Kupang,mediantt.com — Unjuk rasa ratusan mahasiswa PGRI Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menuntut penuntasan gelar doktor palsu Rektor PGRI Samuel Haning berlangsung ricuh di depan markas Kepolisian Resor Kupang Kota, Senin (8/6/2015).
Kericuhan itu terjadi saat salah satu koordinator aksi yang sedang berorasi dihalau oleh pendukung Rektor PGRI Kupang Samuel Haning sehingga sempat terjadi saling tunjuk dan adu mulut.
Aksi ini menarik perhatian para pendemo lainnya sehingga membuat situasi semakin memanas. Kericuhan lalu dihentikan oleh anggota Kepolisian Resor Kupang Kota yang mengawal ketat aksi demo.
Untuk mengamankan situasi, polisi pun menggiring pendukung Rektor Samuel Haning masuk ke dalam Markas Kepolisian Resor Kupang Kota, sedangkan para pengunjuk rasa diarahkan polisi untuk melanjutkan aksi mereka.
Koordinator aksi, Inosentio Naitio, dalam orasinya menuntut agar pihak kepolisian segera menahan Rektor Universitas PGRI Kupang Samuel Haning karena sudah terbukti menggunakan gelar doktor palsu yang diraihnya di Universitas Berkeley, Amerika Serikat. Pengunjuk rasa mengancam akan terus turun ke jalan untuk melakukan aksi tersebut selama polisi belum bertindak.
Berdasarkan pantauan, hingga berita ini tayang, para pendemo masih melakukan aksi unjuk rasa dengan melakukan long march dari Kepolisian Resor Kupang Kota menuju Markas Kepolisian Daerah NTT. (kpc/jk)
Foto : Aksi demo mahasiswa di Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), terkait lambatnya penanganan kasus Rektor Universitas PGRI Kupang yang menggunakan gelar Doktor Palsu.