Pariwisata Sumbang 23 Persen Dana Pembangunan Nasional

by -164 views

Kupang, mediantt.com — Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parektif) telah ikut menyumbang anggaran untuk pembangunan nasional pada tahun 2014 mencapai Rp 347 triliun atau sekitar 23 persen dari total APBN saat itu.

“Bukan cuma itu, sektor yang telah ditetapkan sebagai andalan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional itu telah pula ikut membuka sekitar 90,8 juta tenaga kerja di bidang kepariwisataan dalam proses pembangunan nasional,” kata Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Kemitraan dan Kelembagaan Mayarakat Dirjen Pengembangan Destinasi Kementerian Pariwisata RI, Widayanti Bandia, di Kupang, Kamis (14/5).

Ia menggatakan hal itu pada kesempatan Workshop dan Pengukuhan oleh Ketua Kwarda Pramuka NTT Ny Lusia Adinda Lebu Raya serta Sosialisasi Satuan Karya (Saka) Pramuka Pariwisata Provinsi NTT 2015 di Kupang.

Atas kontribusi itu, maka pada 2019 yaitu ditargetkan indeks kompetitif kepariwisataan menjadi 30 dari sebelumnya berada pada peringkat ke-70. Jumlah wisatawan mancanegara sebanyak 20 juta orang dan jumlah perjalanan wisata domestik sebanyak 275 juta dari 250 juta sebelumnya.

“Sebelumnya dalam indeks kompetitif kepariwisataan Indonesia berada pada peringkat 70 dari 140 negara dan dalam target jangka panjang diupayakanuntuk dinaikan ke peringkat 30, dan salah satu upaya untuk menggapai itu perlu dilakukan dari Nusa Tenggara Timur,” katanya.

Karena itu, katanya, secara nasional, Indonesia mulai fokus untuk menggarap sektor pariwisata dengan lebih optimal agar mampu memecahkan rekor kunjungan wisman lebih tinggi hingga pariwisata bisa menyejahterakan bangsa.

Mulai dari upaya nyata di antaranya dengan penguatan branding pariwisata, memperbesar dana promosi, hingga pembebasan visa bagi 45 negara ke Indonesia dan strategi lainnya.

Dan harapan itu pun mulai menampakkan hasil cerah. Tercatat kunjungan wisman ke Indonesia pada Februari 2015 memecahkan rekor dari sisi dalam 10 tahun terakhir jumlah yakni sebesar 786.653 orang.

Jumlah wisman itu mengalami pertumbuhan 11,95 persen dibanding Februari 2014 yang berjumlah 702.666 wisman.

“Tentunya keunggulan-keunggulan itu, tidak membuat cepat puas dengan keadaan yang dicapai, tetapi teru berjuang dengan bebragai cara yang positif diantaranya pemberdayaan masyarakat, meningkatkan peran serta mayarakat dalam memanfaatkan potensi pariwisata dengan berbasiskan sumber daya manusia sebagai penggerak dan pengelola potensi terebut,” katanya.

Menurut dia, keberhasilan pariwisata berbasis masyarakat pasti menciptakan lapangan kerja yang berdampak pada upaya pelestarian lingkungan dan budaya yang pada akhirnya dapat menumbuhkan jati diri dan rasa bangga dari mayarakat yang tumbuh akibat peningkatan kegiatan pariwisata.

Sejalan dengan itu, katanya, program pembangunan di NTT menggagendakan pengembangan sektor pariwisata ebagai sektor unggulan. Karena itu, pemerintah provinsi di bawah kepemimpinan Gubernur Frans Lebu Raya melalui Kwarda Pramuka membentuk Saka Pramuka dengan tujuan membina anggota Pramuka sebagai mitra dan agen sadar wisata di destinasi pariwisata dengan dibekali penguatan kepariwisataan.(sp/jk)

Foto : Ny Lusia Adinda Lebu Raya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *