pemerintah. Ketika saya ketemu masyarakat, saya bilang kalau sampai dengan pertengahan tahun atau sampai perubahan anggaran, belum juga ada alat berat, maka saya akan mundur. Saya sangat malu dan menyesal,” tegas Bupati Ayub Titu Eki dalam jumpa pers di ruang rapat bupati, Oelamasi, Kamis (11/2).

Bupati Ayub menyatakan sangat heran dan menyesal mengapa anggaran yang sudah dialokasikan dari Dinas PU tiba-tiba hilang ketika masuk ke Bappeda. “Saya sudah panggil orang PU dan Bappeda, saya katakan, bisa tidak ada anggaran untuk beli alat berat. Katanya tidak bisa karena di dalam RPJMD tidak ada rencana itu. Saya telp tim pakar (James Adam, John Kotan, Frans Salesman) dan bertanya apakah betul tidak ada alokasi anggaran untuk beli alat berat, ternyata alokasi itu ada di Renstra PU. Tapi mengapa bisa hilang di Bappeda dan siapa yang hilangkan? Ini pelecehan terhadap saya,” tandas Titu Eki, sedikit berang.

Bupati juga menegaskan, kalau ada alat berat yang selalu siaga, maka kalau ada bencana longsor dan bencana lainnya, tidak perlu sewa. “Ini untuk melayani masyarakat secara cepat dan lancar, daripada harus menunggu, apalag harus sewa dengan bayaran mahal. Ini kan bagian dari target saya menjadikan Kabupaten Kupang jadi kabupaten unggul untuk percepatan pembangunan,” katanya, yang dalam jumpa wartawan situ didampingi Kabag Humas dan Protokol, Stefanus Baha.

Titu Eki kembali menegaskan, “Kalau ternyata tidak ada lagi alokasi anggaran untuk beli alat berat itu dalam RPJMD dan akhirnya tidak bisa beli, maka saya nyatakan mundur. Masa ada dalam usulan di Renstra PU, ko kenapa dihilangkan di Bappeda! Saya merasa ada upaya sistematis menghilangkan anggaran dari RPJMD. Saya terpaksa bicara ini karena saya merasa dilecehkan”.

Padahal, menurut dia, dalam situasi masyarakat yang susah akhir-akhir ini, terutama transportasi yang buruk dan jalan rusak parah ke sejumlah sentra ekonomi di kawasan terpencil, maka alat berat ini bisa membantu. Setidaknya bisa membuka jalan baru dengan alat berat tersebut, karen alat berat itu juga untuk mengantisipasi bencana, dan menekan biaya. “Alat berat ini untuk melancarkan pelayanan kepada rakyat, tidak untuk pencitraan,” katanya.

Ia memberi contoh konkrit. Pernah ada pekerjaan buka jalan baru dengan menggunakan alat berat lama dan hanya menghabiskan dana sekitar Rp 200-300 juta, dari pada kalau ditender bisa mencapai angka ratusan miliar rupiah. “Tapi dianggap masalah, dan ini kegagalan paling besar,” ujarnya. (jdz)

Foto : Bupati Ayub Titu Eki didampingi Kabag Humas Stef Baha saat menggelar jumpa pers di Oelamasi, Kamis (11/2).