Megawati Minta Jokowi Penuhi Janjinya kepada Rakyat

by -180 views

SANUR— Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam pidato pembukaan Kongres IV di Bali meminta pemerintah di bawah pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla untuk memenuhi janjinya saat kampanye kepada rakyat dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2014. Pemerintah harus bekerja sesuai landasan konstitusional.

“Sikap DPP PDIP ketika saya memberikan mandat kepada Jokowi sebagai calon presiden dengan ideologi Trisakti. Indonesia yang begitu besar tidak boleh bergantung pada bangsa lain,” ujar Megawati dalam pidato pembukaan kongres di Bali, Kamis (9/4) siang.

Mega menekankan soal hubungan kerja antara pemerintah dan parpol pengusung. Landasan konsitusional pemerintah sangat jelas termaktub dalam ideologi Trisakti.

Menurutnya, kepeloporan Indonesia itu hanya terjadi karena semangat juang. Para pemimpin itu berjuang dengan penuh keyakinan tanpa terpengaruh opini yang dipublikasikan.

“Karena itulah kepemimpinan harus selalu menyatu dengan rakyat dan mengukuhkan kesetiaan terhadap konstitusi,” kata Mega.

Menurutnya, pemimpin harus menjalankan kepemimpinan konstitusionalnya tanpa menghitung akibatnya. Ia mendesak pemimpin bangsa untuk mengerjakan kewajibannya dengan tidak perlu menghitung akibatnya.

“Kepemimpinan seperti ini bisa muncul bila pemimpin memahami siapa rakyatnya, siapa bangsanya dan dari mana asal usulnya,” katanya.

Untuk mengontemplasikan kepemimpinan Indonesia saat ini, Mega mengajak masyarakat untuk melihat ke dalam tentang hal-hal fundamental, cita-cita besar gagasan Indonesia merdeka. Dengan begitu, Indonesia akan menemukan bahwa kepercayaan diri adalah modal utama.

“Kita enggak boleh minder dengan negara adidaya sekalipun. Lihatlah catatan sejarah kita, peristiwa 10 November 1945, angkatan perang Indonesia ditakuti tahun 1960-an,” katanya.

Tugas pemimpian sekarang ini, lanjut Mega, adalah membangun spirit kebangsaan sebagai bangsa. Di sini mengapa Jokowi mencanangkan revolusi mental dan memang itu sangat diperlukan.

Keseluruhan cerita kepeloporan indonesia di atas bahwa terbukti di tangan pemimpin yang telah melakukan revolusi mental bangsa bisa jadi disegani dan berkarakter unggul.

Mega mencontohkan, Tiongkok dan Singapura yang bisa dijadikan contoh membangun manusia yang berwawawan luas, disiplin dan punya kepercayaan total dengan pemimpinnya.

“Pemimpin di sana bisa jadi jembatan bagi rakyat. Kita tidak beleh dininabobokan dengan kekayaan SDA. Kita juga gak boleh membiarkan segala sesuatunya tidak dapat dikeola dengan berdiri di atas kaki sendiri,” katanya.

Dalam UU Pemilu, kata Mega, mengamanatkan presiden dan wapres dicalonkan partai politik. Presiden dan wapres menjalankan garis kebijakan politik partai.

“Untuk itulah pemimpin harus menyatu dengan politik partai. Prinsip yang harus dijalankan. Mengingat selalu ada pihak, bahwa partai politik jadi beban demokrasi. Disini lah kritik dan autokritik,” katanya.

Partai yang berasal dari rakyat, muncul deparpolisasi. Dalam kerumuman liberasisasi politik deparpolisasi tidak memiliki modal.

“Mereka adalah kaum oportunis, dan selanjutnya menyalip di tikungan. Jalan ideologi adalah pilihan yang benar. Jalan demokrasi dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Atas dasar konsitusi pula, pegang teguh lah konsitusi itu. Berpijak lah pada konstitusi, penuhi lah janji kepada rakyat,” kata Mega.

Sakitnya Dikhianati

Megawati juga mengungkapkan sakitnya saat dikhianati secara politik. Ia menuturkan, dia banyak melakukan perenungan yang didasarkan pada pengalaman selama puluhan tahun berkecimpung di dunia politik. Ia menyimpulkan, dalam berpolitik, kesabaran menjadi kunci utama menuju kesuksesan.

“Penting, sebagai insan politik partai untuk memiliki kesabaran revolusioner, berpegang teguh pada prinsip politik sebagai pengabdian,” kata Megawati.

Kesabaran yang dimaksud, kata Megawati, adalah kesabaran untuk terus berjuang dan tidak menjadikan kemenangan serta kekuasaan sebagai segalanya. Megawati yakin jika kesabaran itu dijalankan oleh semua kadernya, PDI-P akan selalu menjadi partai besar di Indonesia.

“Kesabaran revolusioner bukan menunggu, tetapi terus berjuang maju. Politik bukan praktik menang-menangan untuk kekuasaan, itu yang membuat saya bertahan,” ucap dia.

Megawati lalu menyampaikan pengalamannya yang pernah dikhianati secara politik. Ia tidak menyebut detail pengkhianatan dan pelaku yang dimaksud. Megawati hanya beryukur diberi kesabaran dan kekuatan melalui semuanya sampai akhirnya PDI-P meraih sukses ganda pada 2014 dengan memenangi pileg dan pilpres sekaligus.

“Padahal, banyak pengkhianatan. Saya berulang kali ditusuk dari belakang. Saya ingatkan, kalau ada yang belum bisa sabar revolusioner, belajar dulu bersabar daripada merusak apa yang sudah kita bangun dengan keringat dan air mata, lebih baik dipikir ulang,” ujar Megawati.

Hadir dalam acara pembukaan Kongres IV PDI-P adalah ribuan peserta yang merupakan kader PDI-P dari seluruh wilayah di Indonesia. Hadir juga tamu kehormatan seperti Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla serta semua pimpinan partai politik Koalisi Indonesia Hebat dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Dalam kongres ini, Megawati akan kembali dikukuhkan sebagai Ketua Umum PDI-P untuk periode 2015-2020. Setelah mendapat mandataris kongres, Megawati memiliki kewenangan untuk menyusun struktur kepengurusan partainya. (sp/jk)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *