Kupang, mediantt.com – Sidang Raya Sinone GMIT ke-33 akan dihelat di Rote Ndao pada bulan September 2015. Namun panitia siding raya ini sudah mulai bekerja, dan agenda utama yang diperjuangkan adalah mengundang kehadiran Presiden RI, Joko Widodo, untuk menghadiri siding raya tersebut. Karena itu, Senin (30/3/15) sore, Ketua Umum Panitia Sidang Raya Sinode GMIT ke-33, Drs Ibrahim Medah bertemu Gubernur NTT Drs Frans Lebu Raya, untuk menyampaikan undangan ke Presiden Jokowi untuk menghadiri acara pembukaan.
Permintaan kepada Gubernur Lebu Raya ini merupakan aspirasi masyarakat Rote Ndao beserta seluruh warga GMIT yang sangat mengharapkan bantuan gubernur untuk menyampaikan undangan langsung ke Presiden Jokowi. Saat itu Iban Medah bersama Wakil Bupati Rote Ndao, Jonas C. Lun, Plt. Sekda Rote Ndao Ony Ndun dan tokoh adat serta tokoh agama dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Rote Ndao, bertemu Gubernur Lebu Raya di ruang kerjanya. “Kami sampaikan rencana kegiatan untuk minta pendapat gubernur, karena masyarakat Rote Ndao dan warga GMIT ingin undang presiden,” kata Medah yang kini menjadi anggota DPD RI asal NTT itu.
Medah mengatakan, Gubernur Lebu Raya menyambut dengan sangat antusias meskipun ada beberapa kegiatan nasional yang akan digelar di NTT dan akan menghadirkan presiden. Seperti, hari koperasi, HKSN, dan hari lahirnya Pancasila. “Ketika kita sampaikan ini, gubernur menyambut antusias dan menginginkan agar presiden menjejakkan kaki di pulau terdepan. Bersamaan dengan itu, kami sampaikan juga isue yang belakangan ini sangat membebani pemerintah yakni isu BBM, dan di Rote, bisa menghasilkan biofuel yang besar melalui pengolahan kemiri sunan. Saya ingin ajak presiden, kita siapkan penanaman perdana di Rote, kami akan segera buat peta penanamannya di Rote. Karena potensi lahan tidur 50 ribu hektare, bisa untuk kemiri sunan,” jelas Medah.
Selain itu, lanjut Medah, Rote Ndao juga punya potensi bioetanol dari Lontar. Karena itu, akan disiapkan mesin pengolah bioetanol. “Presiden akan menekan tombol dimulainya bioetanol berbasis lontar. Apalagi di bulan September itu musim panen lontar,” katanya.
Gubernur NTT, demikian Medah, akan menemui Presiden Jokowi dalam waktu dekat di kongres PDIP untuk menyampaikan rencana tersebut.
Wakil Bupati Rote Ndao, Jonas C. Lun juga mengatakan, peserta sidang sinode akan dihadiri 600 orang peserta dan peninjau 600 orang, jadi total sekitar 1.200 orang. “Tapi panitia melakukan persiapan untuk menerima tamu lebih dari jumlah itu. Sebagai tuan rumah, kita sudah persiapkan tempat untuk tamu dari berbagai daerah, gedung utama untuk pembukaan juga sudah siap. Kesiapan itu terlihat dari terintegrasinya panitia, FLUB dan pemerintah,” katanya, seraya menambahkan, “Kita harapkan ini berjalan sukses karena jika sukses maka itu menjadi kesuksesan masyarakat dan pemerintah NTT”.
Disinggung soal alokasi biaya, Jonas menuturkan, untuk sidang yang akan dimulai tanggal 20 September 2015 dan akan berlangsung selama dua minggu ini, dari APBD NTT ada alokasi anggaran Rp 500 juta, Pemkab Rote Ndao Rp 1 miliar dan Pemerintah Kota Kupang Rp 250 juta. (laurens leba tukan)