Tahun 2016, Aegela-Mbay ‘Dijatah’ Jalan Jalur Cepat Lambat

by -164 views

Ende, mediantt.com — Ruas jalan nasional di wilayah Kabupaten Nagekeo memang masih ada sejumlah titik yang memprihatinkan. Namun dalam tahun anggaran 2016, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU), merencanakan akan membangun jalan yang memiliki jalur cepat dan jalur lambat di ruas jalan Aegela-Mbay, Kabupaten Nagekeo, sepanjang 40 meter.

“Kita sudah ajukan ke pusat, dan kita harapkan tahun depan (2016) sudah bisa dikerjakan setelah persoalan pembebasan lahan diselesaikan. Kami bersama Pak Bupati Nagekeo sudah bertemu masyarakat untuk sosialisasi, dan sudah ada persetejuan dari masyarakat,” jelas Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 12 Satker Wilayah IV Provinsi NTT, Yoyok Eko Istanto, di Ende, Kamis (9/7/15).

Ia merincikan, badan jalan kiri 7,5 meter, kanan 7,5 meter, median jalan 4 meter, jalur lambat 5 meter.

Ia mengatakan, pihanya sudah bertemu dengan Bupati Nagekeo, Elias Djo, untuk membicarakan pembebasan lahan masyarakat yang akan terkena pekerjaan pelebaran jalan Aegela menuju Mbay.

“Kalau masalah lahan cepat selesai, maka cepat pula kami usulkan (proyek) ini ke atas (ke Menteri PU). Kita juga berharap pengertian masyarakat. Sebab sifat dana APBN tidak ada yang namanya ganti rugi lahan,” kata Yoyok.

Ia juga menjelaskan, salah satu warga Nangapanda, Kabupaten Ende, Pua A, bersikeras

lahannya yang terkena proyek pelebaran jalan di Nangapenda, diganti rugi seharga Rp 500 ribu per meter. Akibatnya, pekerjaan pelebaran jalan di lahan Pua A tersebut untuk sementara dihentikan.

“Panjang lahan yang dipersoalkan itu 85 meter. Kita sudah berusaha melakukan pendekatan, baik oleh kami maupun oleh pemerintah dan tokoh masyarakat setempat. Tapi pemilik lahan belum mau mengijinkan lahannya digaruk untuk pelebaran jalan,” kata Yoyok.

Menurut dia, dalam proyek pelebaran ini, tidak ada item anggaran untuk ganti rugi lahan. “Kita tidak punya dana ganti rugi lahan. Karena itu kita butuh peran serta pemerintah daerah dan pengertian baik pemilik tanah. Tujuan kita baik, kalau jalan ini bagus, tentu aktivitas ekonomi akan berjalan lebih baik, dan pasti harga tanah di sepanjang jalan ini akan meningkat,”  tegasnya. (AMO/cis/jdz)

Foto : Yoyok Eko Istanto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *