Lewoleba, mediantt.com – Ada pemandangan tidak etis yang dipertontonkan Penyidik Polres Lembata dalam menangani para terduga tersangka pembunuhan Linus Notan, warga Desa Jontona. Salah satu tersangka, LL, ditelanjangi penyidik di depan ruang tahanan pada Senin (9/2/2015) sekitar pukul 10.00 Wita. Tindakan tak etis ini dipergoki sendiri oleh kaka kandung LL, Katarin Kewa, Baltasar Bala dan beberapa keluarga lain yang datang membesuk para tersangka di Mapolres Lembata.
“Tadi pagi (kemarin, red) saat kami datang kunjung orang tua dan adik-adik di tahanan, secara tidak sengaja saya lihat adik saya LL berdiri di depan ruang tahanan hanya mengenakan celana kolor berwarna merah, dan tanpa baju. Saya sempat tanya ke polisi yang ada disitu, dan polisi bilang, mereka menjalankan tugas atas petunjuk dari kasat Reskrim,” ujar Katarina, yang dibenarkan Baltasar kepada wartawan.
Menurut Bala, polisi menelanjangi LL itu disaksikan juga oleh tahanan lainnya dari balik jeruji besi sel tahanan Polres Lembata. “Benar LL saat itu tidak pake baju, dan hanya celana kolor. Saya lihat dia berdiri dengan dua tangan silang ke belakang dan ada dua anggota polisi dampingi LL,” kata Bala.
Menyaksikan perlakuan yang tak manusiawi itu, Katarina dan Baltasar menjadi cemas dan khawatir dengan anggota keluarga mereka yang sedang mendekam di tahanan Mapolres Lembata. Karena itu, mereka berharap agar penyidik dalam menggali keterangan atau selama proses penyidikan terhadap kelima terduga tersangka itu, polisi senantiasa mengedepankan dan menghargai hak-hak para terduga.
“Kami ini tidak awam hukum. Kami memang tidak paham dengan cara polisi untuk mendapat keterangan dari seorang tahanan. Karena itu, kami juga mau minta penjelasan, apakah memang dibenarkan untuk menelanjangi tahanan di hadapan banyak orang. Kami sebagai keluarga hanya berharap, semoga lima orang yang ditahan itu tidak memberi keterangan kerena terpaksa akibat takut dipermalukan dihadapan banyak orang,” tutur Katarina.
Sementara itu, Kapolres Lembata AKBP. Wresni H.S. Nugroho melalui Kasubag Humasnya, Yusuf Dharmawan di Mapolres Lembata, ketika dikonfirmasi Senin (9/2/2015) membantah telah memeperlakukan tahanan dengan semena-mena.
“Itu tidak benar, tetapi kalau memang begitu berarti pakaian yang sedang dikenakan oleh tahanan dimaksud punya hubungan dengan peristiwa pembunuhan, sehingga polisi minta dibuka supaya dijadikan sebagai barang bukti,” kata Yusuf.
Ia juga mengatakan, terhadap lima orang terduga dalam kasus dugaan pembunuhan terhadap Linus Notan di Desa Jontona, Kecamatan Ile Ape Timur 3 Septermber 2014 silam, masing-masing SL, EL, YP, FS, dan LL, kini berstatus tersangka. “Polisi berharap berkas perkara para terduga segera rampung dalam minggu ini,” katanya. (eman bataona)
Keterangan foto : Katarina Kewa dan Baltasar Bala, sedang memberikan keterangan pers kepada awak media di Lewoleba,Lembata.