Unjuk Rasa KNPI Alor Menuai Ribut

by -143 views

Kalabahi, mediantt.com — Berulangkali DPD KNPI Kabupaten Alor melakukan aksi unjuk rasa di Kalabahi. Aksi berantas dugaan korupsi, penyalahgunaan kewenangan, penipuan serta pemfitnahan terus dilakukan, dengan harapan agar terciptanya bangsa yang bersih dan ingin menuju pada suatu perubahan.

Khusus di Kabupaten Nusa Kenari, akhir-akhir ini rupanya dugaan KKN mendominasi. Baik oleh oknum pejabat birokrasi maupun para kontraktor, penyakit sosial itu terus mengancam semua aspek. Korupsi juga membawa dampak yang cukup luas, serta membawa negara ke jurang kehancuran. Karena itu, tidak heran berbagai kalangan baik aktifis maupun pemerhati terus mengkritisi persoalan yang berujung merugikan keuangan negara itu.

Di Alor, upaya menyelamatkan keuangan negara yang dilakukan selama ini, yakni dengan mengadvokasi sejumlah dugaan penyimpangan oleh aktifis termasuk KNPI. Banyak kasus sudah dilaporkan ke pihak berwenang, tetapi hasilnya rata-rata masih berjalan di tempat. Benarkah salah satu indikator ialah kurangnya tim penyidik? Sebagaimana disampaikan Kasi Pidsus Kejaksaan Kalabahi, Handri Sulistiawan yang dilansir salah satu harian terbitan Kupang beberapa waktu lalu.

Senin (29/6/2015), DPD KNPI Kabupaten Alor kembali melakukan aksi unjuk rasa di Kalabahi. Aksi turun ke jalan itu dimulai dari Kantor Kejaksaan Kalabahi, Kantor DPC PDIP dan Kampus Universitas Tribuana (Untrib). Di Kantor DPC PDIP, aksi unjuk rasa menuai ribut pasca para aktifis KNPI menyampaikan pernyataan sikapnya. Terlihat oknum anggota DPRD Alor, Walter Datemoli, nyaris adu jotos dengan Lomboan Djahamouw.

Walter Datemoli, anggota DPRD dari PDIP menyatakan, KNPI melakukan aksi unjuk rasa di rumah Enny Anggrek saja, jangan di Kantor PDIP. Menurut Datemoli, Enny Anggrek tidak pernah membawa nama partai dalam urusan proyek. “Saya ini juga mantan aktifis. Kalau aktifis mau advokasi berbagai persoalan harus mencari tahu kemudian kaji dulu,” ucapnya sembari menegaskan, surat tersangka Enny Anggrek, yang dikeluarkan Polda NTT itu diduga tidak valid.

Aksi unjuk rasa menuai ribut, mambuat ratusan warga Kota Kalabahi mengerumuni Kantor PDIP untuk menyaksikan. KNPI saat menyampaikan pernyataan sikap menyatakan, tidak ada kisruh antara KNPI dan PDIP. KNPI justru memberikan dukungan politik kepada PDIP selaku partai pemenang pemilu. “Kami KNPI tidak punya persoalan terhadap PDIP. Kami melakukan aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu itu terhadap kontraktor Enny Anggrek, yang diduga terlibat kasus MBR Wolibang. Karena itu, kami harap jangan mencampuradukan kisruh ini dengan PDIP. Kami datang ke kantor PDIP ini karena sebelumnya Enny Anggrek gelar konferensi pers di PDIP,” ucap Ketua KNPI, Dony Manase Mooy.

Pantauan wartawan, KNPI juga melakukan aksi unjuk rasa di kantor Kejaksaan Kalabahi. Mereka mendesak pihak Kejaksaan untuk segera mengusut tuntas sejumlah dugaan korupsi yang sudah di laporkan. Setelah di kantor Kejaksaan dan kantor PDIP, KNPI kemudian melakukan aksi unjuk rasa di Kampus Untrib Kalabahi terkait beberapa dugaan penipuan. Dalam aksi kali ini, KNPI membagikan surat pernyataan sikap, dilampirkan surat tersangka Enny Anggrek dalam kasus penipuan dan penggelapan yang dikeluarkan Polda NTT kepada pengguna jalan.

Dalam aksi itu, Enny Anggrek sontak keluar dari dalam ruangan dan menyampaikan pernyataan, akan lapor KNPI ke Polres Alor kemudian bergegas masuk kembali. (joka)

Foto : Aksi unjuk rasa KNPI di Kantor DPC PDIP Kabupaten Alor menuai rebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *