Lebu Raya Ajak Rakyat NTT Sukseskan Revolusi Mental

by -153 views

Kupang, mediantt.com – Gubernur NTT, Drs Frans Lebu Raya, mengajak seluruh rakyat NTT untuk mensukseskan gerakan revolusi mental. Sebab, gerakan itu menggembleng manusia Indonesia, termasuk NTT, untuk menjadi manusia yang baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat Elang rajawali, juga berjiwa api yang bernyala-nyala.

“Revolusi mental digalakan untuk menjalankan pesan Pancasila secara konsisten. Karena itu, marilah kita bahu-membahu, bekerja sama, dengan semangat ‘kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tuntas’ untuk NTT lebih baik,” kata Gubernur Lebu Raya pada pembukaan Rapat Koordinasi dan Sosalisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental tingkat Propinsi di Hotel Aston, Kamis (29/11/2105).

Lebu Raya mengatakan, revolusi mental juga merupakan sebuah gerakan masyarakat (pemerintah dan rakyat) dengan cara yang cepat untuk mengangkat kembali nilai-nilai strategis yang dibutuhkan bangsa dan negara.

“ Pada tanggal 17 Agustus 1957, Presiden Soekarno dalam pidato kenegaraanya pertama kali mencetuskan istilah revolusi mental. Kemudian tahun 2014, gagasan revolusi mental kembali didengungkan Presiden Joko Widodo, dan menyerukan sebuah sebuah Gerakan Nasional Revolusi Mental dengan mengubah kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru, demi mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian,” jelas Lebu Raya.

Ia juga menjelaskan, revolusi mental yang disebut Soekarno sebagai “Gerakan Hidup Baru” dengan tujuan tidak sebatas menanamkan rasa percaya diri dan kemampuan sendiri, tapi juga menanamkan optimisme dan daya kreatif di kalangan rakyat dalam menghadapi rintangan dan kesulitan bermasyarakat dan bernegara.

Bagi Bung Karno, lanjut Lebu Raya, revolusi mental bukanlah pekerjaan satu dua hari, melainkan sebuah proyek nasional jangka panjang dan terus-menerus. “Kerja kita hari ini , menentukan nasib anak cucu kita di masa depan,” katanya, dan berharap dengan adanya rapat koordinasi dan sosialisasi ini dapat membawa perubahan dalam diri setiap pribadi.

Kata dia, teridentifikasinya sasaran dan kegiatan di Provinsi NTT dalam rangka Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) dan terbentuknya Gugus Tugas GNRM pada Pemerintah Provinsi NTT dan setiap Kabupaten/kota .

Asisten Deputi Bidang Koordinasi Jaminan Sosial pada Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Alfredo Sani Fenat, yang mewakili Deputi Bidang Koordinasi Penanganan kemiskinan dan perlindungan sosial, mengatakan, tujuan dari Revolusi Mental adalah mengubah cara pandang, pikir, sikap, perilaku, dan cara kerja yang berorientasi pada kemajuan dan ke-modernan sehingga Indonesia menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Selain itu, sebut dia, membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistik dalam menatap masa depan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan besar untuk berprestasi tinggi, produktif, dan berpotensi menjadi bangsa maju dengan podasi tiga pilar Trisakti. Juga, mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan kepribadian yang kuat melalui pembentukan manusia Indonesia Baru.

“Ke depan, tiga nilai yang dikedepankan oleh Revolusi Mental yaitu integritas, etos kerja dan gotong royong haruslah menjadi budaya kerja kita semua dalam mengabdi untuk bangsa dan negara. Mari wujudkan cita-cita Trisakti, menjadikan Indonesia berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan, dapat segera terwujud,” katanya.

Hadir sebagai narasumber adalah Fajar Risa Ulhaq (Anggota POKJA Revolusi Mental Nasional), Syudi Rasyid (Kasubdit, yang mewakili Direktur Kelembagaan Pariwisata, Pemuda dan Olaheaga Bapennas), Hartono (Kasubdit Pengawasan dan Pengembangan pada Ditjen Politik dan PUM Kementrian Dalam Negeri. Rakor yang dipandu Asisten Deputi Bidang Koordinasi Jaminan Sosial pada Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Alfredo Sani Fenat dan para peserta Rakor itu, diahkiri dengan diskusi bersama. (*/jdz/st)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *