Tradisi Natal Bersama Ikabela Kupang Yang Unik

by -143 views

Kupang, mediantt.com — Gema Natal 2014 sudah berlalu seiring bergulirnya waktu di tahun 2015. Namun bagi keluarga besar Ikatan Keluarga Besar Lamalera (Ikabela) Kupang, spirit Natal dan Tahun Baru belum sirna. Karena itu, pada 3 Januari 2015 lalu, Ikabela Kupang menggelar Natal Bersama dalam kultur dan adat Lamalera, di kediaman Ketua Ikabela Kupang, Clemenz A. Kedang-Lewotukan. Spiritnya tunggal; menyatukan tekad untuk membangun Lefo Lamalera.

Dalam tema “Kake Pulo Ari Lema, Pai Ta Onet Tou Tul’u Levo Lamalera”, keluarga besar Ikabela Kupang meriah-rayakan Natal Bersama dengan menghadirkan tradisi Lamalera. Kebersamaan ini sungguh menghadirkan tradisi Lamalera. Suasana kehidupan di Levo Lamalera seakan dihadirkan sesaat dalam kebersamaan tersebut. Mulai dari atribut dan asesoris yang dikenakan sampai makan, seluruhnya menggunakan tradisi dari Levo Lamalera. Perayaan ekaristi yang dipimpin Pater Meinolvus Mite, SVD itu, anggota Ikabela mengenakan pakaian ala Lamalera. Kaum lelaki mengenakan ‘novi’, sementara kaum ibu melengkapi dandanannya dengan ‘kvatek’ bermotif asli Lamalera. Tak cuma itu. Sebagian besar lagu yang mengiringi perayaan misa tersebut juga menggunakan syair bahasa Lamalera yang membuat anggota Ikabela merinding, terharu dan merasa seakan sedang berada di Levo Lamalera. Lagu-lagu seperti ‘Pi Leron Serani, Oh Alepke Moe Moi Goe, Sare ne Moe Ema Maria, dan Ole Ina Maria Peten Kame’, sungguh mengusik rasa pada suasana di kampung Lamalera. “Saya baru pertama kali ikut natal bersama Ikabela dalam suasana seperti ini, dan saya sangat terharu ingat kampong halaman,” tutur Esy Dasion, sembari menghapus air matanya karena terharu. Selain itu, doa-doa umat pun didaraskan dalam bahasa Lamalera yang menambah haru suasana natal bersama tersebut. Saat itu juga diperkenalkan doa ‘Bapa Kami dan Salam Maria’ dalam bahasa Lamalera, yang akan menjadi doa rutin dalam setiap pertemuan bulanan Ikabela Kupang.

Selain dihadiri anggota Ikabela, natal bersama tahun 2014 ini juga melibatkan semua orang Lamalera yang ada di Kupang yang jumlahnya hamper 100 kepala keluarga, termasuk biarawan dan biarawati asal Lamalera yang sedang bertugas atau berdomisili di Kupang. Semua larut dalam suasana kebahagaiaan penuh persaudaraan sebagai orang Lamalera.

“Ada sedikit perbedaan natal bersama tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya, karena tidak hanya melibatkan keluarga Lamalera yang tergabung dalam IKABELA tapi melibatkan semua keluarga yang ada di Kupang baik yang aktif maupun tidak. Alasannya sederhana saja, bahwa apapun bentuk perkumpulan atau arisan yang kita ikuti sebagai orang Lamalera, kita adalah kakak-adik sebagai satu keluarga yang tidak terpisahkan oleh apapun dan siapapun,” kata Ketua Ikabela Kupang periode 2014-2019, Clemenz A Kedang-Lewotukan.

Dalam pesan Natalnya, Ketua Ikabela Kupang menuturkan, sesuai tema Natal yang artinya ‘Mari semua sebagai kakak adik bersatu hati, membantu Levo Lamalera’, semua warga Lamalera di Kupang semakin mempererat tali persaudaraan yang selama ini sudah terjalin baik.”Walaupun Ikabela belum terlalu banyak membantu, tapi harus diakui bahwa dalam kekurangan dan keterbatasanya, Ikabela juga telah berupaya membantu meringankan beban setiap keluarga Lamalera disaat mengalami musibah seperti kedukaan dan ‘turu tali’ untuk urusan pernikahan, tahbisan imam baru dan peringatan 125 tahun agama katholik di Lembata yang dirayakan di Lamalera , dll. Untuk itu semua keluarga Lamalera dihimbau untuk tetap mempertahankan eksistensi dan lebih meningkatkan peran guna membangun levo di tahun-tahun mendatang. Nah, untuk mendukung rencana itu, dalam setiap pertemuan bulanan Ikabela (sejak Mei 2014) dicanangkan Gerakan Seribu (Geser) sebagai dana sosial bagi kepentingan sosial masyarakat kapan pun dibutuhkan,” jelas dosen FKIP Unika Kupang ini.

Sekadar tahu, tradisi seremoti atau makan bersama secara kampong di Lamalera, juga menjadi satu kebiasaan yang sedang ditradisikan di Ikabela Kupang dalam setiap Natal Bersama. Setiap anggota diwajibkan membawa menu makanan apa saja lalu digabungkan menjadi satu kemudian disantap bersama. Ada putu, kulit dan isi ikan paus, brome (abon kas Lamalera), isi pari (blelang), daun papaya dan daun ubi, lawar ikan tembang. “Tumpeng putu disiapkan khusus oleh ibu Elly Korohama-Kedang dan dipotong oleh sesepuh keluarga Lamalera Kupang, Bapak Yoseph Tukan dan dibagikan kepada setiap wakil suku yang tergabung dalam IKABELA, antara lain, suku Blikololong, Bataona, Lewotukan, Tapoona, Keraf, Ebangona, Bediona dll. Juga, para biarawan/ti Lamalera yang hadir.

“Marilah menulis di buku kehidupan kita masing masing. Tulislah dengan tinta cinta dan kasih sayang serta pena kebijaksanaan. Kita telah menulis di atas lembaran 2014. Semoga halaman-halaman buku kehidupan kita di 2015 di isi dengan sesuatu yang selalu lebih baik. Selamat Natal 2014 dan Bahagia Tahun Baru 2015 untuk semua keluarga di levo dan dimana saja berada,” imbuh suami Elly Korohama Kedang ini.

Acara natal bersama ini diakhiri dengan berjabatan tangan lalu bersukaria dalam tarian dan dolo (sole oha) bersama. (jdz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *