Masyarakat Sikka NTT Butuh Pelayanan ASDP

by -144 views

Kupang, mediantt.com — Masyarakat Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), sangat mengharapkan bantuan pelayanan kapal motor penyeberangan (KMP) ferry Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP).

“Hal tersebut untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang tinggal di pulau-pulau sulit dijangkau, serta mendukung program tol laut di kabupaten Sikka NTT,” kata Bupati Sikka Yoseph Ansar Rera di Kupang, Minggu (8/11/2015).

“Kami sudah bersurat kepada Gubernur NTT dan Kementerian Perhubungan, guna memperhatikan masyarakat Sikka yang tinggal di pulau-pulau sangat membutuhkan pelayanan tranportasi laut seperti KMP ASDP, untuk memasarkan hasil perikanan, pertanian dan perkebunan,” jelas Yoseph.

Menurut Yoseph, masyarakat membutuhkan dua armada ferry untuk melayani rute pelayaran Maumere – Pamana – Kalatoa – Bonerate – Selayar – Makassar pergi pulang (PP). Rute kedua adalah Maumere – Pamana – Deri (Adonara) – Kupang (PP). “Saya yakin bahwa dengan dibukanya kedua rute itu maka pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Sikka akan jauh lebih baik dan maju,” ujarnya.

Selama ini, masyarakat Kabupaten Sikka yang tinggal di pulau-pulau menjadi terpencil dan terisolasi serta sulit mendapat pelayanan publik. “Untuk melayani masyarakat di pulau-pulau itu hanya satu-satunya adalah transportasi laut,” katanya.

Sementara itu, General Manajer (GM) PT ASDP Indonesia Ferry Kupang, Arnoldus Yansen mengatakan, pihaknya telah mendapat permintaan masyarakat secara lisan dan melalui surat resmi bupati dan wakil bupati kabupaten Sikka untuk memberikan pelayanan ASDP.

“Kami sebagai operator selalu siap. Namun kesiapan itu, kami harus mendapat izin dari Menteri Perhubungan melalui Direktorat Perhubungan Darat,” kata Arnoldus.

Arnoldus mengatakan, pihaknya mengetahui bahwa di kabupaten Sikka terdapat 17 pulau yang memiliki penghuni dan menjadi daerah terpencil karena sulit mendapat pelayanan. Hal itu disebabkan ketiadaan angkutan atau transportasi laut.

“Masyarakat di pulau-pulau itu 90 persen menjadi nelayan. Penghasilan dari nelayan itu sulit di jual ke daerah lain karena ketiadaan transportasi laut. Melihat kondisi itu kami sebagai operator ASDP dengan senang hati siap melayani masyarakat di daerah itu,” kata Arnoldus. (sp/st)

Foto : Ilustrasi kapal ferry ro-ro.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *