Tolak Bersetubuh Kedua, IRT Potong Kemaluan Selingkuhannya

by -170 views

Tolak Bersetubuh Kedua, IRT Potong Kemaluan Selingkuhannya

Soe, mediantt.com – Orpah Banoet (48), seorang ibu rumah tangga asal Desa Sebot, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT) nekat memotong kemaluan Yohanis Tuan (60), tetangga juga selingkuhannya setelah dipaksa berhubungan intim sebanyak dua kali.

“Pelaku Orpa Banoet saat diperiksa mengaku bahwa keduanya sudah berhubungan intim satu kali, tapi karena korban Yohanis memaksanya untuk melanjutkan hubungan seks untuk kali kedua, maka Orpa Banoet lalu emosi dan kemudian menyayat penis Yohanis hingga nyaris putus,” kata Kapolsek Mollo Utara, Iptu Oktovianus Seli kepada Kompas.com, Selasa (15/9/2015).

Menurut Oktovianus, pelaku sangat kesal ketika diminta untuk berhubungan intim untuk kali yang kedua di luar rumah atau tepatnya di dekat pohon pisang. Orpa menolak permintaan itu karena takut tepergok suaminya yang sedang tidur di bagian belakang kediamannya.

“Pelaku sudah punya suami, anak dan cucu. Begitu pun Yohanis juga sudah memiliki istri, anak dan cucu. Keduanya berselingkuh sejak Desember 2013 lalu dan dalam rentang waktu tersebut, keduanya sudah berulang kali berhubungan badan,” ujar Oktovianus.

Saat ini kata Oktovianus, Orpa masih diperiksa intensif oleh polisi, sedangkan Yohanis yang sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soe, dirujuk ke RSU WZ Johannes, Kupang karena luka di kemaluannya terlalu parah.

Sebelumnya telah diberitakan, Orpah Banoet memotong kemaluan selingkuhannya Yohanis Tuan dengan menggunakan pisau dapur pada Minggu (13/9/2015) pagi. Usai melakukan aksinya itu, Orpah yang telah memiliki sejumlah cucu itu, langsung menyerahkan diri ke Mapolsek Mollo Utara.

Usai memotong kelamin Yohanis, Orpah yang telah memiliki sejumlah cucu itu, langsung menyerahkan diri ke Kantor Kepolisian Sektor Mollo Utara.
Kepala Kepolisian Sektor Mollo Utara Iptu Oktovianus Seli Selasa (15/9/2015) mengatakan, Orpah memotong penis Yohanis menggunakan pisau dapur pada Minggu (13/9/2015), sekitar pukul 05.00 Wita subuh.
Kejadian itu bermula ketika Yohanis, yang belakangan diketahui menjalin hubungan perselingkuhan dengan Orpah, mendatangi rumah Orpah yang jaraknya hanya sekitar 100 meter dari rumah Yohanis.
“Saat datang ke rumah Orpah dengan tengah malam, suami Orpah sedang tidur terlelap bersama anak-anaknya di rumah bagian belakang (rumah bulat), sementara Orpah tidur sendirian di rumah depan. Keduanya yang memang sudah buat janji untuk bertemu, kemudian melakukan hubungan badan sebanyak satu kali,” kata Okto.
“Pada saat mau berhubungan badan untuk kedua kali terjadi cekcok mulut, sehingga karena emosi, Orpah lalu mengambil pisau di tempat sirih pinang, kemudian memotong alat kelamin Yohanis hingga nyaris putus,” sambung Okto lagi.
Orpah kemudian lari keluar rumah. Sementara Yohanis yang mulai kesakitan lantas berusaha mengejar perempuan itu dengan maksud untuk menghajarnya. Namun pada saat hendak mendekati Orpah, tanpa disadari Orpah pun berteriak memanggil suaminya.
“Ketika mendengar teriakan tersebut, suaminya Orpah langsung bangun, sedangkan Yohanis lalu kabur menuju ke arah hutan. Kepada suaminya, Orpah mengaku hendak diperkosa sehingga keduanya akhirnya sepakat untuk melapor ke polisi,” kata Okto.
Ketika mendapatkan laporan dari Orpah, Okto mengaku langsung memerintahkan, Kepala Unit Reskrim Polsek Mollo Utara, Bripka Yandri Tlonaen bersama anggota untuk terjun ke tempat kejadian perkara (TKP).
Polisi bersama anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) dan warga setempat ramai-ramai mencari Yohanis di hutan. Selama seharian penuh pencarian dilakukan namun tidak membuahkan hasil.
Yohanis baru berhasil ditemukan Senin (14/9/2015) malam sekitar pukul 20.00 Wita di dalam lubang di sebuah lahan kosong. “Setelah menemukan dan melihat kondisi Yohanis yang sudah pucat karena kekurangan darah, anggota polisi bersama Linmas dan warga langsung membawa Yohanis ke Puskesmas Kapan.  Namun setiba di Puskesmas kondisi luka potong sangat fatal, sehingga kemudian dia dilarikan ke ke Rumah Sakit Umum Daerah Soe.
“Rencananya Yohanis akan dirujuk ke Kupang,” kata Okto lagi.
Sementara itu, hingga kini polisi belum melakukan penahanan terhadap Orpah, karena polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, yakni suami dan anak-anak pelaku. (kompas.com/jk)

Foto : Ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *