Bupati Ansar Gagal Tertibkan Pedagang Pasar Geliting

by -190 views

Maumere, mediantt.com — Bupati Sikka, Drs, Yoseph Ansar Rera dinilai gagal menertibkan pedagang Pasar Geliting yang menguasai jalan negara untuk menggelar dagangan. Para pedagang masih seenaknya menggelar dagangan hingga ke badan jalan dan menyebabkan kemacetan.

Pemerintah Kabupaten Sikka sudah berulangkali meminta agar para pedagang berjualan di Pasar Wairkoja yang berjarak kurang lebih 1 kilometer arah selatan Pasar Geliting, yang sudah dibongkar. Tim penertiban sudah dibentuk sejak 2014 namun uang rakyat yang dianggarkan untuk kegiatan tersebut habis dan pedagang pun masih tetap berjualan di sana.

Hal ini disampaikan Patrisius Nong, salah seorang warga yang mengaku setiap hari melintasi pasar ini. Menurut pekerja swasta ini, pemerintah pusat sudah mengalokasikan dana miliaran rupiah membangun pasar contoh Wairkoja yang luas dan megah, namun pasar tersebut hanya ramai saat hari Jumad, yang merupakan hari pasar mingguan.

“Uang daerah hanya habis buat biayai aparat Satpol PP dan polisi yang melakukan penertiban. Namun setelah itu, seminggu kemudian pedagang kembali berjualan lagi di Geliting,” sesalnya.

Ulah pedagang ini, sebut Patris, sangat mengganggu kelancaran arus lalu lintas di jalan negara tersebut. Hampir saban hari jalan negara tersebut macet akibat ulah pedagang yang diperparah dengan para pengojek yang memarkir motor sesukanya di kiri kanan badan jalan. Para pembeli pun memadati badan jalan dan hilir mudik menyeberang jalan.

“Tiap hari kalau lewat sini kami harus hati-hati dan memperlambat laju kendaraan karena takut menyenggol barang dagangan di pinggir jalan dan orang yang berjalan hilir mudik,” ujarnya.

Hal senada juga dikeluhkan Antonius Lewar, salah seorang warga Talibura yang saban minggu berbelanja barang dagangan ke Maumere. Menurut Anton, pemerintah harus tegas dan sebaiknya membongkar kios yang berdiri di tanah pemerintah dan memindahkan para pedagang ke Pasar Wairkoja.

Pemerintah harus tegas dan jangan takut dengan para pedagang yang melanggar. Masa tidak bisa mencontohi Ahok (Gubernur DKI Jakarta) yang bisa tertibkan pedagang dan menempatkan mereka di pasar yang lebih layak. Kasihan para pengendara harus mengalami kemacetan terus dan mencium bau karena pedagang ikan seenaknya membuang kotoran.

“Pasar yang baru sudah dibangun tapi kenapa tidak ditempati. Kalau menertibkan pedagang saja tidak bisa bagaimana urus yang lain,” ujarnya.

Disaksikan mediantt.com, para pedagang ikan menempatkan lapak persis di pinggir jalan negara. Selain itu, pedagang hasil pertanian seperti singkong, pisang dan berbagai sayuran juga menggelar dagangan di tanah beralaskan terpal dan kertas semen bekas. Sepeda motor ojek parkir sesuknya mulai depan kantor bank BRI, Pegadaian di sisi barat hingga pertigaan jalan di sisi timur dekat sebuah kantor koperasi. Truck dan pick up yang memuat hasil komoditi pun ikut parkir dan membongkar muatan di pinggir jalan negara tersebut.

Asal tahu, Bupati Ansar pernah membentuk team penertiban tahun 2014 yang diketuai wakil bupati Sikka, Drs. Paolus Nong Susar, dengan anggota Kadis Perindag, Kadis Perhubungan dan Kominfo, Kasat Pol PP serta dinas terkait lainnya. Namun hingga saat ini belum menampakan hasil nyata.

Hanya terlihat los pasar di sebelah selatan sudah dibongkar dan sudah lama di pasang papan nama proyek pembangunan puskesmas, namun tak kunjung direalisasikan. Areal utara juga sudah dibuat tanda merah pada beberapa tembok bangunan usai pengukuran yang menandakan area tersebut merupakan batas tanah negara. (ebed)

Ket Foto : Suasana kesemrawutan di jalan negara Trans Maumere – L:arantuka di pasar Geliting.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *