Ibu Rendah Hati, Pengikat Umat Katolik di Diaspora Australia

by -251 views

In Memorial Juliwati ChungLijaya

 Pengantar Redaksi

Juliwati Chung-Lijaya atau yang dikenal dengan sapaan Ji July, telah tiba di batas takdir; kembali ke Haribaan Sumber Hidup, 27 November 2015. Semasa hidupnya, ia banyak memberi warna kekatolikan, terhadap siapa saja di Diaspora Australia. Para pastor dari Indonesia, terutama misionaris SVD, sudah mengalami kebaikan Aci Ji July. Sebab, ibu yang rendah hati dan tulus itu selalu menjadi pengikat semua umat Katolik Indonesia di Diaspora Australia.

Apa dan bagaimana keterlibatan Ji Juli dalam kehidupan menggereja, dan peran sosial lainnya, berikut penuturan Pastor DR Gregor Neonbasu, SVD, kepada mediantt.com, usai memimpin misa pemakaman Almarhumah Ji July di Lasiana, Kupang.

—————————————————————————————

Bisa dijelaskan seberapa dalam anda mengenal almarhuma Ji-July dan apa perannya terhadap pastor-pastor Indonesia yang belajar di Sidney, daembn seperti apa perhatiannya terhadap Gereja?

Juli semasa hidupnya memang sangat concerned terhadap kegiatan Gereja, terutama CIC (Catholic Indonesian Community) di Newtown Sydney, juga komunitas Katolik yang lainnya di Kota Sydney. Setiap pastor Indonesia yang datang ke Kota Sydney, apakah dar Tarekat mana saja seperti SVD (terbanyak), OFMCap, MSC, SJ dan bahkan Imam Praja, selalu mengenal almarhumah. Barisan para imam yang sangat mengenal baik seperti P. Bill Burt, SVD (mantan Provinsial SVD Australia-New Zealand yang pernah menjadi Pastor Chaplain CIC Sydney), P. Bene Bria, SVD, P. Yosef Seran, SVD (mantan Vikjen Keuskupan Agung Ende dan mantan Wakil Provinsial SVD Ende), P. Philip Tule, SVD, P. Hubert Ghewa, SVD (mantan), P. Yosef Kapitan Teluma, SVD, P. Adam Satu, SVD, P. Eman Embu, SVD, P. Gregor Neonbasu, SVD, P. Urbanus Bunga Lolon, SVD dan sejumlah besar misionaris SVD di Australia, PNG, USA, Eropa, China, Jepang yang pernah datang mengikuti Kursus Bahasa Inggris di Kota Sydney, mengenal secara sangat baik almarhumah karena keramahannya.

Seperti apa keterlibatan almarhumah dalam kegiatan CIC?

Ketika Eddy Chung (suami ) almarhumah, menjadi Ketua CIC,dari Tahun 2000-2008 almarhumah “July” sungguh memainkan peranan sangat penting. Ia menjadi kunci untuk menjembatani semua keluarga Katolik Indonesia dengan Pastor Chaplain dan bahkan pemimpin Gereja setempat. Pendekatan yang sangat istimewa sebagai ibu yang rendah hati dan tulus selalu menjadi pengikat semua umat Katolik Indoneaia di Diaspora Australia dan tidak saja di Sydney, melainkan juga di Canberra, Melbourne dan bahkan Kota Brisbane.

Perhatiannya yang sangat unik bagi pembinaan anak-anak muda terlebih yang sedang mengikuti kuliah di Australia. Ia mengadakan kunjungan dari keluarga ke keluarga, atau pada kesempatan BBQ (Barberque) untuk menanamkan nilai-nilai yang pantas sesuai dengan kondisi kehidupan Australia. Ajakan, kata-kata dan dorongan memang nampaknya sangat sederhana namun langsung sesuai dengan kebutuhan hidup setiap hari. Almarhumah tidak menggunakan teori dan ilmu yang hebat-hebat melainkan dengan cara yang sederhana, biasa dan seadanya tentang hidup rohani dan etika sopan santun yang harus menjadi dasar semua kegiatan akademik di lingkungan lembaga pendidikan setiap hari.

Apa yang menonjol dari peran sosialnya di tingkat kaum awam?

Kegiatan sosial-karitatif di peringkat kaum awam sangat menonjol bertepatan dengan kunjungan kepada orang-orang sakit dan model pelayanan langsung ke rumah-rumah anggota CIC. Yang terbiasa di lingkungan CIC adalah setiap kali selesai misa hari Minggu, masih ada diskusi mengenai pengembangan hidup bersama dalam masyarakat multicultural dan plural seperti kondisi umum Australia. Sekali lagi, almarhumah memang tidak dibekali dengan ilmu dan pengetahuan yang serba tinggi namun ia sangat memahami suasana dan kondisi kehidupan masyarakat sederhana sehingga pikiran dan penampilannya selalu menarik banyak orang.

Yang pernah saya alami sendiri adalah rumah almarhumah selalu menjadi tempat singgahan semua orang dari Indonesia dari mana-mana sebelum mendapat tempat (kos) yang layak di Australia. Atau dengan cara lain, alamarhumah yang memiliki akses dengan penduduk setempat, selalu memberi peluang hidup juga kepada semua waga dari Indonesia yang datang ke tempat kerja di Australia.

Anda mengatakan Almarhumah Aci Juli juga sebagai sosol pengharapan yang banyak memberi inspirasi untuk umat Katholik di Sydney. Bisa dikonkritkan makdudnya?

Benar! Dengan pengetahuan seadanya ia selalu mengambil inisiatif untuk memberi sesuatu yang bermanfaat, baik dalam pertemuan-pertemuan, maupun dalam proses pelaksanaan kegiatan pastoral di lingkungan CIC. Ada beberapa pastor SVD yang selalu mengagumi sosok Aci July karena ia terlibat dalam berbagai urusan memberi jalan dan cara hidup yang baik bagi dan kepada orang lain yang sangat membutuhkan.

Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak dalam CIC selalu melihat Aci July sebagai tumpuan harapan akan kehidupan yang baik, dalam arti selalu dekat pada Allah. Ia beriman, dan senantiasa mengarahkan orang lain juga untuk beriman sungguh kepada Tuhan sebagai pokok hidup dan pangkal keselamatan setiap umat manusia. Di antara ibu-ibu CIC, ia bersama rekan dekatnya Regina (suami Blasius Sanak) selalu memberi pendampaingan kepada keluarga-keluarga yang menurut mereka harus sedapat mungkin dibantu. Jadi ada pastoral keluarga yang sangat rapih; di sini yang senantiasa dilakukan Aci Juli, Regina dan teman-temannya adalah memberi harapan kepada rekan-rekan dari Indonesia untuk hidup secara lebih bermartabat

Anda menganalogikan prinsip hidup Aci Juli dengan istilah bahasa Dawan ‘Menas ka Mamalo, Mate ka Maduba. Apa maksudnya?

Ini hanya ungkapan klasik akan iman dan pengharapan yang senantiasa tertumpu pada Tuhan sebagai jaminan segala-gala. Jika TUHAN berdiri di balik setiap peristiwa hidup manusia maka tidak usah takut dan gentar. Prinsip inilah yang selalu dipegang erat-erat oleh Aci July, siapa saja ia tidak gentar karena Tuhan adalah harapannya.

Menurut catatan anda, apa lagi yang menjadi kehebatan Aci Ji-July?

Hal yang pantas disinggung di sini adalah kehebatannya untuk mengingat kotbah-kotbah para pastor. Di mana-mana kalau ia hadir, ia selalu mengutip kotbah-kotbah tersebut untuk mendasarkan setiap pemikiran yang diungkapkannya. Bahkan secara diam-diam ia membaca Kitab Suci dan bahkan menghafal ayat-ayat yang penting, lalu disampaikan kepada orang lain. Selamat jalan Aci July, Beristiratlah dalam damai Tuhan. (stanis akoit/jdz)

Ucapan Terima Kasih

Sehubungan dengan telah berpulangnya istri, mama, saudari terkasih, Juliwati Chung – Lijaya (Ji – July) di usia 58 Tahun, pada Jumat 27 Nopember 2015 pukul 20.45 WITA, di Lasiana, Kupang, dan telah dimakamkan pada Rabu 02 Desember 2015, pukul 14.00 WITA di Pemakaman Keluarga Takari, Kabupaten Kupang , NTT, maka dengan penuh rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, suami Eddie Chung, serta keluarga besar ChungHatumale, LieOematan, dan semua rumpun keluarga terkait di dalamnya, menghaturkan limpah Terima Kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. CIC Newton,Nsw-Australia. 20. The Lasiana Suburg Goverment, Nsw-Australia.
  2. CIC Chastwood,Nsw-Australia. 21. Mr. Aprison X Ida Ratu X Family,Nsw-Australia.
  3. CIC Kensington,Nsw-Australia. 22. Mrs. Amin Hatumale X Family.
  4. 4. Linda (Bernad Sofyan,Nsw-Australia. PT. Piala Jaya Kupang.
  5. Mr. Piet X Elly Hutanaya,Nsw-Australia. 24. Apotik Christal Farma Kupang.
  6. Mr. Khung X Merry Naramesakh, Nsw-Australia. 25. The Lado’s Family in Takari, Kab. Kupang.
  7. Mr. Chun Lim X Andrea, Nsw-Australia. 26. The Sakarbentus’s Family in Takari, Kab.Kupang.
  8. Mr. Hym X Eric, Nsw-Australia. 27. The Yoseph Family in Oesao, Kab. Kupang.
  9. Mrs. Lilie Loe, Nsw-Australia. 28. Pastor. DR, Gregorius Neonbasu, SVD
  10. Mrs. Keluarga Kudus Nazareth, Nsw-Australia. 29. Pastor Yosef Seran, SVD.
  11. Mrs. Lena X Family, Nsw-Australia. 30. Pastor Bill Burt, SVD .
  12. Mrs. Florentina X Family, Nsw-Australia. 31. Pastor Bene Bria, SVD.
  13. Mrs. Meme Toko, Nsw-Australia. 32. Rm. Piet Olin, Pr.
  14. Mr. Yohanes Lulu X Family, Nsw –Australia. 33. Pastor David, SVD.
  15. Mr. Charles Hatumale X Family, Nsw-Australia. 34. Pastor Paroki Kapela Santo Andreas, Lasiana Kupang.
  16. Mr. Frans Chung, Nsw-Australia. 35. Teman-Teman Pastoral di Kupang.
  17. Mr. Robeth Chin X Family,Nsw-Australia. 37. The Choor Gereja Santo Andreas, Lasiana Kupang.
  18. Seluruh Teman-Teman di Sydney-Australia. 38. The Hun’s X Family.
  19. All The Missionarie Friends In, Nsw-Australia. 39. Toko Aurora, Kupang, NTT.
  20. Apotik Ahmad Yani, Kupang.

 “Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang Berkenan Membalas Kebaikan Bapak/Ibu/Saudara/i , Para Sahabat dan Handaitaulan Sekalian dengan Berkat-Nya Yang Berlimpah”

Salam Dan Hormat Kami :

Suami Eddie Chung dan Keluarga Besar Chung-Hatumale, Lie-Oematan.

Misa Syukur 40 Hari akan Dilaksanakan Pada 06 Januari 2016 di Rumah Bapak Edy Oematan, Jln Sitarda, Kelurahan Lasiana, Kota Kupang, NTT.