Jelang Konges PD, Sejumlah Ketua DPC Mulai Resah

by -140 views

JAKARTA — Kongres Partai Demokrat yang akan digelar 11 Mei mendatang diprediksi bakal alot. Niat sejumlah kader yang menyuarakan aklamasi untuk menunjuk kembali Susilo Bambang Yudhoyono sebagai ketua umum sepertinya akan membentur tembok besar. Sebab, sejumlah ketua DPC mengaku sudah gerah dengan kepemimpinan SBY dan mengajukan calon alternatif untuk mencegah terjadinya dinasti politik di partai berlambang mercy tersebut.

Informasi yang diperoleh di sejumlah daerah, aroma pergerakan dan konsolidasi para ketua DPC tersebut mulai menguat. Namun, mereka masih belum berani terbuka karena takut terkena sanksi dadakan dari pengurus DPP. ”Sebab, faktanya, saat ini ada sekitar 203 ketua DPC yang terkena sanksi DPP . Jadi mereka dicopot dan diganti Plt yang ditunjuk pengurus pusat,” kata salah seorang ketua DPC di Kalimantan yang meminta namanya disamarkan, Jumat (1/5).

Dia mengatakan, saat ini, para ketua DPC resah atas isu skenario aklamasi dalam Kongres PD mendatang. Sebab, sejatinya, mereka menginginkan adanya regenerasi kepemimpinan di partai.

”Bukannya kita menganggap SBY tidak kompeten, tetapi dia sudah tidak waktunya lagi menjadi pengurus harian, dia sudah terlalu tinggi di atas dan susah bagi kami menjangkaunya. Saya malu membayangkan SBY harus berlomba-lomba mengejar kursi ketua, ikut voting segala. Semoga Pak SBY tidak seserakah itu,” kata dia.

Sebagai mantan presiden dua periode, aktif di lembaga internasional dan seabreg kegiatan lain membuat para ketua DPC kesulitan berhubungan dengan ketua umumnya.

”Dulu ketika menjadi orang berkuasa, dia juga tidak memiliki kuasa melindungi dan memperhatikan kadernya. Apalagi sekarang?,” kata dia mencontohkan alasan lain.

Yang dikhawatirkan mereka adalah, SBY tidak bisa lagi secara intens mengurus partai. Tentu mustahil, kata dia, bagi kami mengharapkan SBY intens berkeliling daerah, menyapa para kadernya, mengikuti dinamika partai sehari-hari, mengevaluasi kader, memberi sanksi kader yang nakal, masuk dalam konflik, berpolitik praktis dan sebagainya.

“Kami percaya jika SBY maju lagi dalam bursa calon ketua umum, berkat bisikan orang-orang dekatnya. Mengakomodasi syahwat politik mereka tanpa memedulikan posisi SBY yang seharusnya sudah tidak pantas lagi berebut kursi ketua,” kata dia.

Sementara itu, ketua DPP PD bidang perumahan Samuel Purba mengakui menguatnya penolakan sejumlah kader terhadap pencalonan kembali SBY. ”Banyak faktor dan banyak alasannya. Tetapi bagi saya, itu masuk akal. Ibaratnya orang yang sudah lulus kuliah, masak mau daftar lagi jadi mahasiswa? Kaya nggak ada orang lain saja di partai ini,” tuturnya.

Bagi Samuel, SBY adalah figure yang terlalu tinggi dan terlalu susah disentuh oleh anak buahnya. Apalagi, selama menjadi ketua umum, SBY juga kurang begitu menyatu dengan anak buahnya. Diibaratkan, seperti ada jurang pemisah yang cukup jauh antara SBY dengan para kadernya.

”Maka, kalau kader kemudian mengusulkan nama baru yang kualified, dekat dengan klader, dan juga perannya dalam membesarkan partai tak perlu diragukan lagi, maka sudah seharusnya kita dukung. Kita harus memikirkan regenerasi,” tegasnya.

Samuel yang mengaku salah satu loyalis SBY sejak lama mengaku tidak pernah absen dalam membela dan membantu tugas-tugas SBY dalam membesarkan partai. ”Jangan diragukan lagi loyalitas saya ke Pak SBY maupun ke partai. Tetapi dalam hal ini, saya menginginkan Pakj SBY dalam posisi yang jauh lebih terhormat sebagai ketua dewan majelis tinggi partai. Sosok pemersatu partai, saya percaya kadernya masih banyak yang mampu dan berkualitas dalam meneruskan cita-cita perjuangan partai,” tegasnya. (indo/jdz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *