Dua Perguruan Silat di Naibonat Bentrok, Jalur Trans Timor Macet Satu Jam

by -139 views

Kupang, mediantt.com – Dua perguruan silat di Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, terlibat saling serang, Rabu (5/8/2015) malam. Akibatnya, kendaraan yang melintasi jalur Jalan Trans Timor menjadi macet sekitar satu jam.

Pantauan Kompas.com, terlihat antrean kendaraan mengular hingga mencapai dua kilometer akibat bentrokan antar perguruan silat Setia Hati Terate dan Kera Sakti. Sejumlah pemuda yang sebagian mengenakan pakaian milik perguruan setia hati terate berdiri dan bergerombol di bagian barat, sementara dari perguruan Kera Sakti berdiri di seberang jalan di bagian Timur, sambil memegang kayu berukuran sedang.

Aparat keamanan dari Kompi B TNI Angkatan Darat dan Kepolisian Resor Kupang langsung turun ke lokasi bentrok, berhasil meredam aksi saling serang itu. Belum diketahui penyebab bentrokan itu, namun diduga kuat karena dendam lama antara kedua perguruan silat itu yang sebelumnya pernah saling bentrok pada akhir tahun 2014 lalu.

Kepala Kepolisian Resor Kupang, Ajun Komisaris Besar Michael Ken Lingga yang dihubungi melalui telepon selulernya belum merespons.

Sebelumnya diberitakan, pendekar dari dua perguruan silat di Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, bentrok, Jumat (28/11/2014) malam. Peristiwa itu menyebabkan jalan Trans Timor yang menghubungkan Kupang, Soe, Kefamenanu, Atambua hingga Timor Leste, lumpuh total.

Kepala Bidang Humas Polda NTT AKBP Agus Santosa yang dihubungi  membenarkan adanya aksi saling serang antara pendekar dari dua perguruan silat. Namun Agus enggan berkomentar lebih jauh mengenai masalah ini. Ia kemudian meminta  untuk menghubungi Kapolres Kupang AKBP Michael Ken Lingga.

Michael yang dihubungi terpisah mengatakan, bentrokan antara pendekar dari dua perguruan silat itu saat ini sudah bisa ditangani oleh kepolisian. Situasi sudah mulai kondusif.

“Memang benar ada tawuran, namun situasi saat ini sudah kondusif dan masyarakat sudah kembali ke rumahnya masing-masing, dan jalan yang sempat diblokade sudah dibuka. Kendaraan sudah lalu lalang seperti sedia kala,” kata Michael.

Terkait penyebab bentrokan tersebut, Michael menyatakan pihaknya masih mendalaminya. Informasi yang dihimpun menyebutkan, kejadian tersebut berawal ketika warga Naibonat sedang melaksanakan pemakaman salah seorang warga lainnya di belakang stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Naibonat sekitar puku 18.00 Wita sore. Saat iringan jenazah memenuhi badan jalan di wilayah tersebut, tanpa diduga, datang dari arah berlawanan sejumah pemuda yang tak dikenal langsung menerobos barisan pembawa mayat dengan mengeber-ngeber sepeda motor.

Perilaku para pemuda itu membuat pengiring jenazah yang mayoritas anggota perguruan silat Kera Sakti tersinggung. Setelah memakamkan jenazah sekitar pukul 19.00 Wita, pendekar dari Kera Sakti itu mencari para pemuda di perkampungan perguruan Setia Hati (SH).

Lantaran tak terima didatangi warga dari perguruan tinggi lain, anggota perguruan Setia Hati marah, lalu menyerang. Akibatnya, bentrokan antar-pendekar pun tak terelakkan. Mereka saling menyerang dengan menggunakan batu dan panah tepat di depan SPBU Naibonat di Jalan Timor Raya kilometer 36.

Bentrokan itu membuat jalan dari depan Kompi B sampai SPBU Naibonat terblokade. Sekitar pukul 19.40 Wita, dua peleton Sabhara Polres Kupang datang ke lokasi bentrokan untuk menenangkan dua perguruan silat yang bertikai itu. Namun upaya polisi itu sia-sia, karena warga makin brutal dan terus saling serang dengan batu dan panah. Sampai saat ini situasi di Kelurahan Naibonat masih mencekam. (kpc/jdz)

Foto : Ilustrasi bentrokan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *