Yuk, Mari Explore Keindahan Alor di Adventure Indonesia 2015

by -139 views

Kupang, mediantt.com — Yuk! Sisihkan dan persiapkan jadwal liburan Anda untuk sebuah acara menarik di Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur. Festival Adventure Indonesia (FAI) 2015 akan berlangsung pada 15-20 September 2015, bertempat di Kota Kalabahi. FAI ini merupakan acara yang patut diikuti petualang dan peminat alam dan budaya Nusantara. Kegiatan ini akan menghadirkan aktivitas menyelam (diving), bersepeda (cycling), pendakian (trekking/hiking), fotografi, kuliner (culinary), menginap di kampung-kampung adat dan berbaur dengan masyarakat lokal.

Dalam Press Conference di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Jumat (31/7/2015), Bupati Alor Drs Amon Djobo menjelaskan, pada September 2015, Festival Adventure Indonesia (FAI) digelar di Alor untuk membuka tabir pariwisata Alor untuk dunia. Festival ini disponsori Event Organizer (EO) Way2East Jakarta bekerja sama dengan sejumlah lembaga Kementerian, termasuk Dinas Pariwisata Provinsi NTT dan Dinas Kebudayaan-Pariwisata Kabupaten Alor, dengan misi utama mengangkat pariwisata di Indonesia timur termasuk Nusa Tenggara Timur (NTT).

Amon Djobo yang didampingi Kadis Pariwisata NTT Dr Marius Jelamu dan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Alor Sri Ananda Inang Enga , menjelaskan, pihak Way2East telah melakukan survei di sejumlah lokasi yang akan dijadikan tempat festival. Menurutnya, lokasi yang disurvei telah dianggap layak dan siap untuk menggelar FAI. “Way2East betul- betul mau mempromosikan apa yang menjadi milik NTT, khususnya Alor,” kata Amon Djobo, yang cerdas memainkan joke-joke khas Alor yang menghibur.

Djobo mengatakan, FAI akan melibatkan penduduk setempat, karena rumah penduduk akan dijadikan tempat penginapan peserta. Ia mengatakan, kegiatan ini ke depan bukan hanya mendatangkan wisatawan, tapi mengembangkan potensi lokal, terutama masyaraka untuk menyambut kedatangan wisatawan.

Manurut Amon Djobo, Alor yang sering diplesetkan dengan Alam Lestari Orangnya Ramah, atau Surga di Timur Matahari itu, memiliki segudang keunikan alam dan budaya. Juga dijuluki Seribu Moko ini karena masyarakat penghuni Pulau Kenari ini memiliki budaya unik, yakni merawat ribuan gendang perunggu (moko) yang menjadi pusaka, sekaligus mahar perkawinan adat setempat, yang juga memiliki filosofi bagi masyarakat Alor beserta berbagai kearifan lokal Alor.

Tak cuma itu, Alor juga memiliki banyak sekali bahasa daerah (bahasa suku), hingga kini ada lebih dari 40 bahasa. Kain tenun dengan ragam corak dengan pewarna alami merupakan nilai luar biasa yang dimiliki Alor. Alor tidak saja memiliki keragaman budaya setiap suku, namun juga memiliki kekayaan luar biasa soal kerukunan beragama sehingga Alor memiliki salah satu Alquran tertua (1519) di Indonesia, yang akan peserta FAI kunjungi di museum Alor.

Alor yang masih asri dengan berbagai budaya unik yang perlu diperkenalkan sebagai tujuan wisata di daerah Indonesia Timur, sehingga selain budaya yang masih asli, Alor juga memiliki potensi alam yang sangat alami untuk penggemar adventure alam sebagai bagian dari rangkaian cincin api, gunung api sabuk pasifik yang kaya akan geoheirtage, menyelam, naik gunung dan bersepeda semakin mengenal gunung, laut dan perairan Alor.

Perairan Alor pun menjadi lintasan paus dan terkadang memiliki arus bawah air sedingin -5 derajat celcius yang berasal dari lingkar kutub selatan, sehingga pertemuan arus ini ditandai dengan terapungnya ribuan ikan di laut dangkal. Laut Alor terkenal dengan keindahan terumbuh karang dan keindahan bawah laut untuk penggemar diving. Laut Alor adalah laut terindah sehingga media asing menjuluki sebagai bawah laut terindah mirip Kepulauan Karibia.

“Nah, karena keindahan perjalanan ke Alor adalah keindahan perjalanan ke Timur Indonesia. Keindahan dan kekayaan alam serta budaya inilah yang mendorong Way 2 East Indonesia menjadikan Alor sebagai tuan rumah Festival tahunan para petualang yakni Festival Adventure (FAI),” kata Adi, perwakilan dari Way2East Indonesia.

Ia menyebutkan,Festival Adventure Indonesia 2015 ini meliput; menyelam (diving), bersepeda (cycling), pendakian (trekking/hiking), fotografi, camping, kuliner (culinary), culture tour, serta menginap di kampung adat atau rumah penduduk dan berbaur dengan masyarakat lokal.

“FAI 2015 adalah festival kedua setelah berhasil melaksanakan pertama kali di Kabupaten Lembata, tanggal 24-29 September 2014, dengan membawa 120 peserta (pendaki, fotografer, dan peserta culture) termasuk media TV, cetak dan online,” katanya.

Bupati Alor Amon Djobo juga menjelaskan, tujuan digelarnya FAI 2015 di Kabupaten Alor adalah; sebagai even penggerak atau pembuka pintu masuknya wisatawan ke Alor; mempercepat perkembangan wisata di Kabupaten Alor; mempersiapkan Alor sebagai destinasi wisata baru di NTT; dan mengajak masyarakat lokal untuk menjadi bagian dari perkembangan wisata di Alor.

“Festival ini akan diselenggarakan pada 15-20 September 2015,” ujarnya.

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Alor telah mempersiapkan 14 destinasi unggulan, yaitu Kota Kalabahi, Pantai Maimol, Pulau Sika, Pantai Daare, Pantai Batu Putih, Pulau Kepa, Pulau Ternate, Gunung Sirung, Pulau Pantar, Pulau Pura, Pulau Buaya, Desa Mobnag/Kabola, Desa Takpala, Desa Bampalola.

Pada saat yang bersamaan, untuk pertama kalinya Pemkab Alor menyelenggarakan Festifal Bahari Alor 2015. “Peserta yang ditargetkan pada festival ini sekitar 200 peserta dari dalam dan luar negeri, dengan lima kegiatan utama yakni diving, trekking, cycling, photography, dan culture tour. “Desa-desa adat yakni Takpala, Monbang dan Bampalola akan menambah pengetahuan peserta akan khazanah budaya Alor. Selain menyaksikan langsung kehidupan mereka, sangat memungkinkan bagi peserta untuk berinteraksi dengan akrab dan saling berbagi kebahagiaan,” kata Amon Djobo.

Selain lima kegiatan itu, sebut Bupati Alor, ada kegiatan tambahan untuk mendukung program Alor ke depan, yakni; Investor meeting yang dihadiri 15 investor di bidang Property Pariwisata, hospitality, transportasi dari Bali, Surabaya, dan Jakarta. Juga, menghidupkan kembali upacara kemenangan perang adat “Gala Soro” dengan parade dan atraksi 100 kapal perang tradisional dari semua suku di Kabupaten Alor.

“Dalam Festival Bahari Alor  yang pertama ini, Pemkab Alor akan menyelenggarakan dua kegiatan bahari, yakni Pou Hari sebagai upacara pemberian sesajen kepada roh-roh laut untuk memberikan berkat kepada masyarakat di Desa Alor Kecil berupa banyak ikan-ikan yang bermunculan di pinggir pantai akibat ‘arus laut dingin’. Dan, Gala Sora, upacara kemenangan perang yang dilakukan di laut oleh suku-suku di Alor. “Festival bahari Alor akan diselenggarakan di Pantai Sebanjar, Desa Alor Besar, di mana ini juga sebagai puncak acara FAI 2015,” kata Amon Djobo.

Ia juga menambahkan, selain even FAI 2015, Pemkab Alor juga menghelat Expo ALor ke-9 dan ALor Carnaval 2 pada 6-10 Agustus 2015. “Dengan bahari Alor ini kita menggali budaya-budaya bahari yang selama ini terlupakan seperti Gala Sora dan Pou Hari,” katanya. (jdz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *