Pemkab Flotim Belum Integrasikan Peserta Jamkesda ke JKN

by -217 views

Maumere, mediantt.com — Pemerintah Kabupaten Flores Timur hingga Oktober 2015 belum mendaftarakan warganya yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Karena itu, para pemegang kartu Jamkesda hanya bisa mendapatkan pelayanan kesehatan di wilayah Flotim saja. Bila sudah diintegrasikan, otomatis peserta JKN yang sekarang memegang kartu KIS (Kartu Indonesia Sehat) bisa mendapatkan pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Nusantara.

Sejak 1 Januarai 2014, semua peserta Askes, Jamkesda serta Jamkesmas disatukan dalam JKN dan dalam era Presiden Jokowi dijadikan KIS. Peserta JKN atau KIS terdiri dari peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan Non PBI atau bukan penerima bantuan iuran. “Dari total 63 294 peserta Jamkesda, menurut data kantor BPJS Kesehatan Maumere yang membawahi tiga kabupaten yakni Sikka, Flotim dan Lembata, Sikka sudah mencapai 58.694 peserta serta Lembata 4,600 warganya sudah didaftarkan,” jelas Kepala Cabang BPJS Maumere, Hilarius E. Nadja, kepada mediantt.com, di Maumere, Rabu (21/10/15).

Menurut Edi –sapaan akrabnya–, dari total 320.793 peserta PBI Sikka terdaftar 158.511, sementara Flotim dan Lembata masing-masing 112.965 dan 60.217 jiwa. Kalau melihat peserta yang sekarang sudah tercover PBI, sebut Edi, mencapai 320.793 dan pekerja penerima upah 61.603. Selain itu, yang Non PBI 23.765 dimana yang bukan pekerja yakni para pensiunan tercover 10.461 jiwa.

“Kami selalu komunikasikan dengan pemda supaya Jamkesda bisa diintegrasikan ke JKN sehingga akses pelayanan kesehatannya tidak hanya di Flotim saja tetapi bisa dimana saja di seluruh Indonesia,” tegasnya.

Ia mengatakan, dari jumlah penduduk di tiga kabupaten sebanyak 670.749 jiwa dengan perincian Sikka 309.008 jiwa, Flotim 238.600 jiwa serta Lembata 121.141 jiwa, yang sudah tercover 479.816 jiwa atau sejumlah 71,53 persen. Sementara yang belum tercover sebanyak 190.933 jiwa atau 28,47 persen.

Kata dia, Sikka persentase tertinggi dengan 82.02 persen, karena peserta Jamkesda-nya cukup tinggi, yang mana perhatian pemerintah daerah terhadap kesehatan masyarakatnya sangat tinggi selain pekerja penerima upah yang juga banyak mendaftarkan diri. “Semua peserta akan dibagikan KIS secara bertahap. Tahap pertama pendistribusian KIS untuk Sikka sebanyak 25.127 yang didistribusikan di 21 kecamatan. Nanti kekurangannya akan didistribusikan lagi tahap berikutnya untuk Sikka dan dua kabupaten lainnya,” terang Edi.

Untuk Sikka, lanjut dia, memang masih sedikit lagi warganya yang masuk menjadi peserta JKN, sementara untuk dua kabupaten lainnya pihaknya selalu melakukan pendekatan ke pemda. Di Lembata, Pemda sedang melakukan proses pendataan, sementara untuk Flotim belum ada titik terang. Untuk kalangan usaha kecil dan manengah banyak yang sudah menjadi peserta.

“Berdasarkan road map tahun 2015 untuk kelompok usaha harusnya semua sudah tercover dan tahun 2016 semua masyarakat harus sudah tercover. Kami menghimbau agar badan usaha bisa mendaftarkan pekerjanya dan peran pemda untuk mendorong mereka melakukannya,” katanya. (ebed)

Foto : Kepala cabang BPJS Kesehatan Maumere, Hilarius E,Nadja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *