Mekeng Plt Golkar NTT, Ini Kata Iban Medah

by -170 views

Kefamenanu, mediantt.com – Ibrahim Agustinus Medah benar-benar politisi yang sudah matang menghadapi setiap wacana politik, termasuk pendongkelan atas dirinya. Rabu (6/5/2015), di Hotel Amaris Kupang, Partai Golkar versi Munas Ancol pimpinan Agung Laksono, menggelar konsolidasi di Kupang untuk menggantikan posisi Iban Medah sebagai Ketua DPD oleh Melki Mekeng selaku Plt, namun Medah tak peduli. Ia malah membiarkan proses itu berlangsung tanpa sedikit pun upaya menghambat.Tapi ia mengingatkan, silahkan berproses tapi jangan menggunakan fasilitas kantor golkar saat ini.

Ketika dikonfirmasi mediantt.com ketika sedang melakukan reses selaku senator/anggota DPD RI di Kefamenanu, TTU, Iban Medah mengatakan, tidak akan mengganggu kegiatan yang dilakukan Mekang dan teman-temannya. Ia justeru menghormati penyelanggaran kegiatan itu dan tetap menjaga agar Partai Golkar di NTT tidak boleh hancur hanya karena ada Plt.

“Saya sampaikan ke Mech Saba untuk diteruskan ke Melky Mekeng bahwa Golkar di NTT tidak boleh hancur hanya karena gara-gara Plt. Saya bilang bahwa silahkan lakukan apa saja, saya tidak ganggu dan saya tidak keberatan,” tegas Medah.

Medah juga mengatakan, siapapun yang menggelar kegiatan itu silahkan saja, namun pada prinsipnya, yang perlu dijaga adalah Partai Golkar tidak boleh hancur. “Siapa saja yang jadi Plt baik di provinsi, kabupaten dan kota se-NTT, kami tidak ganggu, tetapi jangan juga ganggu kami Partai Golkar dibawa kepemimpinan Aburizal Bakrie,” tandas Medah, mengingatkan.

Medah juga menegaskan, kedua kekuatan ini pasti akan melaksanakan berbagai aktifitas partai ke depan untuk target-target tertentu. “Bagi saya, apa saja targetnya mungkin saja sama dengan kami atau berbeda, silahkan saja dilaksanakan. Saya juga katakan ke Mec Saba, bahwa untuk Pilkada kalian proses saja dan kami juga sedang berproses, jika hasilnya sama syukur, tetapi jika hasilnya berbeda tidak masalah, karena nanti KPUD yang menentukan siapa yang sah dan siapa yang tidak sah dari dua usulan itu,” katanya.

Mantan Ketua DPRD NTT itu mengatakan, masing-masing kubu melakukan proses internal untuk mengahadapi Pilkada agar Partai Golkar jangan sampai kehilangan momentum untuk menjadi peserta dalam Pilkada di 9 daerah di NTT.

Medah juga menambahkan, segala fasilitas Partai Golkar baik di Provinsi maupun di Kabupaten/Kota masih dibawah kendalinya dan mempersilahkan kubu Agung Laksono untuk melakukan segala aktifitas partai di luar kantor Golkar yang ada saat ini.

“Kalau nanti keputusan Pengadilan inkrah dan memenangkan Agung Laksono, maka kami secara utuh akan menyerahkan kantor beserta seluruh isinya kepada kalian. Tidak ada selembar seng dan sehelai kertas pun yang kami tinggalkan, kami akan serahkan seutuh-utuhnya kepada kalian dan kami membubarkan diri. Tetapi jika inkrah nanti dimenangkan oleh kubu Aburizal Bakrie, maka kalian harus dengan sendirinya membubarkan diri,” katanya.

Menurutnya, seluruh kader dan simpatisan Partai Golkar di NTT ini sesungguhnya adalah bersaudara. “Jangan sekali-kali anggap persoalan ini lalu membuat kita bermusuhan. Jika kita bermusuhan maka Partai Golkar yang rugi,” pungkas Medah. (laurens leba tukan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *