Menperin Janji Majukan Tiga Sektor Industri di NTT

by -120 views

Kupang, mediantt.com — Menteri Perindustrian Saleh Husin blusukan di sejumlah daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (6/6/2015) hingga Minggu. Dia berjanji akan fokus memajukan tiga sektor industri di provinsi tersebut. Sektor industri yang pertama adalah pengembangan garam untuk kebutuhan industri atau yang lazim disebut garam industri.
“Ada lima daerah yang cocok, yakni Nagekeo, Ende, Kabupaten Kupang, Sumba Timur dan Rote,” kata Saleh melalui siaran persnya, Minggu (7/6/2015).
Spesifikasi garam industri, kata Saleh, berbeda dengan yang digunakan oleh kebutuhan rumah tangga atau yang lazim disebut garam dapur. Garam industri harus mengandung natrium klorida (NaCL) 97,4 persen ke atas.
Meskipun Indonesia memiliki wilayah laut yang luas, tetapi tidak semua pantai memiliki kandungan tersebut. “Harus dipahami, ini faktor alamiah. Umumnya laut kita menghasilkan garam yang kandungannya 94 persen ke bawah. Hanya sedikit perairan yang bisa menghasilkan garam industri, yaitu di NTT,” kata Saleh.
Garam industri punya banyak kegunaan, antara lain untuk pembuatan makanan dan minuman, pabrik kaca, pabrik kertas hingga pengeboran minyak.
Sektor industri kedua, yakni pengembangan gula. Sektor tersebut dipetakan berada di tiga daerah, yakni Sumba Barat Daya, Timor Tengah Selatan dan Rote. Saleh mengakui bahwa pengembangan sektor industri ini masih terkendala lahan. Tetapi dia berjanji untuk mempercepat pengadaan lahannya.
“Di mana ada kemauan, pasti ada jalan. Yang patut disyukuri, Bupati Sumba Barat Daya siap menyediakan lahan,” ujar Saleh.
Saleh memberikan gambaran bahwa untuk satu pabrik gula membutuhkan 10.000 hektare tanaman tebu sebagai pemasok bahan baku.
Sektor industri yang ketiga adalah industri kecil menengah, yakni tenun ikat. Industri ini diakui belum tergarap dengan baik, padahal potensi pertambahan nilai produk di sektor ini sangat besar. Sejauh ini, kementerian perindustrian telah membantu masyarakat penenun dengan memberikan bantuan peralatan hingga teknik pelatihan termasuk teknik pewarnaan alami.
“Kita bangga, tenun ikat NTT ini kaya motif karena masing-masing daerah itu punya motif yang berbeda dan dipengaruhi latar belakang budaya dan punya nilai filosofi. Misalnya warna dasar gelap menggambarkan kerasnya prinsip kehidupan di NTT dan merah sebagai lambang keberanian berusaha,” lanjut Saleh yang lahir di Pulau Rote.
Saleh menegaskan, NTT memiliki potensi pengembangan yang baik. Dengan dikembangkannya industri di bagian timur Indonesia, dia berharap dapat sekaligus memperkuat struktur ekonomi nasional dan pemerataan industri yang selama ini terpaku di pulau Jawa. (jdz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *