Medah Pimpin Tim Kerja Kemiri Sunan se Indonesia

by -135 views

Jakarta, mediantt.com – Luar biasa! Kerja keras Senator/Anggota DPD RI asal NTT, Drs Ibrahim Agustinus Medah, yang gencar membudidayakan Kemiri Sunan, akhrinya mendapat mandat dan kepercayaan dari Komisi II DPD RI untuk menjadi Ketua Tim Kerja (Timja) Pengembangan Kemiri Sunan. Hal ini dipandang urgen karena kemiri sunan adalah bahan baku pengganti solar di seluruh Indonesia.

Terpilihnya putra NTT yang akrab disapa Iban Medah itu berlangsung dalam forum rapat kerja antara Komite II DPD RI dengan sponsor pengembangan kemiri sunan (KS100), yaitu Organisasi R-20 yang dipimpin Niko Barito, yang adalah Duta Besar (Dubes) RI di Negara Kepulauan Seycheless (dekat Madagaskar), pada Jumat (17/4/2015), di Gedung Komite II Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Rapat yang dipimpin Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba itu dihadiri pula Dubes Seycheless untuk Indonesia Waven Willian dan seluruh anggota Komite II DPD RI.

Menurut Purba, dari semua anggota Komite II DPD RI, Iban Medah yang paling getol dan paling paham tentang pengembangan kemiri sunan karena sudah dimulai di NTT, khususnya di Kabupaten Rote Ndao dan didukung Gubernur NTT serta masyarakat.

Ia mengatakan, pimpinan dan anggota Komite II serta semua yang terlibat memberikan apresiasi dan sangat tepat memilih Ibrahim Agustinus Medah menjadi Ketua Tim Kerja KS (Kemiri Sunan) 100. Sebab, lanjut dia Ketua Timja yang berkomunikasi dengan Kementrian Pertanian, Kementrian ESDM serta Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup supaya ini diproteksi.

“Bapa lebih tahu, karena pernah menjadi bupati dua periode dan Ketua DPRD NTT. Saya sahkan ketua Timja kemiri sunan 100 yang dipimpin bapa Ibrahim Agustinus Medah dengan kenggotaanya teman-teman komite II dan akan kita umumkan dalam paripurna. Dari semua yang ada ini, Pak Ibrahim yang paling serius apalagi mau mengundang Presiden Jokowi ke Rote Ndao dalam acara gereja untuk sekalian tanam kemiri sunan. Saya juga sudah ketemu Gubernur NTT dan beliau sangat respons,” tega Purba yang disambut aplaus para anggota Komite II DPD RI.

Ibrahim Medah saat itu mengatakan, Rote Ndao dijadikan sebagai lokasi percontohan pengembangan kemiri sunan di Indonesia bagian Tengah dan Timur.

Menurut Medah, proyeksi 11 tahun ke depan Indonesia harus mengimport 100 persen BBM dari luar negeri. Permasalahannya adalah kebutuhan yang meningkat pesat sehingga tidak ada opsi selain beralih ke sumberdaya minyak nabati sebagai alternatif terbaik yang tidak kompetitif dengan bahan makanan.

“Untuk jangka pendek pembibitan di Kabupaten Rote Ndao yang membutuhkan waktu 6 bulan dapat dimulai pada bulan Juni 2015 agar bulan Desember 2015 bertepatan dengan awal musim penghujan, dimulai dengan penanaman. Jangka menengah  dan jangka panjang dengan Tim pakar dan Komite II selaku penanggung jawab akan mengembangkannya dalam skala yang lebih besar,” katanya.

Iban Medah juga menjelaskan, sponsor dalam program besar ini adalah R-20 atau Region 20 yang adalah organisasi yang beranggotakan para Gubernur dari Negara G-20 yang dibentuk atas inisiatif Arnold Swarscheniger, mantan Gubernur Califonia, dengan tujuan mengembangkan potensi ekonomi di negara-negara G-20 menggunakan komoditi resource based dengan pendekatan business creative tanpa menggunakan pinjaman konvensional dari IMF atau World Bank.

Medah dihadapan Nico Barito mengatakan, sangat penting memberikan keyakinan kepada masyarakat agar serius menanam tumbuhan yang menjadi bahan baku pengembangan bio fiull. Ia menjelaskan, berbagai model sosialisasi sudah dilakukannya kepada masyarakat, kepala desa, camat, bupati dan bahkan kepada gubernur.

“Gubernur NTT, para bupati dan masyarakat NTT sangar respons dan sangat siap untuk mengembangkan Kemiri Sunan di NTT. Bahkan akan dibiayai dalam Perubahan APBD tahun 2015 ini diakomodir juga anggaran untuk pengadaan bibit kemiri sunan, lalu dibagikan kepada masyarakat untuk ditanami di lahan tidur di NTT yang diperkirakan mencapai 1 juta hektar lebih,” ujarnya.

Medah menambahkan, tim kerja yang dipimpinnya kini sedang melakukan sejumlah langka awal yang konkrit dengan membangun komitmen dengan Kementrian Pertanian, Kementrian ESDM serta Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup serta penandatanganan kesepakatan kerja sama (MoU) dengan Pertamina yang nantinya akan menjadi pembeli sekaligus yang memasarkan bio fiull yang dihasilkan oleh masyarakat.

Medah juga menuturkan, kepercayaan menjadi Ketua Timja KS 100 (Kemiri Sunan100 persen) itu merupakan kepercayaan yang diberikan Tuhan melalui masyarakat NTT yang mengutusnya menjadi anggota DPD RI yang memberikan arti dan manfaat bagi bangsa Indonesia, terutama dalam mengatasi keterbatasan BBM di bangsa ini. (laurens leba tukan)

Keterangan Foto: POSE BERSAMA — Ibrahim Agustinus Medah (tengah) pose bersama Pimpinan Organisasi R-20 Nico Barito (kiri) yang juga Dubes RI di Negara Kepulauan Seycheless, dan Dubes Seycheless untuk Indonesia Waven Willian (kanan).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *