JAYAPURA — Pencarian Trigana Air memang baru akan dilanjutkan Senin (17/8) pagi ini. Pesawat jenis ATR seri 300 yang terbang dari Sentani, menabrak Gunung Tangkok Kampung Tiga Distrik Okbape sekitar 150 km dari Oksibil ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang, Minggu (16/8/2015).
Diduga pesawat mengalami kecelakaan, karena cuaca buruk di Oksibil. Namun informasi ini belum pasti, sebab pihaknya melakukan pemeriksaan dan mengetahui keberadaan dari pesawat tersebut hingga sore.
“Jadi pesawat tersebut berangkat dari Jayapura menuju Oksibil pada pukul 14.22 WIT. Estiminasi landing diperkirakan 15.15 WIT di Oksibil namun hingga kini dinyatakan hilang kontak,” kata Kabidhumas Polda Papua Kombes Pol Patrige.
Selain itu, dari informasi terakhir masyarakat yang baru diterima, lanjut Patrige, untuk pesawat Trigana yang hilang kontak sudah ditemukan di Kampung Tiga Distrik Okbape Kabupaten Pegunungan Bintang. Dimana pesawat tersebut menabrak Gunung Tangok.
Sementara untuk tim evakuasi gabungan antara BPBD Kabupaten Pegunungan Bintang, Satgas 133, Koramil, Pos Oksibil dan Polres Pengunungan Bintang sedang menuju ke lokasi untuk memastikan informasi tersebut.
“Jadi dari laporan terakhir sudah ditemukan, tetapi kita perlu untuk mengkroscek ulang laporan warga tersebut. Sementara tim evakuasi gabungan telah menuju ke lokasi tersebut guna memastikan apakah pesawat tersebut ada disana atau tidak,”lanjutnya.
Kecelakaan pesawat yang terjadi di Papua ternyata bukan kali ini saja. Hampir setiap tahun terjadi dan sudah banyak memakan korban.
Tragedi Trigana Air yang diduga menabrak gunu Gunung Tangok di Pegunungan Kabupaten Bintang, Papua Minggu (16/8) sudah hinggap di Istana Negara.
Presiden Joko Widodo mengaku telah mengetahui hilangnya pesawat Trigana Air ATR 42 di wilayah Papua.
Usai mendapat laporan dari Menteri Perhubungan tentang hilangnya Trigana Air, mantan Gubernur DKI Jakarta mengaku langsung memerintahkan Kepala Basarnas untuk secepatnya mencari lokasi pesawat dan membantu evakuasi korban.
“ Saya telah memerintahkan Kepala Badan SAR Nasional untuk memimpin langsung pencarian pesawat dengan mengerahkan seluruh kekuatan yang ada,” ujar Jokowi melalui keterangan pers yang diterima wartawan, Minggu (16/8) malam.
Jokowi juga telah meminta Kementerian Perhubungan dan Trigana Air supaya memperhatikan keluarga korban. Jangan sampai keluarga korrban terlantar dan tak mendapat perhatian.
“ Kementerian Perhubungan agar membantu keluarga penumpang pesawat untuk mendapatkan informasi yang sejelas-jelasnya. Terutama mengenai perkembangan pencarian pesawat, kru, dan penumpang,” tandasnya.
Presiden juga telah perintahkan KNKT secepat mungkin menemukan akar persoalan terjadinya tragedi sehari menjelang HUT ke-70 RI. “Saya meminta KNKT juga segera bekerja untuk menyelidiki peristiwa ini,” imbuh Jokowi.
Mantan wali kota Solo itu juga meminta seluruh masyarakat Indonesia berdoa bersama, jelang peringatan detik-detik Proklamasi agar pesawat itu ditemukan.
“Kita berdoa bersama semoga pesawat bisa segera ditemukan serta seluruh kru dan penumpangnya bisa diselamatkan,” tandas Jokowi. (jpnn/jdz)
Foto : Pesawat Trigana Air.