Angeline Dibunuh Karena Dapat Jatah Warisan 60 Persen

by -170 views

DENPASAR – Kisah tragis yang mengiris hati setiap orang tua terungkap di Denpasar, Bali, Rabu (10/6). Gadis cilik berparas manis, Angeline, yang dilaporkan orang tua angkatnya hilang pada 16 Mei lalu justru ditemukan tewas.

Jasad bocah berumur 8 tahun itu dikubur dengan memeluk boneka Barbie kesayangannya. Kuburan tersebut ditemukan di dekat kandang ayam di belakang rumah orang tua angkat Angeline di Jalan Sedap Malam 26, Denpasar.

Dilaporkan, penemuan jasad Angeline itu kemudian memberikan petunjuk kepada aparat kepolisian untuk mengungkap cerita lebih tragis akhir hidup Angeline yang sulit diterima akal sehat.

Jasad Angeline tidak hanya ditemukan membusuk dalam kondisi penuh lebam. Tetapi, terdapat pula empat bekas jeratan di leher yang diduga akibat penganiayaan serta luka bakar karena disundut rokok. Polisi juga mengungkap dugaan bahwa siswi kelas dua SDN 12 Sanur itu sering diperkosa pembantunya, Agustinus.

”Dari perkembangan sementara didapati keterangan, mereka (keluarga angkat Angeline dan pembantu) bersekongkol. Selama ini, keterangan Agus tidak jelas karena dia merupakan pelaku. Dialah yang menggali lubang. Dia juga menjerat leher korban hingga tewas. Dan Margareith Ch Megawe, 60, (ibu angkat Angeline, Red) memasukkan korban ke lubang,” jelas sumber Jawa Pos Radar Bali di Mapolresta Denpasar tadi malam

”Agus itu sangat kurang ajar. Di (interogasi) pengembangan, ternyata dia (Agus) mengaku kerap memerkosa korban,” tambah sumber yang selalu mengikuti keterangan penyidik tersebut.

Dalam pemeriksaan, tim penyelidik Polresta Denpasar terus mengorek keterangan dari Agustinus dan beberapa orang lain, termasuk Margareith. ”Agus sudah ditetapkan sebagai tersangka. Ivon (anak pertama Margareith, Red) juga sudah kami amankan di rumahnya setelah pulang dari tempat kerja,” ungkap sumber itu.

Mengenai motif pembunuhan, sumber terpercaya di Polresta Denpasar mengungkapkan, muncul dugaan keluarga tersebut iri dengan jatah warisan yang akan diterima Angeline dari ayah angkatnya yang sudah meninggal. Diduga, dua kakak angkat Angeline, Ivon (kakak pertama) dan Cristina (kakak kedua), menjadi otak pembunuhan tersebut.

”Mereka tidak mau korban mendapatkan harta dari mendiang suami Margareith yang memberi korban 60 persen harta mereka. Karena itu, Margareith pun terpaksa diam dan diduga tertekan batin,” tambahnya.

Dugaan itu diperkuat keanehan pada upaya penggalangan dukungan saat pencarian Angeline. Penggalangan itu berbentuk fan page di Facebook dengan topik Find Angeline-Bali’s Missing Child. Sebagian besar dukungan diduga diisi Cristina (anak kedua Margareith, Red) yang tinggal di Amerika Serikat dan kini sudah tinggal di Bali. Dalam fan page tersebut, admin mengunggah berbagai foto dan membuat alibi terkait dengan hilangnya Angeline.

Dari pantauan Pers, hingga Rabu tengah malam, beberapa orang yang diduga terlibat dan mengetahui tewasnya Angeline masih ditahan polisi. Mereka adalah Margareith (ibu angkat korban), Ivon (kakak angkat pertama), Christina (kakak angkat kedua), Dewa Ketut Raka (petugas satpam), Agustinus Tae (pembantu), serta pasutri penghuni kos, Susiana dan Rahmat. (jpnn/jk)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *