Lewoleba, mediantt.com – Kiprah politik Yance Sunur, yang diusung PDIP untuk menjadi Bupati Lembata periode 2012-2017, dipastikan bakal tidak nyaman lagi. Sebab, Yance Snur sudah menyatakan secara resmi di hadapan DPP PDIP untuk mundur dari PDIP. Sikap Yance ini sebagai bentuk penolakan atas tersingkirnya dirinya dari ketua DPC PDIP Lembata, dan tidak menerima keputusan DPP yang memilih dirinya menjadi Ketua Dewan Pertimbangan PDIP Lembata.
Kepada mediantt.com di Lewoleba, Minggu (29/3/15), Ketua DPC PDIP Lembata Terpilih, Ferdinand Koda, menjelaskan, pasca kericuhan yang terjadi dalam Konfercab di Bajawa beberapa waktu lalu, DPP melalui DPD PDIP NTT mengambil alih kepemimpinan DPC PDIP Lembata. Menurutnya, protes pengurus dan kader partai yang disampaikan pada Konferda PDIP sedaratan Flores dan Lembata di Bajawa itu karena pengangkatan Yance Sunur menjadi ketua berbenturan dengan aturan partai. Akibatnya, konfercab ricuh sehingga DPP mengambil alih kepemimpinan DPC PDIP Lembata.
Menurut Koda, setelah kericuhan di Konfercab Bajawa itu, DPP megundang tiga calon yakni Yance Sunur, Felisianus Korpus dan Ferdinand Koda yang merupakan calon hasil penjaringan di tingkat PAC untuk hadir di DPP.
“Dalam rapat di DPP yang dipimpin Imam Nawawi dan didampingi Hugo Parera menyatakan bahwa forum ini bukan mengambil alih ketua DPC, namun membaca surat keputusan Ketua Umum PDIP Ibu Megawati Sukarno Putri untuk kepengurusan DPC PDIP Lembata,” kata Imam Nawawi.
Menurutnya, SK Ketua Umum PDIP itu sebagai berikut; Eliaser Yantji Sunur sebagai Ketua Dewan pertimbangan cabang, sementara Ketua DPC Ferdinandus Koda, Sekretaris Felisianus Korpus Lelangwayan dan Bendahara Yosep Kopertino Pati Ladjar.
Nah, “Setelah SK Ketua Umum Megawati dibacakan, Yance Sunur meminta kesempatan bicara mempertanyakan demokrasi macam apa yang ada di dalam Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, sehingga orang yang sudah diputuskan menjadi ketua namun hari ini diputusakn lain lagi,” cerita Koda.
Pada forum itu juga, kata Koda, Yance Sunur menyatakan menolak jabatan yang diberikan oleh DPP sekaligus pada hari itu juga, Minggu (22/3/2015), Yance Sunur menyatakan mundur dari PDIP.” Biarlah saya memilih lebih bebas di luar untuk menentukan ruang politik saya,” kata Koda mengutip sikap Yance Sunur.
Menurutnya, setelah menyatakan mundur, Yance Sunur langsung meninggalkan ruangan sebelum rapat bersama DPP itu selesai dan ditutup.
Menurut Koda, sampai saat ini belum ada surat resmi dari DPP PDIP terkait langkah mundurnya Yance Sunur yang dinyatakan dalam rapat tersebut. “Namun DPP telah menyampaikan kepada DPD PDIP NTT bahwa akan sesegera mungkin menindaklanjuti keputusan Yance Sunur dan bertangungjawab atas seluruh proses yang diputuskan DPP,” katanya.
Ia menambahkan, dengan menyatakan pengunduran dirinya, maka selanjutnyaseluruh hak dan kewajiban Yance Sunur sebagai kader PDIP pasti dicabut oleh partai. “Hak dan kewajiban Yance Sunur sudah dicabut, kita hanya menunggu legalitas formal melalui dokumen tertulis,” tegas Ketua DPRD Lembata ini.
Sementara itu, Bendahara PAC PDIP Kecamatan Ile Ape Timur, Rafael Ratu, kepada media ini mengatakan, Yance Sunur bukan lagi kader PDIP karena sudah mengundurkan diri. “Sikap PDIP selanjutnya adalah akan menarik dukungan Fraksi PDIP terhadap Bupati yang kala itu maju menggunakan kendaraan politik PDIP. Ini hanya tinggal rapat di tingkat DPC PDIP Lembata, setelah itu menarik dukungan fraksi terhadap Yance Sunur,” tegas Ratu.
Ia juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap Bupati Lembata Yance Sunur, karena sikap yang ditunjukan ini tidak mencerminkan sikap seorang kader partai. “Saya sangat menyesal dan sangat menyayangkan sikap yang diambil Yance Sunur. Bagaimana tida sakit, kta telah berjuang habis-habisan untuk memenangkan pemilukada karena kader PDIP yang bertarung, namun sikap yang ditunjukan Yance Sunur kali ini bukanlah sikap seorang kader yang bisa menerima dinamika partai,” kesal dia.
Menurutnya, apa yang terjadi di Bajawa itu bukan berarti dirinya dan teman-tema menolak Yance sebagai ketua DPC, tapi mekanisme yang terjadi berbenturan dengan aturan dan regulasi partai.”Sikap yang ditunjukan Yance Sunur membuat saya secara pribadi sangat kecewa karena pengunduran diri ini tidak menunjukan dia sebagai kader partai,” ujarnya. (steni/jdz)