Kupang, mediantt.com — Pawai Kemenangan Paskah ke-19 di Kota Kupang tahun 2015 kembali dihelar pada Senin (6/4/2015). Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Pawai Paskah tahun 2015 ini lebih meriah. Pawai Kemenangan Paskah 2015 ini dilepas oleh Gubernur NTT Drs Frans Lebu Raya bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Yohana Yambise. Pelepasan yang diawali di depan Gereja Anugerah El Tari dan finish di Gereja Talitakum, Pasir Panjang, itu, ditandai dengan pelepasan burung merpati.
Ketua Panitia Pawai Kemenangan Paskah 2015, Adrianus Tali, kepada wartawan menjelaskan, Pawai Kemenangan Paskah ke-19 ini diikuti oleh 118 peserta, terdiri dari 64 jemaat BP GMIT dan Klasis GMIT Kupang, TTS, dan TTU, termasuk juga rombongan lintas agama..
“Untuk Pawai Paskah tahun 2015 ini diikuti 118 peserta, dengan jumlah peserta diperkirakan sebanyak 30 ribu orang,” kata Adrianus Tali.
Menurutnya, Pawai Kemenangan Paskah kali ini terlihat lebih meriah karena selain melibatkan jemaat GMIT dan lintas denominasi Kristen serta pemuda lintas agama, juga menampilkan kelompok budaya seperti Reog Ponorogo, yang dibawakan kelompok etnis Jawa Timur yang bedomisili di Kota Kupang.
“Peserta pawai juga berasal dari organisasi kepemudaan kristen, lembaga diakonat GMIT, kelompok seni dan tradisi, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga swasta,” ujar Tali.
Ia menjelaskan, dalam Pawai Kemenangan Paskah kali ini, peserta dibagi dalam tiga barisan utama. Tiga barisan utama itu akan memerankan prosesi dari fase kejadian sampai kematian. Ada 67 peran yang akan dilakonkan oleh peserta dari klasis GMIT. Peserta dari klasis TTU dan TTS siap mengkuti fase yang sudah dirancang panitia.
Ia juga mengatakan, pengamanan kegiatan pawai paskah tersebut, selain melibatkan aparat dari kepolisian dan TNI, pihak panitia juga dibantu oleh GP Ansor, Kompak, Pemuda Hindu dan Pemuda Budha.
“Kita harapkan semua bisa berjalan dengan baik, dan toleransi antar umat beragama di NTT semakin baik,” ujarnya.
Ketua Pemuda Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) NTT Winston Rondo mengatakan, pelibatan pemuda lintas agama tersebut seperti pada pawai tahun-tahun sebelumnya dengan tujuan mempertahankan semangat kebersamaan di daerah itu.
“Pemuda lintas agama dari Gerakan Pemuda Ansor, Pemuda Budha, dan Pemuda Hindu Darma yang ada di Kupang turut ambil bagian dalam pawai,” kata Winston kepada wartawan.
Ia mengatakan, pelibatan pemuda lintas agama dalam pawai paskah juga bertujuan memperkukuh kerukunan dan toleransi antarumat beragama. “NTT merupakan daerah yang tingkat toleransinya cukup tinggi di Indonesia,” katanya.
Peserta Pawai Paskah melintasi Jalan Soeharto, Sudirman, Mohammad Hatta. Urip Sumoharjo, Ahmad Yani, dan berakhir di Gereja Talitakumi, Kelurahan Pasir Panjang di Jalan Timor Raya. Ratusan kendaraan yang ikutsertakan dalam pawai dihiasi dengan gambar warna-warni, dan berbagai pesan yang ditulis pada kain mengenai kemenangan Yesus Kristus atas maut. Sepanjang perjalanan umat terus menyanyikan tembang gerejawi diiringi musik yang diangkut mengunakan truk bak terbuka.
Pawai mengakibatkan lalu lintas macet karena ruas jalan yang dilewati peserta pawai sudah ditutup aparat keamanan sejak pukul 10.00 Wita. Ratusan personil disiagakan untuk mengamankan jalannya pawai. Meski situasi Kupang kondusif, pengamanan terlihat ketat guna melindungi peserta pawai terhadap kemungkinan munculnya hal-hal yang tidak diinginkan. Puluhan ribu warga Kota Kupang juga tumpah ke jalan untuk menyaksikan pawai dari dekat.
Turut hadir menyaksikan Pawai Paskah tahun 2015 antara lain, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Yohana Yambise, Ketua Dewan Gereja Dunia, Pendeta S.A.E Nababan, Ketua Majelis Pertimbangan Persatuan Gereja Indonesia (PGI), Pendeta A.A. Yewangoe, Romo Magnis Suseno, Romo Profesor Daniel Biyantoro, Susie Widjaya dari Sinar Mas Group, Ketua Yayasan Indonesia Cerdas Pendeta Shepard Supid, dan Penasehat Indonesia Cerdas Pendeta Japarlin Marbun. (jdz)